KABARBURSA.COM - Injeksi bauksit yang dilakukan oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada 24 September 2024, semakin memantapkan posisinya dalam rantai pasokan industri aluminium nasional. Diketahui, ANTM kini berfokus pada pelaksanaan sejumlah proyek hilirisasi pasca melaksanakan injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah.
Mantapnya posisi ANTM ini membuat sejumlah analis memberikan rekomendasinya. Salah satunya adalah investment analyst Rita Effendy, yang memberikan rekomendasi buy pada harga saat ini, dengan target harga (take profit) dan batasan kerugian (stop loss) yang ditetapkannya.
Rekomendasi ini menekankan pada potensi penguatan saham ANTM dalam jangka pendek, dengan target harga Rp1.600 sebagai target pertama (TP1) dan Rp1.650 sebagai target kedua (TP2). Di sisi lain, untuk mengantisipasi risiko penurunan, stop loss ditetapkan pada level Rp1.500 (SL1) dan Rp1.450 (SL2).
Volume perdagangan menjadi faktor kunci dalam menganalisis pergerakan ANTM. Jika volume menunjukkan peningkatan signifikan seiring dengan kenaikan harga menuju TP1 atau TP2, ini bisa mengindikasikan momentum positif yang mendukung tren kenaikan.
Saat ini, tren ANTM cenderung bullish atau positif dalam jangka pendek. Namun, investor tetap harus berhati-hati dengan volatilitas yang mungkin terjadi, terutama jika harga mendekati level stop loss.
Sebagai perusahaan tambang yang besar, harga komoditas seperti emas dan nikel memainkan peran penting dalam pergerakan saham ANTM. Jika harga komoditas ini mengalami penguatan, maka saham ANTM bisa ikut terdorong naik.
Permintaan global terhadap logam, terutama nikel, yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik (EV), bisa menjadi pendorong positif bagi ANTM dalam jangka panjang. Kenaikan permintaan tersebut akan berdampak positif pada kinerja finansial perusahaan.
Kondisi ekonomi global dan kebijakan pemerintah Indonesia terkait industri tambang juga dapat mempengaruhi pergerakan saham ANTM. Perubahan kebijakan seperti regulasi ekspor atau tarif pajak tambang harus diwaspadai oleh investor.
Jadi, bagi investor yang berminat mengambil posisi pada saham ANTM, level entry saat ini cukup menarik dengan potensi kenaikan hingga Rp1.650. Namun, penerapan strategi stop loss pada level Rp1.500 dan Rp1.450 sangat penting untuk membatasi risiko jika terjadi pembalikan arah.
Pergerakan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada hari ini, 11 Oktober 2024, menunjukkan tren positif dengan kenaikan sebesar +1,95 persen atau 30 poin, mencapai harga Rp1.565 per saham.
Data Pergerakan Saham ANTM
Saham ANTM dibuka pada level Rp1.545, mengalami kenaikan secara bertahap dan menyentuh harga tertinggi di Rp1.565, yang juga menjadi harga penutupan pada akhir sesi perdagangan. Kenaikan +1,95 persen ini menunjukkan minat beli yang cukup kuat sepanjang hari.
Volume transaksi mencapai 863.000 lot dengan nilai transaksi sebesar Rp134 miliar memperlihatkan aktivitas perdagangan yang cukup tinggi. Ini mencerminkan tingginya likuiditas dan antusiasme pasar terhadap saham ANTM.
Hari ini, harga saham ANTM bergerak dalam kisaran Rp1.535 - Rp1.565, dengan pergerakan yang stabil tanpa adanya fluktuasi yang ekstrem. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku pasar cukup optimis dengan kinerja saham ini dalam jangka pendek.
Kenaikan harga saham ANTM hari ini dapat disebabkan oleh sentimen positif terhadap perusahaan tambang, terutama terkait harga komoditas seperti emas dan nikel yang cenderung meningkat. ANTM, sebagai salah satu produsen nikel terbesar di Indonesia, mendapat manfaat dari permintaan global yang meningkat, terutama terkait dengan industri baterai kendaraan listrik (EV).
Level harga Rp1.565 bisa dianggap sebagai resistance terdekat. Jika saham berhasil menembus level ini dengan volume yang kuat, peluang kenaikan lebih lanjut menuju target Rp1.600 atau lebih tinggi bisa terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Saat ini, permintaan emas di pasar global sangat tinggi. Karena itu, kinerja ANTM diproyeksikan akan terus meningkat. Perkiraan ini disampaikan analis DFCX Futures Lukman Leaong. Intinya, menurut dia, kinerja antam akan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya, tentunya seiring dengan kenaikan harga emas yang terus berlanjut.
"Hingga akhir tahun, kinerja Antam diprediksi tetap solid karena permintaan emas terus naik, meski harga komoditas tersebut semakin tinggi," kata Lukman dalam keterangannya, dikutip Rabu, 9 Oktober 2024.
Selain kinerja operasionalnya yang akan membaik, harga saham Antam pun berpotensi terkerek. Hal ini didorong oleh sentimen pasar yang positif, terutama terkait dengan pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan stimulus ekonomi dari China.
"Harga saham Antam masih berpotensi naik, meski terbatas, seiring dengan sentimen risk-on di pasar," demikian Lukman.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.