KABARBURSA.COM – PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG), emiten produsen kaca terkemuka di Indonesia, mengumumkan rencana diversifikasi usaha dengan menambahkan kegiatan usaha baru di bidang persewaan pergudangan. Langkah ini diambil untuk memaksimalkan pemanfaatan aset-aset perseroan yang tersebar di beberapa lokasi utama.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Christoforus, Sekretaris Perusahaan AMFG, mengatakan perseroan akan menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Nomor 68111, yang mencakup kegiatan pembelian, penjualan, dan persewaan bangunan nonhunian, termasuk fasilitas penyimpanan atau gudang.
"Langkah ini sejalan dengan kebijakan perseroan untuk meningkatkan efisiensi dan memanfaatkan aset yang selama ini kurang produktif," kata Christoforus, Rabu, 23 Oktober 2024.
Dengan perubahan tersebut, lanjut dia, perseroan akan memperluas ruang lingkup kegiatan usahanya yang selama ini fokus pada industri kaca lembaran, kaca pengaman, perdagangan besar kaca, dan jasa pengujian laboratorium.
Perubahan ini juga mencakup penyesuaian pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, yang memungkinkan AMFG untuk terjun ke sektor persewaan gudang. Perseroan memiliki gudang di tiga lokasi utama, yakni Jakarta, Cikampek, dan Sidoarjo.
Christoforus menuturkan, gudang-gudang tersebut akan dikelola untuk memastikan kelancaran rantai pasok, mulai dari penyimpanan bahan baku hingga distribusi produk kepada pelanggan. Seiring dengan relokasi pabrik kaca lembaran dari Jakarta ke Cikampek, AMFG menghadapi beban biaya pemeliharaan dan pajak atas gudang-gudang yang kini tidak terpakai di Jakarta.
“Pemanfaatan gudang-gudang yang tidak terpakai untuk disewakan merupakan salah satu langkah strategis kami guna mengoptimalkan aset yang ada. Langkah ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perseroan di masa mendatang,” jelas Christoforus.
Melalui rencana ini, AMFG berharap dapat meningkatkan pendapatan dengan memanfaatkan gedung-gedung pergudangan yang belum digunakan. Persewaan gudang tersebut diproyeksikan memberikan kontribusi positif terhadap laba perseroan, terutama untuk periode 2025 hingga 2034.
"Dengan tambahan pendapatan dari aktivitas persewaan, AMFG optimistis kinerja keuangannya akan meningkat secara berkelanjutan," tegas dia.
Rencana perubahan kegiatan usaha ini akan dibawa dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 29 November 2024, di DoubleTree Hotel by Hilton Kemayoran, Jakarta. Dalam rapat ini, pemegang saham akan diminta untuk memberikan persetujuan atas pengembangan usaha baru ini.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur AMFG, Mampei Chiyoda, bersama manajemen AMFG berharap langkah ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi perusahaan. "Kami yakin bahwa langkah strategis ini akan memperkuat posisi keuangan perusahaan, sekaligus memaksimalkan potensi aset yang selama ini kurang termanfaatkan," tambah Mampei Chiyoda.
Dengan diversifikasi ke sektor persewaan pergudangan, AMFG tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan profitabilitas di tengah ketatnya persaingan di industri kaca.
Saham AMFG mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,21 persen pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu, 23 Oktober 2024 pukul 16:00 WIB. Saham AMFG ditutup pada level Rp4.720 per lembar, naik 10 poin dari harga penutupan sebelumnya di Rp4.710.
Selama sesi perdagangan, saham AMFG dibuka di harga Rp4.710 dan sempat menyentuh level tertinggi di Rp4.730. Namun, harga terendah yang tercatat hari ini adalah Rp4.700, dengan nilai transaksi sebesar Rp42,4 miliar. Adapun total volume perdagangan mencapai 9.000 lot, masih jauh di bawah rata-rata volume harian yang biasanya mencapai 19.110 lot. Aktivitas perdagangan juga relatif sepi dengan hanya 14 transaksi yang terjadi sepanjang hari.
Bid dan offer saham ini menunjukkan posisi harga stabil, dengan tidak adanya aktivitas beli atau jual signifikan dari investor asing. Meski begitu, saham ini tetap berada dalam kisaran yang cukup aman, dengan batas atas (ARA) di Rp5.875 dan batas bawah (ARB) di Rp3.540.
Dari sisi teknikal, pergerakan saham AMFG hari ini tergolong stabil dengan volatilitas yang rendah. Meskipun ada kenaikan tipis, volume perdagangan yang jauh di bawah rata-rata harian bisa menjadi indikator bahwa minat investor terhadap saham ini masih rendah.
Hal ini mungkin terkait dengan sentimen pasar yang cenderung menunggu perkembangan lebih lanjut terkait rencana diversifikasi usaha AMFG di sektor persewaan pergudangan.
Namun, fundamental AMFG masih tergolong kuat, terutama dengan strategi pemanfaatan aset yang tidak terpakai untuk menambah pendapatan perusahaan. Diversifikasi ke sektor real estate, khususnya persewaan gudang, dapat memberikan aliran pendapatan baru bagi perseroan dan berpotensi meningkatkan kinerja keuangan jangka panjang.
Investor yang memiliki pandangan jangka panjang dapat mempertimbangkan saham AMFG sebagai salah satu opsi investasi, terutama setelah pelaksanaan rencana bisnis baru tersebut. Namun, bagi investor jangka pendek, perlu diwaspadai rendahnya likuiditas saham ini yang bisa membatasi peluang trading harian.
Secara keseluruhan, saham AMFG layak untuk dipertimbangkan, terutama bagi investor yang mencari stabilitas dan potensi pertumbuhan jangka panjang dengan memperhatikan pelaksanaan rencana diversifikasi bisnis perusahaan. Namun, perhatian perlu diberikan pada perkembangan volume perdagangan dan sentimen pasar yang mungkin berubah seiring rencana ekspansi AMFG berjalan. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.