Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saham Anjlok, TPIA Genjot Kinerja Lewat MoU Anak Usaha

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 11 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Saham Anjlok, TPIA Genjot Kinerja Lewat MoU Anak Usaha

KABARBURSA.COM - Pada penutupan perdagangan Jumat, 11 Oktober 2024, saham PT Chandra Asri Group (TPIA) terpantau anjlok 25 poin atau setara dengan 0,29 persen. Untuk meningkatkan kinerja, TPIA menggenjotnya lewat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) anak usaha, PT Chandra Shipping International (CSI) dengan PT Pertamina International Shipping (PIS).

Penandatanganan MoU yang dilakukan pada 4 Oktober 2024 ini diharapkan dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan global, dan mempromosikan keberlanjutan dalam sektor transportasi laut. CSI memiliki komitmen kuat untuk menjadi mitra strategis dalam penyediaan layanan transportasi laut yang andal dan efisien, mendukung berbagai industri di Indonesia.

Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri Group sekaligus CEO CDI, menyatakan bahwa kemitraan ini adalah bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam layanan pengiriman lewat laut. Menurutnya, kolaborasi ini dirancang untuk menyederhanakan operasi rantai pasokan dan memperkuat inovasi teknologi, khususnya dalam pengangkutan produk kimia dan bitumen.

“Kerja sama ini akan memperkuat kemampuan Chandra Asri Group dalam menyediakan layanan transportasi laut global yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kami berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada berbagai industri dengan layanan yang dapat diandalkan,” ujar Erwin Ciputra.

Sementara itu, Direktur Gas, Petrokimia, dan Bisnis Baru PIS Arief Sukmara, menjelaskan bahwa sinergi dengan CSI diharapkan akan meningkatkan standar pelayanan dalam transportasi laut dan logistik, tidak hanya untuk produk kimia dan bitumen, tetapi juga untuk memperluas pasar global PIS.

"Melalui sinergi ini, kami berharap bisa menjadi pemimpin pasar dalam angkutan petrokimia dan segmen industri lainnya, baik di pasar domestik maupun internasional," tambah Arief Sukmara.

Studi kelayakan yang akan dilakukan oleh CSI dan PIS akan menekankan pada penyinergian operasi rantai pasokan, optimalisasi teknologi, dan adopsi solusi ramah lingkungan untuk meningkatkan efisiensi serta keberlanjutan dalam transportasi laut.

Dengan potensi besar dalam pengangkutan petrokimia, kerja sama strategis ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat posisi Chandra Asri Group dan Pertamina International Shipping di pasar global serta memberikan kontribusi signifikan bagi sektor pelayaran dan logistik Indonesia.

Kinerja Saham TPIA

Sementara itu, menyoroti kinerja saham TPIA pada akhir pekan ini, tampak perdagangan terakhir ditutup pada harga Rp8.550, turun Rp25 atau -0,29 persen dari harga penutupan sebelumnya di Rp8.575.

Saham TPIA dibuka di Rp8.600, sedikit lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di Rp8.575, menunjukkan awal yang positif. Namun, saham ini turun sepanjang sesi hingga mencapai level penutupan di Rp8.550.

Saham tersebut mencapai harga tertinggi di Rp8.650 dan terendah di Rp8.550, terlihat betu bahwa pergerakan harganya relatif sempit sepanjang hari. Hal ini menunjukkan indikasi adanya konsolidasi dan kurangnya volatilitas pada hari itu.

Walau begitu, minat perdagangan saham TPIA tampak cukup signifikan. Hal ini dibuktikan dengan volume perdagangan tercatat sebanyak 34.000 lot, dengan nilai transaksi sebesar Rp29,1 miliar. Sementara, rata-rata harga perdagangan saham TPIA berada di Rp8.618.

Tidak hanya pembeli lokal, investor asing juga tercatat melakukan aksi jual lebih banyak dibandingkan beli, dengan nilai Foreign Sell mencapai Rp13,4 miliar. Sementara Foreign Buy hanya sebesar Rp8,1 miliar. Aksi ini diduga kuat berkontribusi terhadap penurunan harga saham.

Tampak betul telah terjadi tekanan jual yang lebih besar pada saham ini. Hal ini terlihat dari selisih antara foreign buy dan foreign sell yang cukup signifikan. Namun, frekuensi transaksi yang tercatat sebanyak 2.395 kali menunjukkan saham ini masih cukup aktif diperdagangkan.

Batas atas harga saham (Auto Rejection Atas - ARA) saham TPIA berada di Rp10.275, sedangkan batas bawah (Auto Rejection Bawah - ARB) di Rp6.875. Hal ini memberikan gambaran tentang potensi pergerakan maksimal yang mungkin terjadi jika terdapat sentimen besar.

Penurunan harga saham TPIA sebesar -0,29 persen mencerminkan adanya tekanan jual, terutama dari investor asing. Namun, pergerakan harga yang terbatas dan volume yang relatif stabil menandakan bahwa saham ini mungkin sedang berada dalam fase konsolidasi.

Dengan rata-rata harga yang masih di kisaran Rp8.618 dan aksi jual yang dominan, investor mungkin perlu memperhatikan sentimen global maupun lokal terkait sektor petrokimia, terutama pergerakan harga minyak dan gas, serta perkembangan bisnis Chandra Asri ke depan.

Untuk peluang lebih lanjut, investor dapat mempertimbangkan momentum jangka pendek jika harga kembali mendekati level support di Rp8.550 atau adanya pemulihan signifikan dari tekanan jual.(*)