KABARBURSA.COM - Program 3 Juta Rumah yang diusung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diyakini akan mendongkrak emiten properti.
PT Pantai Indah Kapuk 2 Tbk (PANI), salah satunya. Emiten properti milik konglomerat Aguan-Salim harga sahamnya melonjak signifikan. Dalam beberapa bulan terakhir, saham ini mengalami kenaikan hingga 184 persen, dan berhasil masuk ke dalam daftar 10 besar saham berkapitalisasi terbesar (big caps) di bursa saham Indonesia.
Pada Rabu, 16 Oktober 2024, harga saham PANI melesat dari Rp12.000 hingga di atas Rp13.000 per lembar, padahal di awal tahun hanya sekitar Rp4.000 hingga Rp5.000 per lembar.
“Secara year to date (YTD) dari Januari-Oktober 2024, saham PANI naik 184 persen,” kata pengamat pasar modal Wahyu Laksono.
Kenaikan ini seiiring dengan adanya angin segar yang berhembus dari salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni pembangunan 3 juta rumah yang dikomandoi Kementerian Perumahan dan Kewilayahan Permukiman (PKP).
Bahkan, Sugianto Kusuma, salah satu pemilik PANI yang juga pemilik Agung Sedayu Group, mendapat kepercayaan dari Menteri PKP Maruarar Sirait untuk mengembangkan 2,5 hektar lahan di Tangerang sebagai bagian dari proyek perumahan rakyat.
Wahyu Laksono mencatat bahwa harga saham PANI terus meroket, bahkan sempat mencapai rekor Rp15.550 sebelum stabil di kisaran Rp15.000.
Pencapaian ini tak lepas dari aksi korporasi PT Multi Artha Pratama, entitas gabungan Agung Sedayu Group dan Salim Group, yang mengakuisisi sekitar 90 persen saham PANI melalui private placement, sementara 10 persennya dimiliki publik.
“Terbangnya harga membuat market cap juga naik,” terang Wahyu.
Selain itu, PT Multi Artha Pratama juga melakukan aksi penjualan 14.235.000 lembar saham PANI untuk meningkatkan kepemilikan publik. Langkah ini diharapkan memperbesar volume transaksi dan memperluas partisipasi investor publik di pasar.
“Aksi korporasi tersebut sangat potensial untuk menunjang Volume Transaksi PANI,” ungkap Wahyu.
Saat ini, PANI mencatatkan kenaikan year-to-date (YTD) sebesar 206,12 persen. Wahyu menyarankan strategi hold bagi investor, tetapi mengingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi aksi profit taking yang bisa menekan harga saham.
“Strategi Hold, namun tetap hati hati,” terang dia.
Dia mengungkapkan, jika harga mengalami koreksi ke bawah Rp10.000, buy on weakness bisa menjadi opsi menarik bagi investor yang ingin masuk kembali. Meskipun PANI diprediksi masih bisa mengalami kenaikan harga ke kisaran Rp18.000 hingga Rp20.000, Wahyu tetap menekankan pentingnya kehati-hatian.
“Walaupun masih bisa terus naik Ke kisaran 18000-20000 Namun investor perlu waspada Aksi profit taking. Harga potensi di bawah 10.000 Buy on weakness,” tandas dia.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait akan menyumbangkan dua hektare lahan miliknya untuk memulai program pembangunan 3 juta rumah di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Maruarar mengatakan yang dilakukannya ini bertujuan untuk mendorong para pengembang swasta turut berpartisipasi dalam program tersebut.
“10 November nanti, saya akan mengadakan peletakan batu pertama di Tangerang. Untuk siapa? Untuk rakyat. Apakah akan disewakan atau dijual? Tidak. Ini akan diberikan cuma-cuma,” kata Maruarat Sirait di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024.
Dia memastikan bahwa hunian yang dibangun akan disediakan gratis bagi masyarakat yang memenuhi syarat. “Gratis, bentuknya apa, kita kasih aja,” ujarnya.
Namun, lanjut Maruarar, dengan catatan hunian ini ditujukan khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yang mencakup kalangan masyarakat umum, aparatur sipil negara (ASN), hingga anggota TNI/Polri.
“Rencana saya nih, tolong didoain ya, mudah-mudahan berhasil. Di sana nanti ada gurunya, TNI berpenghasilan rendah, polisi berpenghasilan rendah. Karena kalau TNI/Polri yang Bintara, Tamtama itu jatuhnya pindah-pindah tempat. Ada ASN juga,” ungkap pria yang akrab disapa dengan panggilan Ara ini.
Dia menegaskan pentingnya penyaluran hunian ini agar tepat sasaran, mengingat bantuan langsung tunai (BLT) sering kali meleset dari target.
“Isunya hanua satu, diberikan kepada rakyat yang tepat, yang benar-benar membutuhkan. Jangan sampai salah sasaran. Kita kasih BLT (Bantuan Langsung Tunai) saja sering salah sasaran. Jadi kita harus berikan yang tepat sasaran,” tegasnya.
Kemudian dia menyinggung pihak swasta agar ikut berpartisipasi dalam penyediaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Adapun bentuk partisipasinya beragam, bisa berupa hunian vertikal seperti apartemen atau rusun, maupun rumah tapak.
“Silakan bentuknya apa. Dari swasta tanahnya, yang bangun swasta, sama isinya. Besok-besok bapak dari Intiland, terserah bagaimana. Mau memberikan tanah saja seperti yang saya lakukan, dan yang bangun orang lain,” tuturnya. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.