KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 16,387 poin atau naik 0,21 persen ke level 7788,983 pada perdagangan Selasa, 22 Oktober 2024. Mengutip perdagangan RTI Business, 282 saham terpantau menguat, 299 terkoreksi, dan 216 saham mengalami stagnan.
Lima besar saham yang berada di top gainers adalah INPC (+26,60 persen), PTRO (+19,86 persen), JARR (+14,66 persen), MSKY (+13,98 persen), dan CUAN (+13,61 persen).
Sementara itu lima saham yang terkoreksi paling dalam adalah PKPK (-21,54 persen), IOTF (-6,03 persen), WIRG (-5,00 persen), MARI (-4,92 persen), dan PMMP (-4,76 persen).
Mayoritas sektoral ditutup di zona hijau. Energi menjadi sektor paling kuat dengan performa +1,08 persen. Diikuti industrial +1,08 persen, dan basic ind +1,03 persen.
Sementara beberapa saham yang melemah di antaranya finance -0,08 persen, infrastruktur -0,04 persen, properti -0,23 persen, dan transportasi -0,02 persen.
Senior Market Analyst Nafan Aji, menilai pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada Minggu, 20 Oktober 2024, akan membawa dampak positif bagi kinerja pasar modal domestik.
Nafan mengatakan, stabilitas politik dan keamanan yang diharapkan tercipta dari kepemimpinan baru ini akan menjadi katalis penting bagi pelaku pasar untuk terus berinvestasi di Indonesia.
“Dengan pelantikan Presiden Prabowo, investor akan melihat bagaimana program kebijakan politik dan ekonomi yang akan dibawakan oleh beliau. Jika kebijakan tersebut efektif dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, maka ini akan menjadi sentimen positif bagi pasar modal,” kata Nafan kepada Kabarbursa di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.
Secara teknikal, Nafan juga mencatat bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menunjukkan tanda-tanda rebound yang kuat. IHSG berhasil bertahan di atas batas major neckline dan batas terendah dari pola up channel, menunjukkan potensi uptrend yang cukup besar di masa mendatang.
“Selama IHSG tetap bergerak dalam range dari up channel, potensi untuk uptrend ke depannya masih terbuka lebar. Ini didukung oleh faktor domestik seperti stabilitas politik dan keamanan yang terjamin. Kondisi tersebut menciptakan lingkungan investasi yang kondusif bagi investor, baik lokal maupun global,” ujarnya.
Selain itu, Nafan juga menekankan bahwa sentimen positif dari pelantikan Prabowo-Gibran akan semakin menguat jika kebijakan 100 hari kerja yang diusung presiden baru tersebut menunjukkan arah yang pro pertumbuhan ekonomi dan mendukung iklim investasi.
“Nantinya, kita juga akan melihat formasi kabinet dan program kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkan Pak Prabowo, yang akan menjadi faktor penting dalam menjaga momentum pertumbuhan pasar,” katanya.
Di sisi lain, Nafan menyoroti bahwa sentimen global, terutama terkait dengan dinamika geopolitik dan kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed), juga akan mempengaruhi pasar modal Indonesia. Menurutnya, investor global akan memperhatikan proyeksi Feds Fund Rate pada bulan November dan Desember yang akan memengaruhi likuiditas pasar ke depannya.
“Guideline yang telah diterapkan oleh Summary of Economic Projections pada bulan September menjadi acuan kuat bagi para pelaku pasar. Jika kepercayaan investor global terus meningkat, ini akan memberikan katalis positif bagi peningkatan likuiditas global menuju pasar Indonesia,” kata Nafan.
Dengan situasi pasar yang saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor domestik dan global, Nafan optimistis bahwa pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI dapat menjadi pijakan bagi penguatan pasar modal ke depannya.
Pasar menantikan langkah-langkah konkret dari pemerintahan baru yang bisa menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas investasi.
Saham Eropa mengakhiri sesi perdagangan pada hari Senin, 21 Oktober 2024 dengan hasil yang kurang menggembirakan, ditandai dengan penurunan di berbagai sektor menjelang rilis laporan pendapatan dari beberapa perusahaan besar. Meskipun demikian, sektor energi berhasil mendapatkan angin segar berkat stabilnya harga minyak.
Seperti dikutip dari Reuters, indeks STOXX 600 yang mencakup pasar Eropa secara keseluruhan, turun 0,6 persen, dipimpin oleh sektor real estate yang merosot hampir 2 persen. Di sisi lain, saham-saham energi naik setelah harga minyak pulih dari penurunan 7 persen pekan lalu.
Pasar saham di negara-negara besar Eropa seperti Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol juga melemah, dengan penurunan berkisar antara 0,6 hingga 1 persen. Pekan lalu, indeks STOXX sempat menguat, didukung oleh keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang menurunkan suku bunga pada hari Kamis.
Gubernur bank sentral Lithuania, Gediminas Simkus, menyatakan bahwa ECB mungkin perlu mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih lanjut jika penurunan inflasi terus berlanjut. Sementara itu, perhatian investor tertuju pada laporan pendapatan dari Deutsche Bank, Lloyds, dan Barclays yang akan menjadi penentu tren di sektor keuangan.
Russ Mould, direktur investasi di AJ Bell, mengatakan bahwa pasar akan memantau dengan seksama kenaikan kerugian pinjaman yang sebelumnya terlihat di bank-bank AS.
Di sektor teknologi, perhatian tertuju pada raksasa perangkat lunak Jerman, SAP, yang mewakili 15 persen dari indeks DAX. SAP akan melaporkan hasil pendapatan kuartal ketiganya, dan hasil ini akan menentukan arah saham teknologi, terutama setelah ASML, produsen peralatan chip, melaporkan hasil yang mengecewakan pekan lalu dan memicu penurunan di sektor semikonduktor global.
Di sisi lain, investor juga mengamati hasil jajak pendapat yang menunjukkan peluang mantan Presiden Donald Trump dalam pemilu AS semakin besar. Kemenangan Trump diperkirakan dapat membawa dampak negatif bagi ekonomi Eropa, dengan pengaruhnya tercermin dalam “Trump trades” seperti dolar AS dan mata uang kripto, bitcoin.
Saham asuransi juga mengalami tekanan, dipimpin oleh Munich Re yang turun 3 persen setelah Jefferies menurunkan peringkatnya menjadi “tahan,” dengan alasan prospek kenaikan terbatas. Sementara itu, JDE Peet’s, perusahaan kopi dan teh, melonjak 16,3 persen ke puncak STOXX 600 setelah mengumumkan penunjukan CEO baru dan mengonfirmasi target 2024.
Saham Forvia naik 5,2 persen setelah pemasok suku cadang otomotif asal Prancis tersebut mengamankan kontrak baru dengan produsen mobil China, BYD dan Xiaomi. Sebaliknya, saham Sanofi turun hampir 1 persen setelah perusahaan farmasi Prancis ini mengumumkan bahwa mereka sedang dalam pembicaraan eksklusif untuk menjual 50 persen saham di bisnis kesehatan konsumennya kepada perusahaan ekuitas swasta asal AS, Clayton Dubilier & Rice.
SGS, perusahaan pengujian dan inspeksi asal Swiss, turun 2,3 persen setelah RBC menurunkan peringkat sahamnya menjadi “underperform,” menunjukkan kinerja yang diperkirakan akan di bawah rata-rata.
Dengan dinamika pasar yang terus bergerak, investor perlu waspada terhadap perkembangan lebih lanjut di sektor-sektor kunci ini.(*)