Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Sinyal Kuning ELSA di Tengah Menghijaunya Laba dan Pendapatan

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 30 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Sinyal Kuning ELSA di Tengah Menghijaunya Laba dan Pendapatan

KABARBURSA.COM - Dalam laporan keuangan yang disampaikan PT Elnusa Tbk (ELSA) diketahui bahwa laba dan pendapatannya naik tinggi. Namun, merujuk pada perdagangan saham Rabu, 30 Oktober 2024, justru sinyal kuning kehati-hatian perlu diwaspadai.

Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) saat ini menunjukkan pergerakan sideways, dengan harga yang sedang menguji level support penting di Rp460. Dalam beberapa waktu terakhir, ELSA berhasil bertahan di atas level ini, menciptakan ekspektasi adanya potensi rebound menuju Rp484.

Namun, investor disarankan untuk tetap waspada jika harga saham ELSA turun di bawah level support tersebut, karena hal ini bisa menandai awal dari tren bearish yang lebih dalam.

Sejak beberapa waktu terakhir, saham ELSA bergerak dalam pola sideways, yang mengindikasikan ketidakpastian antara kekuatan beli dan jual. Tren sideways ini mencerminkan pasar yang masih menunggu katalis yang lebih kuat, baik dari segi fundamental maupun sentimen pasar.

Level support di Rp460 menjadi batas penting yang sedang diuji, dan sejauh ini ELSA masih mampu bertahan di atas level tersebut. Bertahannya harga di atas Rp460 memberikan indikasi adanya minat beli yang cukup kuat di sekitar area tersebut, sehingga meningkatkan peluang rebound.

Berdasarkan analisis teknikal BRI Danareksa, ada peluang bagi saham ELSA untuk mengalami rebound menuju level Rp484. Level ini menjadi target terdekat apabila harga mampu bertahan dan memantul dari support Rp460.

Potensi rebound ini didukung oleh sejumlah faktor teknikal, termasuk pola harga yang mencerminkan kekuatan beli di level support. Jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas level Rp484, saham ELSA berpeluang melanjutkan tren naik yang lebih kuat.

Namun, meskipun ada peluang rebound, investor perlu berhati-hati terhadap risiko penurunan di bawah Rp460. Jika harga saham ELSA gagal bertahan di atas level support ini dan turun lebih dalam, saham ini akan memasuki tren bearish.

Penurunan di bawah Rp460 dapat memicu tekanan jual lebih lanjut, karena level ini dianggap sebagai zona kritis yang menahan pelemahan harga. Apabila harga bergerak ke bawah support, investor bisa melihat potensi penurunan lebih lanjut yang mungkin membawa harga ke level support berikutnya.

Selain faktor teknikal, kinerja saham ELSA juga sangat dipengaruhi oleh sentimen fundamental perusahaan dan kondisi sektor energi secara keseluruhan.

PT Elnusa Tbk, yang bergerak di sektor jasa energi, menghadapi tantangan dan peluang yang tergantung pada dinamika harga minyak global, kebijakan energi pemerintah, serta proyek-proyek besar di sektor energi. Fluktuasi harga komoditas energi, khususnya minyak, bisa mempengaruhi prospek jangka pendek dan menengah bagi ELSA.

Dengan mempertimbangkan pergerakan harga saat ini dan dinamika yang ada, investor disarankan untuk terus memantau level support dan resistance saham ini dengan cermat. Sementara, potensi rebound dapat memberikan peluang keuntungan, di mana investor juga perlu mempertimbangkan langkah antisipatif jika harga turun di bawah Rp460 untuk menghindari risiko kerugian yang lebih besar.

Pertumbuhan Pendapatan dan Laba

Pendapatan dan laba bersih PT Elnusa Tbk (ELSA) kompak pertumbuhan pada periode sembilan bulan tahun 2024 atau triwulan III.

Melalui laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2024, emiten milik PT Pertamina ini membukukan pendapatan sebesar Rp9,65 triliun pada periode ini, meningkat 6,95 persen dari Rp8,98 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Di saat yang sama, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan dari Rp8,11 triliun pada 2023 menjadi Rp8,64 triliun pada 2024. Hasilnya, laba bruto meningkat dari Rp867,2 miliar pada 2023 menjadi Rp1,01 triliun pada 2024, mencerminkan kenaikan sebesar 16,2 persen.

ELSA mencatat beban usaha yang tampak beragam pada triwulan III. Beban penjualan mengalami sedikit penurunan dari Rp4,12 miliar menjadi Rp3,26 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi mengalami peningkatan dari Rp313,9 miliar menjadi Rp348,0 miliar.

Selanjutnya, pendapatan keuangan mengalami peningkatan signifikan dari Rp50,4 miliar menjadi Rp162,1 miliar, yang berkontribusi positif terhadap laba. Sementara itu, beban keuangan sedikit meningkat dari Rp84,2 miliar menjadi Rp87,7 miliar.

Adapun laba sebelum pajak mengalami kenaikan dari Rp493,0 miliar menjadi Rp704,4 miliar, menunjukkan kenaikan 42,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023. Namun beban pajak penghasilan meningkat dari Rp86,4 miliar menjadi Rp153,2 miliar, yang sesuai dengan kenaikan laba sebelum pajak.

Laba bersih untuk periode sembilan bulan ini mencapai Rp551,2 miliar, meningkat sebesar 35,6 persen dari Rp406,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, liabilitas jangka panjang meningkat signifikan dari Rp311,0 miliar menjadi Rp951,3 miliar pada September 2024 terutama disebabkan oleh utang sukuk-bagian tidak lancar, liabilitas sewa, dan pendapatan ditangguhkan bagian tidak lancar.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.