Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Sepekan ke Depan Berpotensi Bullish, Asalkan ...

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 27 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
IHSG Sepekan ke Depan Berpotensi Bullish, Asalkan ...

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ke depan berpotensi rally. Namun, ada beberapa syarat penting yang harus dipenuhi jika bullish tersebut ingin terjadi.

Seminggu yang lalu, 21-26 Oktober 2024, IHSG berada di level 7,695. IHSG mengalami koreksi namun tertahan di beberapa level support penting, termasuk tenkan-sen, kijun-sen, dan kumo, serta Fibonacci retracement (FR) di level 38.2 persen sekitar 7,700.

Jika IHSG berhasil menembus level tertinggi sebelumnya di 7,910, potensi rally menuju target 8,407 akan terbuka. Namun, jika gagal menembus resistance di level FR 78.6{6fb4e9191d3a368937c8efd0d66239a5ef26a13b97be884ddf8bd2ce9168b1d8} di 7,812, ada risiko koreksi lebih lanjut menuju level 7,600 atau bahkan 7,450.

Dalam konteks pergerakan IHSG, penggunaan indikator teknikal sangat penting untuk membantu investor dalam membuat keputusan. Berikut adalah analisis mendalam mengenai beberapa indikator teknikal yang dapat memberikan wawasan mengenai kondisi pasar saat ini.

Bollinger Bands

Bollinger Bands adalah alat analisis yang terdiri dari tiga garis: upper band, lower band, dan middle band (SMA). Saat ini, upper band IHSG berada di 7,834, sementara lower band di 7,408. Jarak antara kedua band ini menunjukkan volatilitas pasar.

Ketika harga mendekati upper band, pasar cenderung overbought, sedangkan jika mendekati lower band, pasar mungkin oversold. Analisis terhadap Bollinger Bands dapat membantu investor mengidentifikasi potensi pembalikan arah atau kelanjutan tren.

MACD (Moving Average Convergence Divergence)

Indikator MACD saat ini berada dalam posisi positif, menandakan potensi bullish. MACD adalah indikator yang menunjukkan hubungan antara dua moving averages dari harga suatu aset.

Ketika MACD berada di atas garis sinyal, ini sering dianggap sebagai sinyal beli, menunjukkan momentum positif. Posisi positif ini menambah kepercayaan bahwa IHSG memiliki peluang untuk melanjutkan pergerakan naik.

RSI (Relative Strength Index)

Saat ini, RSI IHSG berada di 53.0, yang menunjukkan kondisi pasar yang relatif netral. RSI adalah indikator momentum yang mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga.

Nilai RSI di bawah 30 biasanya menandakan kondisi oversold, sedangkan di atas 70 menandakan overbought. Dengan RSI di level 53.0, pasar menunjukkan keseimbangan antara tekanan beli dan jual.

EMA (Exponential Moving Average)

EMA100 berada di 7,485 dan EMA50 di 7,605. Kedua indikator ini memberikan sinyal bullish dengan support yang kuat.

EMA adalah indikator yang lebih responsif terhadap perubahan harga terbaru dibandingkan dengan SMA. Ketika harga di atas EMA, ini sering dianggap sebagai sinyal bullish, menandakan bahwa tren naik masih mungkin berlanjut.

Stochastic

Indikator Stochastic saat ini menunjukkan tren menurun, memperingatkan potensi koreksi. Stochastic adalah indikator momentum yang membandingkan harga penutupan suatu aset dengan rentang harga selama periode tertentu.

Ketika indikator berada di area jenuh beli (di atas 80), ada risiko pembalikan arah. Tren menurun yang terlihat saat ini bisa menjadi sinyal bagi investor untuk berhati-hati terhadap kemungkinan koreksi harga.

Analisis Saham Sepekan ke Depan

Dalam konteks pergerakan IHSG yang tengah berfluktuasi, berikut adalah analisis mendalam untuk beberapa saham yang menunjukkan potensi trading menarik dalam sepekan ke depan.

1. BRIS (PT Bank Rakyat Indonesia (Presero) Tbk)

BRIS mengalami koreksi yang tertahan di level support uptrend dan Fibonacci retracement (FR) 78.6 persen di 3,010. Jika saham ini mampu menembus resistance di 3,140, maka ada peluang untuk mencapai target cup with handle di 3,440.

  • Buy Area: 3,100 - 2,960
  • Stoploss: 2,900

2. MDKA (PT Merdeka Copper Gold Tbk)

MDKA saat ini mendapatkan support di dalam up channel dan FR 61.8 persen di 2,430. Dengan bertahannya saham di level ini, potensi rebound dapat terbuka lebar, dengan target menuju 2,620 dan 2,780.

  • Buy Area: 2,530 - 2,420
  • Stoploss: 2,370

3. ASSA (PT Adi Sarana Armada Tbk)

ASSA berhasil menembus resistance di 780 dan EMA200 hari di 785. Jika saham ini dapat mempertahankan level tersebut, ada kemungkinan untuk melanjutkan rally ke target ascending triangle di 880.

  • Buy Area: 810 - 775
  • Stoploss: 765

4. TPIA (PT Chandra Asia Pacifik (Tbk)

Setelah rebound, TPIA berpotensi menguji level B di 9,175. Jika mampu menembus level tersebut, saham ini dapat melanjutkan rally menuju target 10,300.

  • Buy Area: 9,250 - 8,900
  • Stoploss: 8,800

5. BUMI (PT Bumi Resources Tbk)

BUMI menunjukkan tanda rebound dan berpotensi menguji resistance di 150. Jika berhasil menembus level ini, target cup with handle di 181 akan semakin dekat.

  • Buy Area: 153 - 138
  • Stoploss: 136

6. CPIN (PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk)

CPIN telah menguat dan berhasil menembus resistance serta EMA200 hari di 5,075. Jika mampu bertahan di level ini, target double bottom di 5,500 dapat tercapai.

  • Buy Area: 5,250 - 5,050
  • Stoploss: 5,000

Secara keseluruhan, IHSG menunjukkan potensi untuk melanjutkan bullish jika mampu menembus resistance yang ada. Namun, jika tidak, risiko koreksi lebih lanjut juga harus diwaspadai.

Investor disarankan untuk memperhatikan level support dan resistance yang telah disebutkan, serta melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi.

Dengan strategi yang tepat, peluang untuk mendapatkan profit di pasar ini masih sangat terbuka.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.