Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Melonjak 111 Poin dan Berada Di Posisi 7.359,76

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 04 January 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
IHSG Melonjak 111 Poin dan Berada Di Posisi 7.359,76

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari Kamis (4/1/2024) dengan penuh semangat, kembali mencetak rekor tertinggi barunya. IHSG melonjak 111 poin dan berada di posisi 7.359,76. Rekor sebelumnya tercatat di 7.323,58 pada perdagangan Selasa lalu.

Transaksi IHSG hari ini mencapai sekitar Rp 98 triliun, melibatkan 17 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 12 juta kali. Dari segi saham, 326 saham menguat, 221 saham melemah, dan sisanya stagnan.

Dalam sektor, sektor transportasi menjadi penopang terbesar IHSG dengan kontribusi mencapai 23. Tak kalah, sektor keuangan dan energi juga turut mendukung indeks masing-masing dengan porsi 21,3 dan 17,1.

Beberapa saham juga menyumbang pada penguatan IHSG di akhir perdagangan. Saham-saham tersebut antara lain:

  • Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 23 indeks poin
  • Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 12 indeks poin
  • Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 9,2 indeks poin
  • Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 8,6 indeks poin

Penguatan IHSG ini terjadi di tengah lesunya pasar saham global karena kekhawatiran investor terkait pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) AS. Risalah pertemuan Desember lalu memberikan sedikit informasi terkait rencana penurunan suku bunga.

Meski demikian, mayoritas pejabat The Fed masih mempertimbangkan langkah-langkah kebijakan yang tepat, dan proyeksi pasar menunjukkan peluang penurunan suku bunga pada Maret 2024 sekitar 67{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}.

Sementara itu, IHSG yang menguat mungkin dipengaruhi oleh minat investor terhadap saham-saham potensial yang dapat menguntungkan dari fenomena January Effect. January Effect adalah kecenderungan pasar saham yang naik selama bulan Januari.

IHSG Sebelumnya Telah Menguat Sejak Sesi I Kamis (4/1/2024)

Sebelumnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kekuatan signifikan dengan mencapai level 7.329,88 pada sesi perdagangan pertama, Kamis (4/1/2024), atau berhasil kembali menembus rekor tertinggi sejak awal tahun 2024. Saham-saham dari bank besar seperti BBCA, BBRI, dan BMRI menjadi primadona dalam perdagangan siang ini.

Menurut data RTI Business, IHSG mengalami penguatan sebesar 0,70{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} atau 50,79 poin, mencapai 7.329,88 pada akhir sesi perdagangan pertama. Sepanjang sesi tersebut, indeks komposit bergerak dalam kisaran 7.280-7.337.

Pergerakan saham terjadi dalam variasi, dengan 288 saham menguat, 221 saham melemah, dan 240 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.810 triliun, mencerminkan aktivitas perdagangan yang signifikan.

Dalam kategori saham paling diminati, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang dimiliki oleh keluarga Hartono memimpin dengan nilai transaksi sekitar Rp290,9 miliar. Saham BBCA juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,07{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke level Rp9.450 per saham.

Sementara itu, saham bank milik negara, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga menjadi favorit, dengan nilai transaksi masing-masing mencapai Rp275,1 miliar dan Rp250,3 miliar. Saham BBRI naik sebesar 1,34{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke level Rp5.675, sedangkan saham BMRI menguat sekitar 2,46{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke level Rp6.250 per saham.

Namun, di sektor saham berkapitalisasi pasar besar atau big cap, sejumlah saham konglomerat mengalami penurunan. Contohnya, saham AMMN milik Grup Panigoro-Salim turun 1,55{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke level Rp6.350, diikuti saham BYAN milik konglomerat Low Tuck Kwong yang turun 0,89{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke level Rp19.425.

Selanjutnya, saham BREN milik Prajogo Pangestu juga terpantau mengalami penurunan sebesar 0,33{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke posisi Rp7.550 per saham. Meskipun demikian, saham TPIA miliknya masih mencatatkan kenaikan sekitar 2,14{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke level Rp5.975 per saham.

Dari sisi saham yang mengalami penurunan atau top losers, saham PT Darmi Bersaudara Tbk. (KAYU) mengalami penurunan signifikan sebesar 34,18{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke posisi Rp52 per saham. Disusul saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) yang turun sekitar 15,52{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke posisi Rp98 per saham.

Tim analis MNC Sekuritas menyampaikan pandangan bahwa IHSG berpotensi menguat hari ini, meskipun kemarin mengalami penurunan sebesar 0,61{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke level 7.279 dengan volume perdagangan yang meningkat. Tetapi, selama IHSG tetap berada di atas area support terdekatnya di 7.245, maka posisinya masih dalam wave v dari wave (i).

Artinya, IHSG memiliki peluang untuk menguat dan menguji level 7.340-7.355. Namun, perlu kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya koreksi dari IHSG yang bergerak ke arah 7.181-7.245, membentuk awal dari wave (ii) dari wave (iii), demikian analisis MNC Sekuritas pada Kamis (4/1/2024).

MNC Sekuritas juga memproyeksikan bahwa support IHSG hari ini berada di kisaran 7.245-7.141, sementara level resistance IHSG berada pada rentang 7.346-7.877.

IHSG Menguat di Tengah Lesunya Pasar Asia-Pasifik

Pergeseran fokus ke pasar global menunjukkan suasana yang cenderung suram di bursa saham Asia. Nikkei 225 di Jepang mencatat penurunan sebesar 0,53 persen, sementara Hang Seng Composite di Hong Kong mengalami penurunan tipis sekitar 0,05 persen, dan Kospi di Korea Selatan tergelincir 0,78 persen.

Situasi kontrast terlihat di bursa saham Eropa, di mana kekompakan kekuatan positif terlihat begitu nyata. FTSE 100 di Inggris menguat sebesar 0,37 persen, CAC 40 di Prancis menunjukkan pertumbuhan sekitar 0,33 persen, dan DAX di Jerman mengalami penguatan sebesar 0,41 persen.

Namun, di sisi barat, bursa saham Amerika menghadapi tantangan serupa dengan saham-saham Asia. Indeks S&P 500 melemah sekitar 1,15 persen, NYSE terpukul dengan penurunan 0,73 persen, dan NASDAQ Composite turun 1,18 persen. Dinamika global saat ini memperlihatkan ketidakpastian yang merata, mendorong pergerakan yang cukup dramatis di berbagai pasar saham utama.