KABARBURSA.COM - Berbeda dengan pembukaan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah, dengan melemah 21,88 poin atau turun 0,28 persen ke level 7.694,66, pada perdagangan Jumat, 25 Oktober 2024.
Di akhir pekan, IHSG bergerak bervariatif sepanjang hari ini, menurut data perdagangan RTI Business. Level tertingginya, indeks bercokol pada 7.752,66, sedangkan sempat ke level terendah 7.678,17.
Masih mengacu sumber yang sama, mayoritas saham di zona merah hari ini. Totalnya, sebanyak 358 saham jatuh. Sementara itu, 223 saham dan 208 saham masing-masing secara berurutan terpantau menghijau dan mengalami stagnasi.
Berdasarkan data Stockbit, lima saham yang bertengger di top gainers meliputi PT Bank Permata Tbk (BNLI) 24,76 persen, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) 24,71 persen, PT Sumber Energi Makmur Tbk (IOTF) 14,68 persen, PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) 9,78 persen, dan PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) 9,15 persen.
Sementara itu, saham yang mengalami pelemahan terdalam pada hari ini adalah PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI) 25,00 persen, PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) 14,93 persen, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) 9,65 persen, PT Argo Yasa Lestari Tbk (AYLS) 8,82 persen, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) 8,16 persen.
Hanya sektor keuangan yang terlihat bertahan di zona hijau hari ini dengan penguatan tipis 0,06 persen. Sisanya, sektor-sektor di IHSG jatuh. Adapun sektor yang paling dalam melemah ialah infrastruktur 0,82 persen, nonsiklikal 0,78 persen, dan energi 0,76 persen.
Tiga emiten sektor keuangan yang membukukan peningkatan harga yang tinggi adalah BNLI, JMAS, dan BEKS. PT Bank Permata Tbk mencatatkan peningkatan harga saham yang signifikan pada perdagangan Jumat sore. Saham BNLI ditutup di level 1.285, melonjak sebesar 255 poin atau sekitar 24,76 persen dari harga penutupan sebelumnya di 1.030. Kenaikan ini mencapai batas Auto Reject Atas (ARA), yang merupakan level tertinggi yang diizinkan untuk satu hari perdagangan.
Saham BNLI dibuka pada level 1.080 dan bergerak stabil dengan rentang harga 1.080 hingga 1.285, level tertinggi sekaligus level ARA yang dicapai pada hari ini. Aktivitas perdagangan BNLI cukup tinggi, dengan volume sebesar 19,93 juta saham, yang jauh di atas rata-rata volume hariannya yang tercatat di 2,49 juta saham. Nilai transaksi mencapai Rp24,3 miliar, sementara frekuensi transaksi tercatat sebanyak 6.159 kali, menunjukkan minat beli yang sangat besar.
Data dari transaksi broker menunjukkan nilai beli bersih (foreign buy) mencapai Rp231,8 miliar, sementara nilai jual bersih asing (foreign sell) berada di Rp76,1 miliar. Ini mengindikasikan minat investor asing yang kuat untuk BNLI, yang dapat menjadi sinyal positif bagi pergerakan saham ini ke depan.
PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 9,15{6fb4e9191d3a368937c8efd0d66239a5ef26a13b97be884ddf8bd2ce9168b1d8} atau setara dengan 13 poin, yang membawa sahamnya ke level penutupan 155. Saham ini sebelumnya dibuka di level 142, yang juga merupakan harga penutupan pada perdagangan sebelumnya, dan sempat menyentuh level tertinggi 163 sebelum ditutup pada harga saat ini.
Volume perdagangan JMAS meningkat secara signifikan menjadi 45,03 juta saham, yang hampir tiga kali lipat dari rata-rata volume harian sebanyak 16,53 juta saham. Nilai transaksi tercatat sekitar Rp7 miliar, yang menunjukkan adanya minat yang tinggi pada saham ini.
Di sisi frekuensi transaksi, saham JMAS mencatatkan 4.262 kali transaksi, yang cukup signifikan dibandingkan dengan saham-saham lain di sektor asuransi jiwa. Meskipun tanpa data beli-jual asing pada saham ini, tingginya minat beli dari investor domestik kemungkinan didorong oleh ekspektasi pasar terhadap prospek pertumbuhan di sektor asuransi syariah.
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk turut menikmati kenaikan harga yang cukup signifikan pada perdagangan Jumat, menguat sebesar 3 poin atau 8,82 persen ke level penutupan 37. Saham BEKS dibuka pada level 36 dan bergerak stabil sepanjang hari, sebelum mencapai level tertinggi harian pada 37 yang juga merupakan batas Auto Reject Atas (ARA) untuk harga saham ini.
Volume perdagangan saham BEKS tercatat sebesar 86,57 juta saham, yang jauh melampaui rata-rata volume harian sebesar 29,84 juta saham. Nilai transaksi mencapai Rp3,2 miliar, dengan jumlah frekuensi transaksi sebanyak 761 kali. Saham BEKS mengalami minat beli yang tinggi, terutama dari investor asing yang mencatatkan pembelian bersih (foreign buy) senilai Rp622,5 juta, berbanding jauh dengan penjualan bersih (foreign sell) senilai Rp11,8 juta.
Program-program yang diluncurkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mendapat sambutan baik dari pasar saham. Hal ini dibuktikan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung mengalami penguatan, walaupun tipis.
Rilis laporan kinerja emiten pada kuartal III 2024 yang diklaim belum tentu memberikan dampak positif terhadap IHSG, disebut-sebut tidak benar adanya. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana, justru berpandangan bahwa rilis kinerja emiten kuartal III memberikan efek baik bagi pasar saham.
Namun ia tidak juga menampik bahwa siklus bisnis di Indonesia pada kuartal III biasanya memang mengalami pelemahan. Momentum kenaikan biasanya terjadi pada kuartal I dan II, di mana ada momentum perayaan keagamaan, yaitu Idul Fitri.
“Jadi, mungkin kita bisa lihat relatif lebih flattening untuk laporan keuangan di kuartal III ini,” kata Fikri kepada Kabarbursa.com, Jumat, 18 Oktober 2024.
Fikri melihat pasar saham akan kembali bergairah saat laporan kinerja kuartal IV mendatang, disebabkan beberapa faktor yang salah satunya adalah adanya pergantian kabinet pemerintahan yang baru.
“Adanya pergantian kabinet yang akan mendorong beberapa campaign yang sebelumnya didorong oleh Pak Prabowo,” ujar dia.
Apalagi, lanjut Fikri, pasar saham akan semakin semringah atas program-program yang dicanangkan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
“Di samping itu, juga ada stabilitas yang dihadirkan, ada pertumbuhan ekonomi yang juga kemungkinan bisa lebih baik,” tuturnya. (*)