Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pemerintah Akan Terbitkan SBN Ritel 2024, Ini Jadwalnya

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 07 January 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Pemerintah Akan Terbitkan SBN Ritel 2024, Ini Jadwalnya

KABARBURSA.COM - Pemerintah bersiap menerbitkan delapan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pada tahun 2024. Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, rencananya SBN tersebut akan dirilis mulai bulan ini atau Januari.

Jenis SBN ritel yang akan ditawarkan meliputi Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan CWLS Ritel.

Berikut adalah jadwal penawaran SBN Ritel 2024 dengan tanggal tentatif yang dikutip dari situs DJPPR Kemenkeu:

  • Jenis SBN Ritel: Obligasi Negara Ritel (ORI025)

    • Tanggal Penawaran: 29 Januari – 22 Februari 2024

  • Jenis SBN Ritel: Sukuk Ritel (SR020)

    • Tanggal Penawaran: 4 – 27 Maret 2024

  • Jenis SBN Ritel: Sukuk Negara Tabungan (ST012)

    • Tanggal Penawaran: 26 April – 29 Mei 2024

  • Jenis SBN Ritel: Savings Bond Ritel (SBR013)

    • Tanggal Penawaran: 10 Juni – 4 Juli 2024

  • Jenis SBN Ritel: CWLS SWR005

    • Tanggal Penawaran: 26 April – 17 Juli 2024

  • Jenis SBN Ritel: Sukuk Ritel (SR021)

    • Tanggal Penawaran: 23 Agustus – 18 September 2024

  • Jenis SBN Ritel: Obligasi Negara Ritel (ORI026)

    • Tanggal Penawaran: 30 September – 24 Oktober 2024

  • Jenis SBN Ritel: Sukuk Negara Tabungan (ST013)

    • Tanggal Penawaran: 8 November – 4 Desember 2024

Dalam dekade terakhir, kepemilikan investor ritel dalam SBN mengalami peningkatan signifikan. Hal ini dipicu oleh beragamnya jenis SBN yang ditawarkan, imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan deposito, serta peningkatan aksesibilitas harga dan distribusi melalui kemajuan teknologi.

Menurut Kementerian Keuangan, kepemilikan SBN oleh individu mencapai 2,51{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} pada 2014, di awal masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), dan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada akhir 2023, kepemilikan SBN oleh individu mencapai 7,71{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, mengalami kenaikan sebesar 5,2 poin persentase dalam sembilan tahun terakhir.

Dilihat dari nominalnya, kepemilikan SBN oleh individu pada 2014 tumbuh dari Rp30,41 triliun menjadi Rp435,05 triliun pada akhir 2023. Dalam kurun waktu sembilan tahun, pertumbuhan kepemilikan individual mencapai 1.330{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}.

Selain itu, data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan lonjakan signifikan jumlah investor SBN setelah pandemi Covid-19. Pada 2020, jumlah investor SBN mencapai 460.372 dan terus meningkat seiring dengan peningkatan investasi pemerintah dalam masyarakat. Hingga November 2023, total investor SBN mencapai 992.787, meningkat 115{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun. Dari total tersebut, sekitar 97,82{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} adalah investor individu, sementara 2,18{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} sisanya merupakan investor institusi.

Pada tahun 2023, total penerbitan SBN ritel mencapai Rp147,4 triliun, suatu pencapaian yang positif di tengah kondisi pasar yang volatil. Capaian ini mencerminkan peningkatan tingkat literasi keuangan masyarakat, yang pada gilirannya dapat mendukung stabilitas pasar keuangan.