KABARBURSA.COM - Bursa Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada Rabu, 23 Oktober 2024. Beberapa indeks utama berhasil menguat, sementara yang lain mengalami pelemahan.
Dilansir dari Reuters, S&P ASX All Ordinaries Index di Australia naik 0,22 persen, ditutup pada 8.487,40 poin, yang menunjukkan penguatan di tengah sentimen pasar yang stabil. Sementara itu, KSE 100 Index di Pakistan juga menguat, naik 0,48 persen menjadi 86.466,58 poin.
Kenaikan lainnya dicatat oleh Nikkei 225 di Jepang, yang naik tipis 0,06 persen ke 38.433,18 poin, serta Shanghai SE Composite Index yang mencatat pergerakan stabil di 3.285,87 poin.
Namun, beberapa pasar mencatatkan pelemahan. FTSE Bursa Malaysia KLCI turun 0,17 persen, berakhir di 1.642,91 poin. HNX 30 Index Vietnam mengalami penurunan cukup tajam sebesar 1,17 persen, ditutup pada 487,21 poin. Penurunan terbesar dialami oleh Thailand SET Index, yang turun 1,24 persen ke level 1.470,32 poin, dan BSE Sensex di India yang melemah 1,15 persen menjadi 80.220,72 poin.
Hang Seng Index di Hong Kong mencatat posisi stabil di 20.498,95 poin, begitu juga The Philippine Stock Exchange PSEI di Filipina di 7.413,16 poin, dengan keduanya tidak mencatat perubahan persentase signifikan.
Pergerakan variatif ini menunjukkan sentimen investor yang beragam, dengan beberapa pasar Asia masih mampu mempertahankan momentum positif meski sebagian lainnya terdampak sentimen global yang lebih luas.
Kemarin, Pasar Asia-Pasifik sebagian besar mencatatkan penguatan. Dilansir dari Consumer News and Business Channel International, optimisme investor meningkat berkat debut pasar yang luar biasa dari operator kereta bawah tanah Jepang, Tokyo Metro.
Saham Tokyo Metro melonjak lebih dari 40 persen di awal perdagangan. Perusahaan yang merupakan salah satu operator kereta bawah tanah terkemuka di Jepang dan terbesar di Tokyo ini berhasil mengumpulkan 348,6 miliar yen dalam penawaran umum perdana (IPO) terbesar di Jepang sejak 2018. IPO tersebut dilaporkan 15 kali kelebihan permintaan dan harga sahamnya ditetapkan pada batas atas band, yaitu 1.200 yen per lembar.
Data ekonomi yang akan dirilis dari Asia termasuk angka inflasi bulan September dari Singapura, yang diperkirakan mencapai 1,9 persen, laju paling lambat sejak Maret 2021, menurut survei Reuters terhadap para ekonom.
Indeks Nikkei 225 Jepang diperdagangkan sedikit di bawah garis datar pada Rabu, tetapi Topix yang lebih luas naik 0,18 persen. Kospi Korea Selatan menguat 0,15 persen, namun Kosdaq yang berfokus pada saham berkapitalisasi kecil turun 1,16 persen. Di Australia, S&P/ASX 200 memulai hari dengan naik 0,13 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong sedikit menguat, sementara CSI 300 China daratan diperdagangkan mendekati garis datar.
Sementara itu, di Amerika Serikat, S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average pada Selasa malam ditutup sedikit lebih rendah, mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut. S&P 500 turun tipis 0,05 persen, menandai penurunan berturut-turut pertama sejak awal September. Dow yang terdiri dari 30 saham turun 0,02 persen, sedangkan Nasdaq Composite justru naik 0,18 persen.
Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Rabu, 23 Oktober 2024. Berdasarkan catatan Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, IHSG saat ini berada di fase wave (iii) dari wave [iii] menurut skenario hitam, atau wave 5 pada skenario merah.
Hal ini mengindikasikan peluang IHSG untuk menguji level resistance berikutnya di rentang 7.810-7.858, meski masih ada kemungkinan koreksi menuju area 7.631-7.717.
“Posisi IHSG saat ini masih bullish dalam jangka pendek. Jika terjadi koreksi, ini masih akan wajar selama tidak menembus support di 7.595,”jelas Herditya dalam laporan analisisnya yang diterima KabarBursa.com, Rabu, 23 Oktober 2024.
Support IHSG berada di level 7.595 dan 7.518, sementara resistance ada di 7.810 dan 7.910.
Rekomendasi Saham Hari Ini
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan MNC Sekuritas:
1. AKRA (PT AKR Corporindo Tbk) – Spec Buy
Saham AKRA ditutup naik 0,35 persen ke level 1.450. Menurut Herditya, AKRA sedang berada di akhir wave [b] dari wave B. Koreksi yang terjadi pada AKRA diperkirakan akan terbatas, sehingga direkomendasikan untuk “Spec Buy” pada rentang harga 1.430-1.445, dengan target harga 1.525 dan 1.590. Stoploss disarankan di bawah 1.390.
2. INDF (PT Indofood Sukses Makmur Tbk) – Buy on Weakness
Saham INDF naik 0,34 persen menjadi 7.425, didukung oleh volume pembelian yang solid. “Posisi INDF saat ini sedang berada di bagian dari wave iii dari wave (v),” kata Herditya. Menurutnya, ini menjadikan INDF menarik untuk dibeli saat melemah. Disarankan untuk melakukan Buy on Weakness di rentang 7.250-7.400, dengan target harga 7.525 dan 7.675. Stoploss di bawah 7.100.
3. INKP (PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk) – Buy on Weakness
INKP terkoreksi 0,30 persen ke 8.175, tetapi koreksi ini dianggap wajar karena masih dalam bagian wave (ii) dari wave [c]. Disarankan untuk membeli saat harga melemah di rentang 7.950-8.175, dengan target harga 8.425 dan 8.700. Stoploss dipasang di bawah 7.800.
4. PTBA (PT Bukit Asam Tbk) – Spec Buy
Saham PTBA naik 0,66 persen ke 3.040, dengan volume pembelian yang kuat. Menurut Herditya, Posisi PTBA saat ini berada di awal wave (d) dari wave [iv], yang menjadikan saham ini menarik untuk dibeli pada rentang 3.020-3.040, dengan target harga 3.070 dan 3.100. Stoploss disarankan di bawah 3.010.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.