Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

KIJA Kelola Tenda Glamping Pembekalan Menteri

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 25 October 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
KIJA Kelola Tenda Glamping Pembekalan Menteri

KABARBURSA.COM - PT Jababeka Tbk (KIJA) akan bertanggung jawab atas pengelolaan tenda glamping (glamour camping) yang digunakan oleh para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Borobudur International Golf & Country Club, Magelang, Jawa Tengah.

Kegiatan rapat dan pembekalan yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto ini dijadwalkan berlangsung pada 25 hingga 27 Oktober 2024.

“Tenda-tenda tersebut, InsyaAllah sudah siap 100 persen untuk digunakan oleh para Menteri Kabinet Presiden Prabowo Subianto,” ujar Operational General Manager Borobudur Golf & Club, Haris Hudiyanto, dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

Haris menjelaskan bahwa tenda-tenda glamping ini dilengkapi dengan fasilitas lengkap, seperti pendingin udara (AC), kamar mandi, dan teras yang nyaman untuk bersantai.

“Tenda ini juga memiliki ruang tamu yang luas, dilengkapi dengan empat kursi, satu meja persegi, serta karpet permadani. Tidak ketinggalan, tirai mewah berwarna emas menghiasi ruangan ini sebagai pembatas, dengan televisi 42 inch yang terletak di atas meja khusus,” ujar Haris.

Kenyamanan lainnya juga terlihat di area kamar tidur, yang memiliki AC besar dan televisi tambahan. Sebuah sofa panjang dan meja kecil turut disediakan sebagai tempat bersantai sebelum beristirahat.

Untuk tempat tidur, lanjut Haris, tersedia spring bed ukuran jumbo 200x200 cm, dengan dua lampu tidur di sisi kiri dan kanan sebagai penerangan lembut saat istirahat. Sebuah lemari pakaian besar juga disediakan untuk keperluan para tamu.

“Kami juga menyediakan setrika uap dan cermin besar, agar para tamu dapat memadupadankan busana mereka sebelum beraktivitas. Dinding tenda ini menggunakan partisi bermotif kayu, menciptakan suasana hangat di dalam ruangan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Haris menjelaskan bahwa di area belakang tenda terdapat ruang kotak berlapis marmer yang berfungsi sebagai kamar mandi lengkap dengan shower dan toilet. Selain itu, ruangan ini juga dilengkapi dengan dispenser, teko pemanas air, kulkas, serta meja kecil yang terpisah dari kamar mandi.

“Tenda ini juga memiliki pintu belakang yang ketika dibuka langsung menuju ruang terbuka di luar tenda, menambah nuansa alami bagi para tamu,” ujar Haris.

Borobudur International Golf & Country Club di Magelang dimiliki oleh Akademi Militer (Akmil) dan dikelola oleh PT Jababeka Tbk (KIJA), menjadikannya lokasi ideal untuk pembekalan para menteri dan wakil menteri di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Emiten Kawasan Industri

PT Jababeka Tbk (KIJA) menetapkan target peningkatan penjualan dari land development and property minimal Rp2 triliun pada tahun 2024, yang akan mendukung rencana pembelian kembali obligasi senilai USD180 juta, dengan tujuan mencapai cash balance sebesar Rp4 triliun.

PT Jababeka Tbk adalah emiten kawasan industri dengan stok lahan matang di berbagai lokasi strategis, termasuk Kawasan Jababeka di Cikarang, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, KEK Tanjung Lesung, dan KEK Morotai.

Pendiri dan Direktur Utama PT Jababeka Tbk, Setyono Djuandi (SD) Darmono, menyatakan bahwa untuk mencapai target penjualan properti minimal Rp2 triliun di 2024, Jababeka akan mengandalkan penjualan lahan matang di empat kota mandiri yang dimiliki perusahaan.

Di Kawasan Jababeka Cikarang, penjualan akan didukung oleh ekspansi di sektor kesehatan dan pariwisata, seperti Jababeka Medical City dan Jababeka Movieland seluas 100 ha. Dua proyek ini siap menampung investor asing dengan infrastruktur yang telah dibangun selama 20 tahun.

“Di Kawasan Industri Jababeka, kami akan membuka tahap sembilan seluas 500 ha khusus untuk investor dari China. Saat ini, sudah terjual 20 hektar kepada sembilan investor,” kata SD Darmono di lantai 25, Menara Batavia, Jakarta Pusat, Selasa 30 Juli 2024.

Jababeka juga mencatat keberhasilan dalam menarik investasi dari tiga perusahaan Jepang (Mitsui Fudosan Asia, Keihan Group, dan Creed Group) untuk proyek residensial, seperti apartemen Kawana, klaster Wimbledon, klaster Ibuki, dan Paradiso Golf Villas.

Penjualan residensial dan komersial terus meningkat dari Januari hingga Juni 2024, dengan kontribusi 60 persen dari produk perumahan, 37 persen dari commercial atau ruko, dan 3 persen dari apartemen.

Selain itu, pendapatan juga diharapkan dari penjualan lahan matang di Kawasan Industri Kendal yang saat ini memiliki 103 tenant dari investasi asing dan ekspansi industri lokal.

Strategi Jababeka

Strategi Jababeka adalah selalu menciptakan permintaan dengan membangun infrastruktur yang dibutuhkan oleh investor asing maupun dalam negeri. Keputusan Jababeka didorong oleh semangat untuk mempercepat pengembangan proyek dan ekspansi bisnis. Keuangan Jababeka dalam kondisi sehat, dengan banyak pihak menawarkan pendanaan kepada perusahaan.

“Keputusan ini diambil untuk mendukung pengembangan proyek-proyek kota mandiri yang ada,” kata SD Darmono.

Sebelumnya , posisi keuangan PT Jababeka Tbk dilaporkan sehat dengan ekuitas mencapai Rp6,9 triliun. Namun, jumlah utang sebesar USD280 juta atau setara Rp4,4 triliun tetap membebani perusahaan.

Direktur Utama Jababeka, Setyono Djuandi Darmono atau akrab disapa SD Darmono, mengungkapkan meskipun keuangan perusahaan tampak kuat, situasi ekonomi saat ini dan proyeksi ke depan membuat beban utang tersebut menjadi perhatian utama. Dalam menghadapi tantangan ini, Jababeka mempertimbangkan berbagai langkah strategis untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan.

Darmono menjelaskan salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah melakukan right issue atau menawarkan saham baru kepada para pemegang saham yang sudah ada. Meski begitu, dirinya juga mengaku berat mengambil langkah right issue.

“Kalau bisa saya juga enggak mau right issue. Saham saya juga terdilusi kan?” ujarnya di Menara Batavia, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Juli 2024. Kemarin.

Selain itu, Jababeka juga mempertimbangkan penjualan aset sebagai alternatif lain untuk menutupi utang. Aset-aset yang tidak segera memberikan hasil diharapkan bisa dijual untuk mengurangi beban keuangan perusahaan. Namun, Darmono menyadari bahwa langkah ini juga memiliki risiko.(*)