KABARBURSA.COM - PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,42 triliun hingga 30 September 2024, meningkat dari Rp1,30 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan yang dirilis beban pokok pendapatan turut naik menjadi Rp1,01 triliun dari Rp994,78 miliar, sehingga laba bruto naik signifikan menjadi Rp406,84 miliar dibandingkan Rp308,24 miliar tahun lalu. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 1 November 2024.
Namun, laba sebelum pajak mengalami penurunan, tercatat menjadi Rp27,88 miliar dari Rp95,86 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh rugi penjualan aset tetap sebesar Rp112,12 miliar, yang tidak terjadi pada periode sebelumnya.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp24,18 miliar, menurun dari Rp90,64 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Jumlah liabilitas mengalami peningkatan menjadi Rp1,53 triliun per 30 September 2024, naik dari Rp1,41 triliun pada 31 Desember 2023. Sementara itu, jumlah aset perusahaan juga naik menjadi Rp3,60 triliun dari Rp3,50 triliun pada akhir 2023.
PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mencatat peningkatan pendapatan signifikan hingga Rp895,39 miliar pada periode 30 Juni 2024, naik dari Rp810,02 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Laporan keuangan perseroan yang dirilis Selasa menunjukkan bahwa beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp639,76 miliar dari sebelumnya Rp598,43 miliar. Meskipun demikian, laba bruto berhasil naik menjadi Rp255,63 miliar dari Rp211,58 miliar.
Selain itu, laba sebelum pajak juga mengalami peningkatan, mencapai Rp75,05 miliar dibandingkan dengan Rp65,98 miliar tahun sebelumnya. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp72,31 miliar dari Rp62,61 miliar.
Total liabilitas tercatat sebesar Rp1,64 triliun hingga periode 30 Juni 2024, meningkat dari Rp1,41 triliun pada 31 Desember 2023. Sementara itu, jumlah aset perseroan juga mengalami kenaikan, mencapai Rp3,76 triliun hingga akhir Juni 2024, dari Rp3,51 triliun pada akhir Desember 2023.
Peningkatan kinerja keuangan ini mencerminkan strategi perseroan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan memperkuat posisi di pasar.
PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI), penyedia jasa sewa kapal dan angkutan barang, mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,5 triliun untuk tahun ini.
Anton Ramada, Sekretaris Perusahaan Transcoal Pacific, mengungkapkan bahwa dana capex ini akan digunakan untuk menambah armada kapal dan proses docking.
“Untuk tahun 2024, perseroan menganggarkan capex sebesar Rp1,5 triliun. Alokasi capex tersebut ditujukan untuk penambahan armada kapal dan docking,” ungkap Anton dikutip Kamis 18 April 2024.
Pada awal tahun 2024, TCPI telah menambah armada baru melalui anak usahanya, PT Karya Samudera Insani (KSI), dengan membeli satu unit kapal jenis mother vessel bulk carrier.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.