KABARBURSA.COM- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat dengan 39,052 poin atau naik ke 0,52 persen ke level 7559,655 pada perdagangan Senin, 14 Oktober 2024.
Melansir RTI Business, IHSG sempat berada di zona merah dengan level terendah yakni 7518,887. Sementara, untuk level tertinggi IHSG pada hari ini adalah 7570,267.
Sebanyak 295 saham terpantau menguat, 265 saham melemah, dan 238 saham mengalami stagnan pada penutupan perdagangan sore ini.
Lima besar saham yang berada di top gainers di antaranya AYLS(+34,67 persen), CRSN (+34,31 persen), WOOD (+19,69 persen), WIRG (+14,29 persen), dan CITY (+12,50 persen).
Sedangkan lima besar saham yang mengalami pelemahan yakni SPRE (-8,66 persen), MARK (-7,36 persen), AKSI (-6,15 persen), PICO (-6,06 persen), dan INPS (-5,41 persen).
Meski ditutup menghijau, terdapat sejumlah sektor yang berada di zona merah. Melansir Stockbit, beberapa sektor yang melemah seperti Health (-0,72 persen), Industrial (- 0,50 persen), Infrastruktur (-0,80 persen), Properti (-0,19 persen), dan Transportasi (-0,25 persen).
Sementara sektor-sektor yang menguat adalah Basic-IND (+0,44 persen), Cylical (+0,40 persen), Energi (+1,04 persen), Finance (+0,44 persen), Non Cylical (+0,89 persen), dan Teknologi (+1,74 persen).
Hingga Senin siang, IHSG mengikuti pergerakan positif di pasar Asia dan global seiring meningkatnya sentimen investor menjelang laporan laba kuartal ketiga dan keputusan kebijakan Bank Indonesia yang akan datang.
IHSG naik 32,95 poin atau 0,438 persen menjadi 7.553,56. Indeks LQ45 saham unggulan juga naik 0,45 persen dan ditutup pada 937,43. Selama sesi perdagangan, volume perdagangan mencapai 12,466 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp4,771 triliun. Dari jumlah ini, Rp337 miliar berasal dari pasar negosiasi. Dari 784 saham yang diperdagangkan, 284 mengalami kenaikan, 256 menurun, dan 246 tidak berubah.
Optimisme investor didorong oleh ekspektasi perbaikan lingkungan makroekonomi Indonesia, dengan kebijakan Bank Indonesia yang diawasi ketat. Selain itu, para pelaku pasar memperhatikan rilis laporan laba kuartal ketiga, dengan harapan kejutan positif dari sektor-sektor utama.
Dari segi mata uang, nilai tukar rupiah menguat sedikit pada Jumat, dengan kurs JISDOR naik 49 poin (0,31 persen) menjadi Rp15.609 per dolar AS. Namun, di pasar spot, rupiah melemah 5 poin menjadi Rp15.580 pada Senin siang.
Stabilitas rupiah terjadi di tengah optimisme pasar yang lebih luas dan ekspektasi kebijakan moneter yang mendukung dari Bank Indonesia untuk menjaga momentum pertumbuhan dan mengendalikan inflasi.
Jelang Pelantikan Presiden, Analis Yakin IHSG Bergerak Positif
Pasar saham diperkirakan dalam keadaan baik menjelang masa transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke presiden terpilih Prabowo Subianto. Keduanya akan dilantik pada Minggu, 20 Oktober 2024 mendatang.
Founder Republik Investor Hendra Wardana, mengatakan transisi pemerintahan kemungkinan akan berjalan mulus. Berkaca dengan kondisi tesebut, ia yakin jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga bakal bergerak positif hingga pelantikan presiden baru nanti.
“Kalau kita lihat transisi (pemerintahan) ini kan berjalan dengan mulus, jadi diharapkan perekonomian kita juga membaik terutama untuk IHSG. Ini akan direspon positif oleh para investor,” kata Hendra kepada Kabarbursa.com, Senin, 14 Oktober 2024.
Namun, sentimen positif pada IHSG ini tidak hanya datang dari rencana pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, tetapi juga adanya faktor eksternal yang salah satunya adalah stimulus China.
“Tapi, saya rasa sampai menjelang tanggal 20 Oktober 2024, IHSG akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat terbatas,” ujar dia.
Hal senada diungkapkan Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi. Ia mengatakan, pasar saham Indonesia sedang menemukan tren positifnya, meskipun di akhir September kemarin ditutup merah. Apalagi, belakangan ini sentimen yang mempengaruhi IHSG mayoritas berasal dari eksternal, seperti stimulus Bank Central China. Juga, rilis kinerja emiten pada kuartal ketiga akan semakin mendorong sentimen positif IHSG.
“Stimulus ini yang membuat terjadinya inflow ke pasar China sangat deras dan di Indonesia kalau kita lihat kemarin untuk transaksi dalam satu pekan terakhir sudah terjadi outflow lebih dari Rp7 triliun. Kemudian, kita juga bisa berkaca dari tren tahun ke tahun, bahwa kinerja IHSG pada Oktober sepanjang lima tahun terakhir cukup baik,” jelas Oktavianus kepada Kabarbursa.com, Selasa, 1 Oktober 2024.
Itulah mengapa Audi begitu optimistis IHSG bisa menguat pada bulan ini.
“Kalau melihat di bulan Oktober atau dalam lima tahun terakhir, secara tren memang dalam bulan Oktober 60 persen probabilitas IHSG bisa menghijau,” tutur dia.
Sentimen-sentimen eksternal tersebut tidak hanya memberikan tren positif, tetapi juga membuat gejolak di bursa.
“Kami menyadari betul faktor-faktor internal dalam negeri akan memberikan sentimen positif. Saham perbankan diprediksi masih akan menjadi motor penggerak IHSG pada Oktober ini apalagi sejak Agustus kemarin, kinerja perbankan terbilang positif. Jadi saya optimis IHSG di bulan ini kemungkinan masih bisa terdorong lagi,” ucapnya.(*)