Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Emiten Keramik ini Dinilai Prospek Bagus, Rekomendasinya?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 17 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Emiten Keramik ini Dinilai Prospek Bagus, Rekomendasinya?

KABARBURSA.COM - Emiten keramik PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) menarik perhatian investor sebagai perusahaan berkualitas tinggi yang tengah mengalami turnaround, didukung oleh sejumlah kebijakan yang menguntungkan serta fundamental yang kuat. Dalam laporan terbaru dari Stockbit Sekuritas, yang dikutip Kamis, 17 Oktober 2024, ARNA dinilai memiliki prospek yang cerah di tengah tantangan industri yang kerap mengganggu stabilitas kinerja.

ARNA telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang konsisten, dengan CAGR  mencapai +18 persen sejak IPO pada 2001. Meskipun melewati masa-masa sulit, perusahaan ini berhasil meningkatkan blended average selling price (ASP) sebesar +21,5 persen selama delapan tahun terakhir. Hal ini sebagian besar dicapai melalui peningkatan product mix, saat banyak pemain di industri yang mengalami penurunan permintaan (downtrading).

Salah satu kunci keberhasilan ARNA adalah kemampuannya untuk terus tumbuh meskipun menghadapi kenaikan biaya input. Dengan mendorong efisiensi operasional, perusahaan ini dapat mempertahankan profitabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan para pesaingnya. ARNA juga dikenal dengan metrik pertumbuhan yang solid, profitabilitas, dan efisiensi yang jauh lebih unggul dari rekan-rekannya di industri.

ARNA diperkirakan akan mengalami pemulihan yang signifikan pada semester kedua tahun 2024 (2H24), dengan estimasi pertumbuhan laba bersih mencapai +9 persen YoY. Hal ini sejalan dengan perkiraan bahwa kinerja perusahaan telah mencapai titik terendah pada 1H24, di mana pertumbuhan laba bersih tercatat -17 persen YoY.

Dengan faktor-faktor seperti keberhasilan program 'UNO Rectified' dan langkah-langkah anti-dumping (BMAD) yang diterapkan oleh pemerintah, ARNA diproyeksikan akan menikmati pertumbuhan volume sebesar +12 persen YoY pada kuartal ketiga 2024 (3Q24).

Valuasi yang Menarik

Dengan rasio Price Earnings (PE) yang diperkirakan mencapai 10x untuk FY25F dan dividend yield sebesar 6 persen, ARNA menawarkan risk-reward yang menarik bagi investor. Berdasarkan estimasi laba FY25F, jika ARNA kembali ke rata-rata PE 5 tahunnya di level 13,3x, harga sahamnya berpotensi kembali mencapai Rp950 per lembar, mencerminkan upside sekitar +32 persen.

Meskipun prospeknya cerah, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah ketidakpastian terkait insentif harga gas industri yang berpotensi berdampak negatif terhadap biaya produksi. Namun, di sisi lain, terdapat peluang besar dari program pemerintah yang menargetkan pembangunan tiga juta rumah per tahun, yang dapat memberikan manfaat tambahan bagi ARNA.

Dengan fundamental yang solid dan prospek pemulihan yang menjanjikan, ARNA merupakan salah satu perusahaan yang layak diperhatikan oleh para investor. Kebijakan pemerintah yang mendukung dalam meningkatkan efisiensi operasional dapat menjadi katalis positif bagi kinerja ARNA di masa mendatang. Ini menjadikan ARNA bukan hanya sebagai pilihan investasi yang menarik, tetapi juga sebagai salah satu perusahaan yang berpotensi bangkit di tengah tantangan industri.

Tentang ARNA

PT Arwana Citramulia Tbk dengan kode saham ARNA, merupakan produsen ubin keramik yang melayani segmen pasar kelas bawah dan menengah.

Produknya cukup beragam, dengan berbagai ukuran dan motif, seperti emboss, marmer, polos, granit, rustic, kayu, dan lainnya. Ubin tersebut djual dengan merek Arwana dan UNO untuk merek premiumnya.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995 di Jakarta dan mempunya anak perusahaan bernama PT Primagraha Keramindo, yang merupakan distributor tunggal produk Arwana.

Kantor perusahaan berlokasi di Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 no 24, Kembangan Selatan, Jakarta. Sedangkan pabriknya berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur.

Bea Masuk Antidumping

Pemerintah Indonesia sendiri pada akhirnya memberlakukan bea masuk antidumping pada produk impor ubin keramik asal China.

Aturan ini ditetapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2024 tentang Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Terhadap Impor Produk Ubin Keramik dari Republik Rakyat Tiongkok.

PMK No. 70/2024 ini ditandatangani oleh Sri Mulyani pada 9 Oktober 2024 dan mulai diberlakukan pada 14 Oktober 2024.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Komite Anti Dumping Indonesia, ditemukan bukti adanya praktik dumping pada impor ubin keramik dari China, yang menyebabkan kerugian pada industri keramik dalam negeri.

Penyelidikan tersebut juga menunjukkan adanya kaitan antara tindakan dumping tersebut dengan kerugian yang dialami oleh industri lokal.

Dalam peraturan ini, bea masuk antidumping didefinisikan sebagai pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang yang diimpor dengan praktik dumping yang merugikan industri dalam negeri. Bea masuk antidumping ini berlaku untuk berbagai produk ubin keramik dari China, sesuai dengan pos tarif yang ditetapkan dalam peraturan.

Selain bea masuk umum (most favoured nation) atau bea masuk preferensi berdasarkan perjanjian internasional, bea masuk antidumping ini merupakan tambahan. Jika syarat perjanjian internasional tidak terpenuhi, maka bea masuk antidumping tetap dikenakan di samping bea masuk umum.

Peraturan ini berlaku selama lima tahun sejak diundangkan, dengan ketentuan mulai efektif 10 hari setelah diterbitkan.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.