KABARBURSA.COM - Bursa Asia-Pasifik membuka perdagangan dengan kecenderungan variasi pada awal pekan ini. Pada pukul 08:30 WIB, indeks Straits Times Singapura mengalami kenaikan sebesar 0,45{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, sementara ASX 200 Australia naik 0,01{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,39{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}. Di sisi lain, Hang Seng Hong Kong mengalami penurunan tipis sebesar 0,09{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, dan Shanghai Composite China melemah 0,23{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}.
Bursa saham Jepang tidak beroperasi hari ini karena sedang libur memperingati Coming of Age Day, sehingga para investor lebih cenderung bersikap wait and see, menanti rilis data ekonomi penting yang dijadwalkan pada pekan ini. Salah satunya adalah data inflasi China untuk periode Desember 2023 yang akan dirilis pada Jumat mendatang.
Keberagaman pergerakan di Bursa Asia-Pasifik terjadi di tengah kenaikan Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu. Pada Jumat lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami kenaikan tipis sebesar 0,07{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, SP 500 naik 0,18{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, dan Nasdaq Composite bertambah 0,09{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}. Meskipun demikian, sepanjang pekan lalu, indeks DJIA melemah 0,59{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, SP 500 terkoreksi 1,52{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, dan Nasdaq mengalami penurunan signifikan sebesar 3,25{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}.
Investor memasuki pekan pertama tahun 2024 dengan hati-hati, menanti kejelasan lebih lanjut terkait kebijakan suku bunga. Harapan akan adanya pelonggaran cepat telah memicu reli besar-besaran pada pekan terakhir 2023, namun, pekan ini menjadi sinyal bagi aksi profit-taking.
Pada perdagangan Jumat pekan lalu, investor berada dalam fluktuasi sepanjang hari, merespons data makroekonomi terbaru yang memberikan pandangan kontras mengenai peluang penurunan suku bunga. Awalnya, data ketenagakerjaan yang kuat dari Departemen Tenaga Kerja AS, menunjukkan penambahan pekerja lebih dari perkiraan pada Desember 2023, meredam ekspektasi pelonggaran suku bunga secara cepat.
Namun, survei Institute for Supply Management (ISM) kemudian menunjukkan penurunan aktivitas di sektor jasa pada bulan yang sama, menandakan perekonomian yang lebih lemah. Hal ini menggerakkan mereka yang mengantisipasi pelonggaran cepat, membuat pasar bergerak lebih tinggi sepanjang pagi dan sore hari.
Data Non-Farm Payroll (NFP) AS periode Desember 2023 yang naik sebesar 216.000, melampaui ekspektasi pasar sebesar 170.000, juga mendapat respons positif dari investor. Meskipun demikian, kehati-hatian tetap terlihat di pasar karena data tenaga kerja yang cukup kuat ini dapat mengurangi optimisme terkait penurunan suku bunga tinggi pada tahun ini.
Di sisi lain, imbal hasil surat utang AS, sebagai indikator ekspektasi suku bunga naik, mengalami peningkatan setelah data tersebut dirilis, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun naik melampaui 4{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, mencapai level tertinggi dalam tiga minggu terakhir.
Bursa Asia-Pasifik kembali menjadi pusat perhatian, dengan para investor menunggu perkembangan lebih lanjut dari data dan peristiwa ekonomi pada pekan ini.