KABARBURSA.COM - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) sedang bersiap melakukan langkah strategis dalam pengembangan bisnis berkelanjutan dengan mengantongi dana segar sebesar USD2,44 hingga USD2,62 miliar dari divestasi 7 miliar saham Adaro Andalan Indonesia (AAI). Langkah ini diambil melalui proses penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS), yang dilakukan bersamaan dengan penawaran umum perdana saham (IPO) AAI.
ADRO saat ini menguasai 99,9999 persen saham AAI, yang sebelumnya dikenal sebagai Alam Tri Abadi (ATA). Namun, setelah IPO AAI selesai, kepemilikan ADRO diproyeksikan terdilusi menjadi sekitar 90 persen dari total modal ditempatkan dan disetor di AAI.
Langkah divestasi ini didasari oleh beberapa alasan strategis yang sejalan dengan arah transformasi ekonomi hijau yang didorong oleh pemerintah. ADRO mendukung transisi ekonomi hijau yang menitikberatkan pada keberlanjutan lingkungan dan ingin mengambil peran aktif dalam upaya tersebut.
Dengan menjual sebagian saham AAI, perusahaan berharap dapat meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia, khususnya di sektor bisnis hijau.
Berikut beberapa tujuan utama dari aksi korporasi ini:
ADRO berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam beralih ke ekonomi yang lebih ramah lingkungan. Penawaran saham AAI ini memberikan peluang bagi investor untuk berpartisipasi dalam sektor bisnis berkelanjutan di Indonesia.
Divestasi ini memungkinkan ADRO untuk lebih fokus pada pengembangan bisnis di sektor energi terbarukan dan ramah lingkungan, di luar dari sektor batu bara termal yang selama ini menjadi andalannya. ADRO sedang menggarap berbagai proyek hijau yang diproyeksikan akan menjadi bagian dari bisnis masa depan perusahaan.
Dengan divestasi ini, ADRO berharap dapat membuka akses terhadap pendanaan yang lebih luas dan kompetitif, khususnya untuk mendukung pengembangan bisnis hijau yang sedang ditekuni.
Aksi korporasi ini juga bertujuan untuk membuka peluang kerja sama dengan mitra bisnis global yang berfokus pada proyek-proyek ramah lingkungan. Dengan mengantongi dana dari divestasi, ADRO berharap dapat bekerja sama dengan rekanan potensial untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek hijau tersebut.
Untuk memuluskan rencana ini, ADRO akan meminta persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 18 Oktober 2024. Setelah mendapatkan izin, perusahaan akan segera melaksanakan penawaran umum perdana saham AAI dan menyelesaikan transaksi divestasi.
Dengan langkah ini, ADRO menunjukkan keseriusannya dalam mengadopsi tren global menuju keberlanjutan dan transisi energi bersih. Sebagai salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia, ADRO kini tidak hanya fokus pada bisnis pertambangan batu bara termal, tetapi juga memperluas cakupannya ke bisnis yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Bagi para investor, aksi korporasi ini menawarkan peluang investasi menarik, terutama bagi mereka yang tertarik pada bisnis ramah lingkungan. Dengan tren global yang mengarah pada ekonomi hijau, ADRO bisa menjadi salah satu pemain utama di Indonesia yang berhasil memanfaatkan peluang ini. Selain itu, potensi pendapatan dari proyek-proyek hijau di masa depan membuat ADRO tetap menarik bagi investor yang ingin berinvestasi dalam bisnis yang berkelanjutan.
ADRO telah menunjukkan kinerja yang solid dalam beberapa tahun terakhir, dan dengan dana segar yang diperoleh dari divestasi ini, perusahaan memiliki fondasi yang kuat untuk terus mengembangkan proyek-proyek hijau dan meningkatkan nilai perusahaan.
Aksi divestasi saham Adaro Andalan Indonesia oleh ADRO menjadi bagian penting dari strategi perusahaan untuk bertransisi ke bisnis hijau. Dengan mendukung upaya global menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan, ADRO tidak hanya akan memperkuat posisinya di pasar energi terbarukan, tetapi juga memperluas basis investor yang mendukung keberlanjutan. Rencana ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi perusahaan dalam jangka panjang dan memberikan nilai tambah bagi pemegang sahamnya.
Diberitakan sebelumnya, pada perdagangan bursa Senin, 30 September 2024, ada aksi mengejutkan di saham ADRO (PT Adaro Energy Indonesia Tbk). Tampak ada aksi buang saham hingga mencapai Rp1,39 triliun. Apa yang terjadi?
Adalah PT Adaro Strategic Investments, pengendali utama ADRO. Dalam laporan yang dirilis oleh Ficomindo Buana Registrar pada 30 September 2024, kepemilikan Adaro Strategic berkurang sebesar 370 juta saham pada 26 September 2024.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.