Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Besok, GMFI Gelar RUPSLB: Ada Rencana Rights Issue

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 27 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Besok, GMFI Gelar RUPSLB: Ada Rencana Rights Issue

KABARBURSA.COM - PT Garuda Maintenance Faculity Aero Asia Tbk dengan kode saham GMFI, Senin, 28 Oktober 2024, berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Dalam RUPSLB tersebut, perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat ini akan mengumumkan rencana strategisnya untuk melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Tujuannya, untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan dan mendukung berbagai inisiatif strategis ke depan.

Penambahan modal GMFI ini akan dilakukan dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), atau yang lebih dikenal sebagai rights issue. Rights issue merupakan cara perusahaan terbuka untuk mendapatkan tambahan dana dari pemegang saham lama, di mana pemegang saham yang ada diberikan hak untuk membeli saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan proporsi kepemilikan saham mereka. Ini memberikan kesempatan kepada pemegang saham untuk mempertahankan persentase kepemilikan mereka di perusahaan.

Proses ini didasarkan pada Peraturan OJK Nomor 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang kemudian diubah dengan Peraturan OJK No.14/POJK.04/2019. Dengan mengikuti regulasi ini, GMFI memastikan bahwa penambahan modal dilakukan sesuai dengan standar hukum yang berlaku dan memberikan transparansi kepada pemegang saham serta calon investor.

Rincian Rights Issue GMFI

GMFI mengumumkan rencana penambahan modal melalui mekanisme rights issue sebanyak 11,73 miliar saham. Dalam aksi ini, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), sebagai induk perusahaan, akan berpartisipasi melalui skema penyetoran modal dalam bentuk non-tunai atau yang dikenal dengan inbreng.

Dalam prospektus yang dirilis, GMFI berencana menerbitkan 11,73 miliar saham Seri B dengan nominal Rp25 per saham. Jumlah saham yang akan diterbitkan ini setara dengan 41,57 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.

Manajemen GMFI menyebutkan bahwa harga pelaksanaan untuk rencana PMHMETD ini akan diumumkan lebih lanjut dalam prospektus yang akan dirilis mendekati pelaksanaan. Saham yang diterbitkan melalui rights issue ini akan memiliki hak yang sama seperti saham lama, termasuk hak atas dividen dan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Namun, bagi pemegang saham yang tidak mengambil bagian dalam rights issue dan tidak menggunakan haknya, akan mengalami dilusi kepemilikan saham sebesar maksimal 29,36 persen.

Adapun dana yang diperoleh dari hasil rights issue ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya terkait penerbitan, akan digunakan untuk dua hal utama:

  1. Perolehan aset milik Garuda Indonesia (inbreng): Garuda Indonesia akan menyertakan aset-asetnya berupa bangunan hanggar I, II, III dan annex I, II, III, serta berbagai fasilitas pendukung yang terletak di Area Garuda Maintenance Facility (GMF) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Aset-aset ini sebelumnya disewa oleh GMFI, namun melalui inbreng, GMFI akan memperoleh kendali penuh atas aset-aset tersebut. Penyertaan aset ini akan dilakukan melalui penandatanganan akta inbreng antara GMFI dan GIAA.
  2. Modal kerja (working capital): Dana sisanya akan digunakan GMFI untuk mendukung kegiatan usaha dan modal kerja perseroan, sehingga dapat memperkuat operasional dan pengembangan usaha ke depan.

Rencana inbreng oleh Garuda Indonesia diharapkan memberikan beberapa keuntungan strategis bagi GMFI. Dengan memiliki aset berupa hanggar dan fasilitas pendukung, GMFI akan lebih fleksibel dalam mengelola, memperbaiki, dan memanfaatkan aset tersebut untuk mendukung operasi perusahaan. Selain itu, perusahaan juga akan mampu mengoptimalkan penggunaan aset ini untuk memperluas kegiatan usaha, terutama di bidang perawatan dan perbaikan pesawat.

Lebih lanjut, GMFI nantinya akan menikmati penghematan biaya karena tidak perlu lagi membayar kontribusi sewa atas aset yang sebelumnya disewa dari Garuda Indonesia. Hal ini akan berdampak langsung pada efisiensi operasional perusahaan.

Rencana rights issue ini diharapkan mampu memperkuat struktur modal GMFI dan memberikan fleksibilitas lebih besar dalam mengelola aset yang terkait dengan kegiatan inti perusahaan, yaitu perawatan pesawat. Dengan dukungan penuh dari Garuda Indonesia melalui skema inbreng ini, GMFI diprediksi akan lebih solid dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan.

Di sisi lain, investor perlu memperhatikan potensi dilusi bagi pemegang saham yang tidak ikut serta dalam aksi rights issue ini. Namun, bagi pemegang saham yang mengambil bagian, ada potensi keuntungan dari peningkatan kapasitas operasional dan penghematan biaya yang dihasilkan dari pengelolaan aset yang lebih efisien oleh GMFI.

Dengan demikian, aksi rights issue GMFI ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk memperkuat fondasi bisnisnya sekaligus meningkatkan kinerja jangka panjang melalui optimalisasi aset dan modal kerja yang lebih efektif.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.