Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Menakar Kemampuan CPIN Songsong MBG di Tengah Menurunnya Laba Bersih

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 01 November 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Menakar Kemampuan CPIN Songsong MBG di Tengah Menurunnya Laba Bersih

KABARBURSA.COM - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) baru saja melaporkan kinerja keuangannya yang menurun sebesar 11 persen. Penurunan ini menjadi pertanyaan tentang kesiapan Pokphand menyongsong program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi fokus utama pemerintahan Prabowo-Gibran.

CPIN adalah sebuah emiten yang fokus pada pakan unggas, rumah potong hewan dan pengepakan daging, pengolahan dan pengawetan daging, pembuatan tepung, bumbu masak, produk farmasi untuk hewan, pengemasan plastik, penyediaan pergudangan, penyimpanan dan gudang berpendingin, serta perdagangan hewan hidup.

Mengutip hasil riset Investment Analyst Stockbit Reynaldo Mulya, Jumat, 1 November 2024, CPIN laba bersih sebesar Rp2,4 triliun, mengalami penurunan sebesar 11 persem YoY.

Pada kuartal ketiga 2024 (3Q24), laba bersih CPIN tercatat Rp619 miliar, turun signifikan -52 persen QoQ dan -41 persen YoY, yang berada di bawah ekspektasi Stockbit. Realisasi laba bersih ini hanya memenuhi 63 persen dari estimasi Stockbit untuk tahun penuh 2024 (FY24F) dan 74 persen dari konsensus pasar.

Penurunan laba CPIN ini terutama disebabkan oleh pelemahan margin laba usaha di hampir seluruh segmen operasionalnya, kecuali segmen pakan ternak (Feed) yang tetap stabil.

Segmen DOC dan Broiler Mengalami Penurunan Margin

Segmen Day Old Chick (DOC) dan Broiler, dua dari segmen utama CPIN, mengalami tekanan yang cukup signifikan dalam margin laba usahanya pada 3Q24.

Segmen DOC mencatatkan laba usaha sebesar Rp66 miliar, yang turun drastis -81 persen QoQ dan -77 persen YoY. Pelemahan ini disebabkan oleh penurunan harga rata-rata DOC hingga -23 persen QoQ menjadi sekitar Rp5.410 per ekor.

Penurunan ini terjadi setelah dua kuartal berturut-turut mengalami kenaikan tajam pada harga DOC, yaitu +37 persen QoQ pada 1Q24 dan 2Q24. Dengan adanya penurunan tersebut, margin laba usaha DOC menyusut ke 2,9 persen, jauh di bawah posisi pada 2Q24 (13,2 persen) dan 3Q23 (11,4 persen).

Di sisi lain, segmen Broiler juga menunjukkan kinerja yang tidak memuaskan dengan mencatatkan rugi usaha sebesar Rp235 miliar, berbalik dari laba Rp585 miliar pada 2Q24 dan rugi Rp59 miliar pada 3Q23.

Penurunan harga broiler sebesar -11 persen QoQ, akibat normalisasi setelah peningkatan berturut-turut selama dua kuartal sebelumnya (1Q24: +10 persen QoQ, 2Q24: +3 persen QoQ), menjadi faktor utama yang menyebabkan pelemahan kinerja pada segmen ini.

Segmen Processed Chicken Berbalik Positif

Satu kabar baik dalam laporan keuangan CPIN 3Q24 adalah kinerja positif dari segmen ayam olahan (Processed Chicken).

Pada kuartal ketiga ini, segmen ini berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp14 miliar, setelah mencatatkan rugi usaha sebesar Rp82 miliar pada 2Q24.

Perolehan ini juga lebih baik dibandingkan laba usaha sebesar Rp429 miliar pada 3Q23, yang menunjukkan bahwa segmen ayam olahan CPIN perlahan menunjukkan perbaikan setelah mencatatkan kerugian kuartalan berturut-turut sejak 4Q23.

Segmen Feed sebagai Penopang Kinerja

Stabilitas segmen Feed menjadi tulang punggung kinerja CPIN di 3Q24. Segmen ini mencatatkan pertumbuhan laba usaha sebesar Rp1,1 triliun, naik +29 persen QoQ dan +5 persen YoY.

Peningkatan laba usaha di segmen Feed didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar Rp13,3 triliun (+9 persen QoQ, +1 persen YoY) dan kenaikan margin laba usaha menjadi 8,5 persen (+129 bps QoQ, +35 bps YoY).

Penurunan rata-rata harga jagung yang menjadi bahan baku utama pakan ternak, yaitu -2 persen QoQ ke level sekitar Rp4.522 per kg (dari Rp6.200 per kg pada 1Q24 dan Rp4.600 per kg pada 2Q24), turut mendukung peningkatan margin di segmen ini. Tren stabil pada harga bahan baku ini berada dalam ekspektasi CPIN dalam riset sektoral mereka.

Meski kinerja kuartal ketiga 2024 tidak sesuai dengan ekspektasi, terutama dari segmen DOC dan Broiler, CPIN memiliki pijakan yang cukup solid di segmen Feed. Dengan harga jagung yang diharapkan tetap stabil, CPIN berpotensi untuk mempertahankan margin laba di segmen ini.

Namun, CPIN juga menghadapi tantangan dalam mengelola fluktuasi harga di segmen DOC dan Broiler, terutama mengingat volatilitas harga di pasar ayam dan DOC yang diperkirakan masih tinggi dalam beberapa kuartal ke depan.

Direksi CPIN menyatakan komitmen untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis, tetapi tetap berhati-hati dalam merencanakan strategi jangka panjang untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan serta stabilitas keuangan perusahaan.

Kinerja keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk pada 9M24 menunjukkan penurunan laba bersih yang signifikan di tengah tantangan yang dihadapi pada segmen DOC dan Broiler. Namun, stabilitas segmen Feed memberikan harapan untuk mempertahankan margin laba usaha di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.

Dalam menghadapi tantangan ke depan, fokus pada efisiensi operasional serta pemanfaatan peluang di segmen pakan ternak akan menjadi faktor kunci bagi CPIN untuk memperbaiki kinerjanya pada kuartal mendatang.

Sebagai produsen utama produk pangan, khususnya ayam dan pakan ternak, CPIN memiliki peran strategis dalam rantai pasokan pangan nasional.

Meskipun kinerja keuangan CPIN menurun, perusahaan tetap berkomitmen untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Program MBG bertujuan menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah di seluruh Indonesia, dengan alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dalam APBN 2025.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.