Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Mau Bagi-bagi Dividen, Saham Cinema XXI Malah Merosot

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 22 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Mau Bagi-bagi Dividen, Saham Cinema XXI Malah Merosot

KABARBURSA.COM - Rencana emiten pengelola bioskop Cinema XXI bagi-bagi dividen interim tidak diimbangi dengan pergerakan saham yang justru merosot. Pada penutupan perdagangan Selasa sore, 22 Oktober 2024, saham CNMA merosot 1,94 persen atau 4 poin ke posisi Rp202 dari sebelumnya Rp206.

CNMA telah mengumumkan rencana pembagian dividen interim untuk tahun buku 2024. Dengan total sebesar Rp416.725.000.000, dividen ini akan dibagikan sebesar Rp5 per lembar saham, mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang solid.

Adapun jadwal pembagian dividen interim ini sebagai berikut:

  • Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 30 Oktober 2024.
  • Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 31 Oktober 2024.
  • Cum Dividen di Pasar Tunai: 1 November 2024.
  • Ex Dividen di Pasar Tunai: 4 November 2024.
  • Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 1 November 2024.
  • Pembayaran Dividen interim: 15 November 2024.

Jadwal ini memberikan kesempatan bagi investor untuk merencanakan pembelian atau penjualan saham sebelum dan setelah tanggal ex dividen, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dari dividen yang akan diterima.

Kinerja Keuangan CNMA

Kinerja keuangan CNMA hingga 30 September 2024 mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp529.770.000.000, yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang signifikan. Dengan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya mencapai Rp1.547.391.000.000, perusahaan memiliki fleksibilitas untuk membagikan dividen tanpa mengganggu kestabilan keuangannya.

Total ekuitas perusahaan sebesar Rp4.823.332.000.000 juga mencerminkan posisi keuangan yang sehat, memberikan dukungan bagi keputusan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham. Kesehatan finansial ini penting untuk menjaga kepercayaan investor, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi yang mungkin mempengaruhi industri hiburan.

Dengan melihat kinerja keuangan CNMA ini, pembagian dividen interim mencerminkan kepercayaan manajemen perusahaan terhadap kelangsungan kinerja keuangan yang positif. Dividen yang dibagikan tidak hanya memberikan imbal hasil langsung bagi pemegang saham, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengembalikan nilai kepada investor.

Dengan dividen yield yang cukup menarik, langkah ini dapat menarik perhatian investor, terutama bagi mereka yang mencari pendapatan pasif dari investasi saham. Selain itu, keputusan untuk membagikan dividen di tengah tantangan industri hiburan pasca-pandemi menunjukkan bahwa perusahaan dalam posisi kuat untuk mengatasi berbagai rintangan yang ada.

Rencana pembagian dividen interim PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) menunjukkan kinerja keuangan yang sehat dan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai kepada pemegang saham. Dengan laba bersih yang signifikan dan saldo laba yang cukup, CNMA berada dalam posisi yang baik untuk membagikan dividen sambil tetap menjaga stabilitas finansial.

Investor dapat melihat ini sebagai sinyal positif mengenai manajemen dan prospek perusahaan di masa depan. Namun, tetap penting bagi investor untuk mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan di industri hiburan sebelum mengambil keputusan investasi.

Kinerja Saham CNMA

Mengutip data Stockbit dan menganalisisnya dengan metode Warren Buffett, terlihat keuangan dan kinerja saham CNMA diperdagangkan dengan valuasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan, dengan IHSG PE Ratio TTM (Median) hanya 7.03. Pasar memiliki ekspektasi positif terhadap pertumbuhan perusahaan, meskipun nilai ini juga bisa dianggap terlalu mahal jika tidak disertai dengan pertumbuhan pendapatan yang substansial.

Sementara itu, melihat Earnings Yield sebesar 4.93 persen, investor dapat mempertimbangkan tingkat pengembalian yang wajar dibandingkan dengan risiko yang diambil. Namun, yield ini menunjukkan bahwa ada peluang untuk investasi yang lebih menarik di luar sana.

PEG Ratio sebesar 0.57 menunjukkan bahwa saham ini mungkin undervalued jika dibandingkan dengan potensi pertumbuhannya. Secara umum, rasio PEG di bawah 1 dianggap sebagai tanda bahwa saham tersebut mungkin merupakan pembelian yang baik.

Profitabilitas perusahaan juga terlihat baik dengan Net Profit Margin sebesar 10.67 persen, Operating Profit Margin 21.63 persen, dan Gross Profit Margin 21.63 persen. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola biaya dan menghasilkan laba dari pendapatan yang diperoleh.

Bagaimana dengan kinerja dan kesehatan keuangannya?

Pendapatan TTM CNMA sebesar Rp5.693 triliun menunjukkan potensi yang baik, meskipun pertumbuhan tahunan pendapatan (Quarter YoY Growth) mengalami penurunan sebesar 4.78 persen. Hal ini mengindikasikan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan pertumbuhan pendapatan.

Selain itu, penurunan Net Income sebesar 24.91 persen dari tahun lalu menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut mengenai strategi bisnis dan operasional perusahaan.

Free Cash Flow sebesar Rp895 miliar menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kas yang cukup setelah menutupi belanja modal. Ini adalah indikator positif karena memberi ruang bagi perusahaan untuk melakukan investasi atau membagikan dividen.

Current Ratio sebesar 3.36 dan Quick Ratio sebesar 3.22 menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Ini penting untuk stabilitas keuangan perusahaan dalam jangka pendek.

Dengan Total Liabilities/Equity sebesar 0.52, perusahaan menunjukkan struktur modal yang sehat dengan proporsi utang yang relatif rendah. Ini memberikan ketenangan bagi investor terkait risiko kebangkrutan.

Berdasarkan analisis ini, saham perusahaan menunjukkan beberapa karakteristik positif, termasuk profitabilitas yang baik dan arus kas bebas yang sehat. Namun, tantangan seperti penurunan pendapatan dan laba harus diatasi agar perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya ke depan.

Meskipun valuasi berdasarkan P/E ratio mungkin terlihat tinggi, rasio PEG yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan mungkin undervalued jika dapat kembali ke jalur pertumbuhan yang kuat. Dalam pandangan Buffett, potensi keuntungan jangka panjang perusahaan, dikombinasikan dengan manajemen yang baik dan posisi pasar yang kuat, menjadi pertimbangan utama untuk keputusan investasi.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.