Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Diproyeksikan Menguat, Ditopang Kabinet Ekonomi Baru Prabowo

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 17 October 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
IHSG Diproyeksikan Menguat, Ditopang Kabinet Ekonomi Baru Prabowo

KABARBURSA.COM - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mengalami penguatan signifikan sejalan dengan pembentukan kabinet ekonomi yang akan dilakukan oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Chief Economist sekaligus Head of Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto menjelaskan bahwa faktor domestik, seperti pemilihan menteri ekonomi, menjadi salah satu pendorong positif bagi IHSG.

Sedangkan, faktor eksternal, khususnya kemungkinan penurunan suku bunga acuan, turut memberikan dorongan bagi pasar saham Indonesia.

“Selain pengumuman kabinet ekonomi, suku bunga juga menjadi faktor penting yang memberikan dampak positif bagi IHSG,” kata Rully Arya, Kamis, 17 Oktober 2024.

Menurut Rully, proyeksi PT Mirae Asset Sekuritas untuk IHSG hingga akhir tahun dipatok di kisaran 7.915. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa IHSG dapat mencapai level yang lebih tinggi.

“Kami memproyeksikan IHSG bisa berada di 7.915, namun bila kondisi lebih kondusif, mencapai level 8.000 juga sangat mungkin terjadi,” tuturnya.

Rully menilai bahwa kabinet ekonomi yang dibentuk oleh Prabowo Subianto tidak akan mengalami perubahan signifikan, khususnya dalam hal penunjukan menteri ekonomi.

Ia berharap menteri yang terpilih berasal dari kalangan profesional yang memiliki pengalaman mumpuni di bidangnya, bukan dari kalangan politisi.

“Sejauh ini, menteri ekonomi yang ada memiliki semangat berkelanjutan, dan kami harap Presiden Prabowo tetap mempercayakan sektor ekonomi kepada profesional. Dengan demikian, pasar saham akan merespons positif,” kata Rully.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya stabilitas di sektor ekonomi untuk menjaga kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.

Rully juga menyoroti bahwa kondisi pasar saham tidak hanya dipengaruhi oleh faktor domestik, tetapi juga oleh perkembangan ekonomi global. Salah satu faktor eksternal yang perlu diperhatikan adalah tren penurunan suku bunga acuan yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat.

Menurutnya, penurunan suku bunga akan memberikan dampak positif tidak hanya pada pasar saham, tetapi juga pasar obligasi pemerintah.

“Penurunan suku bunga akan memberikan dampak langsung bagi pasar obligasi dan saham. Ini adalah salah satu perkembangan yang sangat kami perhatikan, terutama bagi para investor di sektor ini,” jelas Rully.

Salah satu tokoh yang diperkirakan tetap akan memegang posisi penting di kabinet adalah Sri Mulyani Indrawati. Menurut Rully, jika Sri Mulyani kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan, ini akan meningkatkan optimisme di pasar, terutama di sektor obligasi.

“Sri Mulyani Indrawati telah terbukti mampu menjaga stabilitas ekonomi Indonesia, dan jika ia tetap di posisi Menteri Keuangan, kita bisa melihat peningkatan positif di pasar obligasi pemerintah,” imbuhnya.

Optimisme Pasar dan Dukungan pada Pemerintahan Prabowo

Optimisme terhadap kabinet ekonomi baru ini juga tercermin dari pergerakan pasar saham yang mulai merespons positif sejak proses seleksi menteri dilakukan. Investor juga terlihat antusias dengan arah kebijakan ekonomi yang diharapkan lebih stabil dan berkelanjutan di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Selain itu, proyeksi penurunan suku bunga juga dipandang sebagai katalis utama bagi pasar modal. Penurunan suku bunga akan memperkuat likuiditas di pasar keuangan, sehingga menciptakan iklim yang lebih kondusif bagi investasi, terutama di sektor obligasi dan saham.

“Dengan suku bunga yang lebih rendah, biaya pinjaman menjadi lebih terjangkau, dan ini memberikan dorongan positif bagi sektor korporasi dan konsumen,” jelas Rully.

Dalam dua hari terakhir, presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil sejumlah calon menteri dan wakil menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara. Pada Senin, 14 Oktober 2024, sebanyak 49 calon menteri dipanggil untuk menjalani proses seleksi.

Sementara itu, pada Selasa, 15 Oktober giliran 58 calon wakil menteri dan kepala badan yang diundang untuk bertemu dengan Prabowo.

Proses pemilihan menteri ini menjadi perhatian utama pasar, terutama dalam hal penunjukan menteri-menteri di sektor ekonomi. Pasar berharap bahwa Presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan memilih individu-individu yang mampu menghadapi tantangan ekonomi global dan memprioritaskan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Dengan berakhirnya pemilihan kabinet dalam waktu dekat, IHSG diperkirakan akan terus menguat hingga akhir tahun. Sejumlah analis optimis bahwa kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan Prabowo akan menciptakan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang, terutama jika menteri yang dipilih memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. (*)