Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Segini Target IPO Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2024

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 30 December 2023 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Segini Target IPO Bursa Efek Indonesia (BEI) di 2024

KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki ambisi tinggi untuk tahun mendatang dengan menetapkan target jumlah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebanyak 62 perusahaan pada tahun 2024.

Pada tahun ini, BEI meraih kesuksesan dengan mencatatkan rekor jumlah IPO terbanyak sepanjang sejarah, mencapai angka 79 perusahaan yang melantai di Bursa sepanjang tahun. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan bahwa sejalan dengan pencapaian rekor tersebut, target BEI untuk tahun depan adalah mendorong 62 perusahaan untuk melangsungkan IPO, disertai dengan penambahan signifikan sebanyak 2 juta investor baru.

“Kalau kita bicara IPO saham tahun depan itu 61 atau 62 ya. Nah jumlah investor baru, kita menargetkan 2 juta investor,” ungkap Iman dalam konferensi pers Penutupan Perdagangan Bursa.

Total target pencatatan efek baru oleh BEI, yang mencakup pencatatan saham, efek bersifat utang, dan sukuk (EBUS), serta rights issue, mencapai angka ambisius 230 pencatatan pada tahun 2024. Meskipun secara total produk mencapai 230 pencatatan, namun sepanjang tahun ini sudah tercatat 385 pencatatan, yang sebagian besar dihasilkan oleh struktur warrant.

Target ini mengalami peningkatan dari revisi target tahun ini yang sebesar 200 pencatatan. Meskipun demikian, target tersebut mengalami penurunan dari realisasi pencatatan tahun ini yang sudah mencapai 385 hingga tanggal 27 Desember 2023.

Sementara itu, target penambahan investor baru pada tahun depan ditetapkan sebanyak 2 juta. Angka ini mengalami penurunan dari target revisi tahun 2023 yang sebesar 2,5 juta investor, namun tetap berada di atas realisasi sepanjang tahun yang mencapai 1,8 juta investor.

BEI juga menetapkan target ambisius untuk rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun depan, yaitu mencapai Rp12,25 triliun. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 14 persen dari angka revisi dan realisasi tahun ini yang mencapai Rp10,75 triliun.