Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pasar Saham Wall Street Anjlok, Meta dan Microsof Kritisi Biaya AI

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 01 November 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Pasar Saham Wall Street Anjlok, Meta dan Microsof Kritisi Biaya AI

KABARBURSA.COM - Pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, mengalami penurunan signifikan di awal perdagangan pada Kamis, 31 Oktober 2024, dengan perhatian investor tertuju pada peringatan dari dua raksasa teknologi, Meta Platforms dan Microsoft, mengenai peningkatan biaya dalam investasi kecerdasan buatan (AI).

Hal ini berkontribusi pada penurunan saham-saham besar yang selama ini menjadi pendorong utama pasar.

Pada pukul 20.54 WIB, indeks Dow Jones Industrial Average terpantau turun 0,58 persen menjadi 41.896 poin. Indeks S&P 500 juga mengalami penurunan, melorot 1,09 persen ke level 5.750, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 1,86 persen menjadi 18.273 poin.

Saham Meta, yang dikenal sebagai pemilik Facebook, mengalami penurunan 1,4 persen, sedangkan Microsoft mengalami penurunan yang lebih tajam sebesar 3,5 persen dalam perdagangan prapasar. Penurunan ini terjadi meskipun kedua perusahaan tersebut berhasil melampaui estimasi laba yang diproyeksikan dalam laporan keuangan mereka yang dirilis setelah penutupan pasar pada hari Rabu.

Dari segi ekonomi, indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang menjadi acuan inflasi pilihan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) tercatat naik 0,2 persen pada bulan September. Angka ini sesuai dengan ekspektasi para ekonom dan mendukung prediksi bahwa The Fed akan mempertimbangkan untuk melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap.

“Investor lebih memperhatikan hasil laporan keuangan dari Microsoft dan Meta ketimbang data ekonomi yang dirilis,” ungkap Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, seperti yang dikutip oleh Reuters.

Dia menambahkan bahwa berita inflasi bisa meningkatkan kemungkinan The Fed untuk menghentikan kebijakan kenaikan suku bunga dalam pertemuan mendatang, yang mungkin menjadi kekhawatiran bagi investor dan menambah tekanan negatif di pasar dalam jangka menengah.

Sementara itu, data terbaru dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa jumlah klaim pengangguran baru di negara tersebut turun lebih dari yang diperkirakan, menjadi 216.000 klaim untuk minggu lalu. Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh distorsi yang disebabkan oleh berakhirnya badai. Selain itu, data mengenai gaji nonpertanian bulanan dijadwalkan akan dirilis pada hari Jumat hari ini.

Meta mengeluarkan peringatan tentang adanya “akselerasi signifikan” dalam investasi infrastruktur AI. Di sisi lain, Microsoft memprediksi pertumbuhan yang lebih lambat untuk bisnis cloud Azure mereka, menandakan bahwa investasi besar dalam teknologi AI tidak cukup untuk mengimbangi masalah kapasitas yang mereka hadapi.

Saham perusahaan-perusahaan besar lainnya yang tergabung dalam kelompok “Magnificent Seven” juga mengalami penurunan. Nvidia turun 1,1 persen, sementara Alphabet kehilangan 0,3 persen, setelah sebelumnya mengalami lonjakan pada sesi perdagangan sebelumnya. Saham Amazon.com dan Apple juga tertekan, masing-masing turun 1,3 persen dan 0,1 persen, menjelang rilis hasil kuartalan mereka yang akan diumumkan setelah pasar tutup.

Meskipun sebelumnya saham-saham teknologi yang didorong oleh AI berhasil membawa Wall Street ke rekor tertinggi tahun ini, antusiasme investor telah menyebabkan saham-saham ini diperdagangkan dengan valuasi yang sangat tinggi. Peringatan dari Meta dan Microsoft menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam memenuhi ekspektasi pasar.

“Pasar sangat ketat dan tidak memaafkan perusahaan terkait AI yang gagal untuk secara signifikan mengungguli ekspektasi,” kata Dan Coatsworth, seorang analis investasi di AJ Bell.

Ia menambahkan bahwa Meta adalah salah satu saham terbaru yang merasakan dampak negatif dari sentimen investor, meskipun perusahaan tersebut berhasil menunjukkan kinerja yang lebih baik dari proyeksi analis pada aspek keuangan utama.

Indeks VIX, yang sering disebut sebagai “pengukur rasa takut” di Wall Street, meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu. Kenaikan ini mencerminkan kekhawatiran investor yang bersiap menghadapi kemungkinan volatilitas lebih lanjut akibat laporan keuangan perusahaan, pemilihan presiden AS yang akan datang, dan pertemuan bank sentral yang dijadwalkan berlangsung bulan ini.

Meskipun indeks-indeks acuan diperkirakan akan mencatatkan kenaikan bulan keenam berturut-turut pada bulan Oktober, situasi pasar tampak beragam. Nasdaq Composite diperkirakan mengalami kenaikan lebih dari 2 persen, sementara Dow Jones menunjukkan tanda-tanda penurunan yang lebih kecil.

Dalam berita terkait, saham perusahaan e-commerce eBay merosot 5,7 persen setelah mereka merilis proyeksi pendapatan yang dianggap tidak memadai. Sementara itu, saham platform perdagangan Robinhood jatuh 9,1 persen setelah laporan kuartal ketiga mereka tidak memenuhi ekspektasi pasar. Saham Uber Technologies juga mengalami penurunan sebesar 8,2 persen setelah mereka memberikan proyeksi pesanan kuartal keempat yang lebih rendah dari harapan.

Saham Estee Lauder mengalami penurunan paling tajam, anjlok 23,8 persen setelah perusahaan tersebut menarik kembali perkiraan tahunan untuk tahun 2025 dan mengumumkan pemangkasan dividen.

Dari 500 perusahaan yang terdaftar dalam indeks S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangan, sekitar 77,4 persen berhasil melampaui ekspektasi analis. Persentase ini hampir sejalan dengan rata-rata 79 persen dari empat kuartal terakhir, menurut data yang dirilis oleh LSEG pada hari Rabu.

Penurunan yang dialami oleh Wall Street ini mencerminkan ketidakpastian yang terus membayangi pasar, dengan investor yang semakin berhati-hati dalam menghadapi berbagai faktor ekonomi dan laporan keuangan yang dapat mempengaruhi tren pasar ke depan. (*)