Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saham Turun Lebih dari Satu Persen, Laba Bersih MSTI Melonjak Tajam

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 28 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Saham Turun Lebih dari Satu Persen, Laba Bersih MSTI Melonjak Tajam

KABARBURSA.COM - Meskipun pada perdagangan Senin, 28 Oktober 2024, pergerakan saham Mastersystem Infotama (MSTI) turun lebih dari 1 persen, namun pendapatan laba bersihnya melonjak tajam.

Kekuatan kinerja keuangan MSTI sangat moncer. Tercatat, emiten sektor teknologi ini membukukan laba bersih sebesar Rp149 miliar di kuartal ketiga 2024, naik signifikan sebesar 79 persen secara tahunan (YoY) dan 155 persen secara kuartalan (QoQ).

Kinerja cemerlang ini juga membuat laba bersih perusahaan selama sembilan bulan pertama 2024 mencapai Rp312 miliar, tumbuh 63 persen YoY, yang sudah setara dengan 59 persen dari estimasi laba bersih FY24. Menurut Stockbit Sekuritas, angka ini dianggap melampaui ekspektasi, mengingat pada periode yang sama tahun lalu (9M23), laba bersih MSTI hanya mencapai 43 bersih dari realisasi laba FY23.

Pertumbuhan laba bersih MSTI yang luar biasa ini didorong oleh dua faktor utama, yaitu peningkatan signifikan pada pendapatan dan efisiensi beban operasional (opex).

Pada 3Q24, MSTI membukukan pendapatan sebesar Rp1,6 triliun, melonjak 83 persen YoY dan 119 persen QoQ. Dengan demikian, total pendapatan selama 9M24 tumbuh 52 persen YoY menjadi Rp3,5 triliun. Pencapaian ini sebagian besar dipicu oleh backlog kontrak baru yang belum dibukukan pada semester pertama 2024, sebesar Rp2,4 triliun, yang mulai terealisasi pada 3Q24.

Manajemen MSTI telah memberikan panduan (guidance) bahwa pendapatan perusahaan diperkirakan tumbuh sebesar 19–24 persen untuk keseluruhan tahun 2024 (FY24), menandakan prospek pendapatan yang solid di masa mendatang.

Efisiensi Operasional dan Penurunan Margin Laba Kotor

Meskipun pertumbuhan pendapatan sangat kuat, margin laba kotor pada 3Q24 mengalami penurunan menjadi 15,8 persen, dibandingkan 21 persen pada 3Q23 dan 19,1 persen pada 2Q24. Penurunan ini diperkirakan disebabkan oleh beberapa proyek besar yang memiliki margin lebih rendah.

Meskipun margin laba kotor sedikit tertekan, MSTI tetap berhasil menjaga efisiensi operasionalnya. Beban operasional (opex) pada 3Q24 hanya tercatat sebesar Rp78 miliar, yang hanya naik 17 persen YoY dan 6 persen QoQ, jauh lebih lambat dibandingkan pertumbuhan pendapatan.

Hal ini mencerminkan kemampuan MSTI dalam menjaga efisiensi, bahkan ketika perusahaan sedang menangani proyek-proyek besar. Keuntungan tambahan lainnya adalah pendapatan lain-lain yang meningkat menjadi Rp21 miliar pada 3Q24, yang berkontribusi positif terhadap laba bersih.

Pada kuartal sebelumnya, pendapatan ini hanya mencapai Rp4 miliar, dan pada 3Q23 hanya Rp1 miliar. Kami memperkirakan bahwa pendapatan ini berkaitan dengan pembalikan provisi atas piutang yang mengalami penurunan nilai.

Konfirmasi Gross Margin dan Kontrak Baru

MSTI akan segera mengadakan earnings call untuk membahas lebih lanjut perkembangan terbaru, termasuk dinamika seputar margin laba kotor dan efisiensi operasional. Selain itu, akan ada pembahasan mengenai kontrak-kontrak baru yang berhasil diperoleh perseroan untuk menopang pertumbuhan di masa depan.

Berdasarkan data 3Q24, kinerja MSTI diproyeksikan akan terus berakselerasi pada paruh kedua 2024. Meskipun sulit untuk memprediksi secara pasti kinerja laba bersih pada 4Q24 karena adanya faktor musiman di bisnis perusahaan, kami cukup yakin bahwa estimasi laba bersih sebesar Rp531 miliar untuk FY24 akan tercapai atau bahkan terlampaui.

Valuasi Menarik

Dengan kinerja yang solid ini, valuasi saham MSTI terlihat atraktif. Berdasarkan estimasi laba bersih FY24, MSTI saat ini diperdagangkan pada valuasi 9,1x P/E. Dengan potensi pertumbuhan lebih lanjut dan efisiensi yang terus terjaga, MSTI menawarkan peluang investasi yang menjanjikan di masa depan.

Pergerakan Saham MSTI

Pada perdagangan hari ini, saham Mastersystem Infotama (MSTI) mencatatkan penurunan sebesar 1,61 persen atau turun 25 poin ke level Rp1.525 per saham. Saham dibuka di level Rp1.550, yang merupakan harga penutupan pada sesi perdagangan sebelumnya.

Meskipun sempat menyentuh level tertinggi di Rp1.580, harga saham kembali tertekan hingga menyentuh level terendah di Rp1.520, sebelum ditutup di posisi Rp1.525. Total volume transaksi mencapai 9.000 lot dengan nilai transaksi sebesar Rp1,4 miliar.

Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penurunan harga saham MSTI pada sesi kali ini adalah tekanan jual dari investor asing. Berdasarkan data, nilai Foreign Buy tercatat sebesar Rp97,5 juta, sementara Foreign Sell mencapai Rp343,2 juta, menunjukkan bahwa investor asing cenderung melakukan aksi jual pada saham ini. Hal ini terlihat dari frekuensi perdagangan yang mencapai 487 kali, menandakan bahwa pergerakan harga saham MSTI pada hari ini didominasi oleh aksi jual.

Manajemen MSTI telah memberikan panduan pertumbuhan pendapatan sebesar 19–24 persen selama FY24, dengan backlog kontrak baru sebesar Rp2,4 triliun yang belum dibukukan sebagai pendapatan hingga pertengahan 2024. Backlog ini mulai terealisasi pada 3Q24, dan diperkirakan akan terus mendukung pertumbuhan laba bersih hingga akhir tahun.

Meskipun margin laba kotor pada 3Q24 mengalami sedikit penurunan menjadi 15,8 persen (dari 21 persen pada 3Q23), perusahaan berhasil menjaga efisiensi operasional. Beban operasional hanya tumbuh sebesar 17 persen YoY, jauh di bawah pertumbuhan pendapatan yang mencapai 83 persen YoY. Hal ini menunjukkan bahwa MSTI mampu mengelola beban operasional dengan baik, yang pada akhirnya meningkatkan profitabilitas.

Secara keseluruhan, pergerakan saham MSTI pada hari ini mungkin tertekan oleh aksi jual investor asing, tetapi dari sisi fundamental, kinerja perusahaan masih menunjukkan tren yang positif. Dengan pertumbuhan pendapatan yang kuat, backlog kontrak yang besar, dan valuasi yang masih menarik, saham MSTI memiliki prospek yang cerah ke depannya. Investor jangka panjang yang mencari peluang di sektor teknologi informasi dapat mempertimbangkan MSTI sebagai salah satu pilihan menarik di tengah volatilitas pasar saat ini.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.