Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Siang Lanjutkan Keperkasaan, Ditutup di Level 7.600

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 15 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
IHSG Siang Lanjutkan Keperkasaan, Ditutup di Level 7.600

KABARBURSA.COM - Indeks Komposit Indonesia (JCI) atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan momentum positif pada hari Selasa, 15 Oktober 2024, ditutup di atas 7.600, didukung oleh pergerakan yang menguntungkan di pasar global. Pada penutupan sesi kedua perdagangan, JCI naik 44,206 poin atau 0,58 persen menjadi 7.603,861. Demikian pula indeks LQ45 mengalami kenaikan sebesar 6,98 poin, meningkat 0,74 persen, dan berada di angka 944,71.

Pada sesi pertama, total 14,121 miliar saham diperdagangkan, dengan nilai perdagangan mencapai Rp5,501 triliun, termasuk Rp323 miliar dari transaksi negosiasi. Sebanyak 282 saham mengalami kenaikan nilai, sementara 239 mengalami penurunan, dan 268 tetap tidak berubah, mencerminkan sentimen pasar yang cukup positif.

Di pasar valuta, nilai tukar Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) meningkat 28 poin, atau 0,18 persen, menjadi 15.581. Namun, pada sore harinya, nilai tukar spot turun 18 poin, atau 0,12 persen, menjadi 15.573, menunjukkan fluktuasi di pasar valuta.

Meski kinerja saham yang optimis, surplus perdagangan Indonesia untuk September 2024 tidak memenuhi ekspektasi, menyusut menjadi USD3,26 miliar dibandingkan USD3,40 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekspor yang hanya mencapai 6,44 persen, sementara impor meningkat sebesar 8,55 persen.

Tren ini terjadi meskipun ada upaya pemerintah untuk menerapkan bea masuk guna mengurangi lonjakan impor. Selama sembilan bulan pertama tahun 2024, neraca perdagangan mencatat surplus kumulatif sebesar USD27,72 miliar, dengan ekspor dan impor menunjukkan laju pertumbuhan minimal masing-masing 0,32 persen dan 3,86 persen.

Pergerakan Pasar Global

Pasar Asia menunjukkan kinerja campur pada hari Selasa, mengikuti lonjakan yang kuat di Wall Street, di mana baik Dow Jones Industrial Average maupun S&P 500 mencapai rekor tertinggi baru. Ketidakpastian dalam kinerja pasar ini tercermin juga di pasar Tiongkok, yang berfluktuasi di tengah data perdagangan September yang mengecewakan.

Ekspor Tiongkok hanya mengalami kenaikan 2,4 persen, sementara impor meningkat sebesar 0,3 persen, kedua angka tersebut tidak memenuhi harapan pasar.

Pembaruan Komoditas

Di pasar komoditas, harga minyak mengalami penurunan sebesar USD2 selama perdagangan awal Asia. Penurunan ini terjadi setelah OPEC merevisi proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 dan 2025, ditambah laporan yang menyatakan bahwa Israel bersedia untuk menyerang instalasi militer Iran, kecuali yang terkait dengan nuklir dan minyak.

Sementara itu, harga emas stabil, didukung oleh meningkatnya risiko geopolitik, terutama karena Tiongkok melakukan latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan.

Futures minyak sawit Malaysia juga mengalami penurunan untuk sesi kedua berturut-turut, mencerminkan penurunan harga minyak saingan yang diperdagangkan di pasar Dalian dan Chicago Board of Trade (CBoT).

Kinerja Indeks Global

Secara ringkas, berikut adalah kinerja kunci dari indeks global pada hari ini:

  • NIKKEI: 40.112,26 (+1,28 persen)
  • HSI: 20.721,86 (-1,76 persen)
  • SHCOMP: 3.250,51 (-1,03 persen)
  • TAIEX: 23.293,00 (+1,38 persen)
  • KOSPI: 2.629,66 (+0,24 persen)
  • S&P/ASX 200: 8.318,40 (+0,79 persen)
  • SENSEX: 81.887,63 (-0,1 persen)
  • STI: 3.605,31 (+0,26 persen)

Pasar Berjangka:

  • DOW FUT: 43.414,00 (+0,12 persen)
  • S&P FUT: 5.912,75 (+0,08 persen)
  • NASDAQ FUT: 20.628,75 (+0,05 persen)
  • NASDAQ FUT: 20.410,50 (-0,19 persen)

Pergerakan positif JCI di tengah surplus perdagangan yang menyusut menyoroti lanskap ekonomi yang kompleks, dipengaruhi oleh faktor domestik dan global.

Naiknya IHSG sesi kedua ini melanjutkan keperkasaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan. Diketahui, IHSG dibuka menguat +23,771 poin atau naik 0,31 persen ke level 7583.427. Mengutip data perdagangan RTI Business, 92 saham berada di zona hijau, 52 saham melemah, dan 166 saham mengalami stagnan.

Terdapat sejumlah saham yang mengalami kenaikan melonjak pada pembukaan pagi ini, seperti:

  1. PT Asia Sejahtera Mina Tbk (AGAR): naik +22,52 persen
  2. PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS): naik +10,89 persen
  3. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT): naik +9,38 persen
  4. PT Teladan Prima Argo Tbk (TLDN): naik +7,86 persen
  5. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI): naik +3,47 persen

Adapun saham-saham yang berada di zona merah di antaranya LUCK (-11,27 persen), MSKY (-9,57 persen), NZIA (-9,46 persen), RICY (-8,86 persen), dan MBTO (-8,65 persen).

Sementara itu Reliance Sekuritas, dalam risetnya menyampaikan hari ini pasar akan menanti rilis data neraca perdagangan Indonesia bulan September.

Dengan begitu, Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dengan support pada level 7,480 dan resistance pada level 7,642.

“Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bullish harami serta indikator stochastic masih dalam keadaan golden cross mulai meninggalkan area oversold. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan kenaikannya,” tulis Reliance Sekuritas kepada Kabarbursa.com.

Adapun Reliance Sekuritas memandang sejumlah memiliki potensi kenaikan pada beberapa hari mendatang yaitu INDY, BBTN, BREN, ARTO.(*)