KABARBURSA.COM - Dua emiten besar, PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Jumat, 11 Oktober 2024, mencatatkan jadwal cum date dividen interim dengan nilai jumbo. ASII dan MEDC tercatat akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024.
Dalam keterbukaan informasi dua emiten kapitalisasi pasar terbesar tersebut, diketahui ASII akan membagikan dividen senilai Rp3,96 miliar atau setara dengan Rp98 per saham. Sementara MEDC akan membagikan dividen interim sebesar Rp15,75 per saham atau dengan total USD25,89 juta.
Berikut ini jadwalnya:
PT Astra International Tbk (ASII)
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Pergerakan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pada hari ini menunjukkan kenaikan tipis sebesar +0,74 persen atau 10 poin, dengan harga terakhir di Rp1.360. Saham MEDC dibuka pada level 1.370, sedikit lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di 1.350. Pada perdagangan hari ini, harga tertinggi mencapai 1.375, sementara harga terendah menyentuh 1.350.
Dengan total volume perdagangan sebesar 627.000 lot dan nilai transaksi mencapai Rp85,4 miliar, minat pasar terhadap MEDC cukup stabil. Rata-rata harga berada di 1.363, mendekati harga terakhir, yang menunjukkan adanya keseimbangan antara tekanan jual dan beli.
Namun, MEDC tidak mengalami pergerakan yang signifikan, masih berada dalam tren naik meski terbatas. Harga tertinggi di Rp1.375 memperlihatkan adanya resistensi yang mungkin menahan laju kenaikan, sementara level terendah Rp1.350 menunjukkan adanya support di area tersebut.
Batas auto reject atas (ARA) berada di Rp1.685, dan batas auto reject bawah (ARB) di 1.015 memberikan gambaran tentang potensi pergerakan maksimum dan minimum yang dapat dicapai jika ada lonjakan atau penurunan drastis.
Secara keseluruhan, saham MEDC hari ini bergerak stabil dalam kisaran yang relatif sempit, dengan sentimen positif yang terbatas. Jika harga terus bertahan di atas level support 1.350 dan mampu menembus resistensi di 1.375, potensi penguatan lebih lanjut bisa terjadi.
Untuk saham MEDC direkomendasikan buy oleh Senior Equity Analyst NH Korindo Sekuritas, Ezaridho Ibnutama. Sebab, MEDC kemungkinan besar tidak akan terpengaruh dengan situasi di Timur Tengah. Pria yang akrab disapa Ezar itu melihat MEDC saat ini tengah fokus meningkatkan volume produksi dan sales untuk tahun ini.
Selain itu, lanjut dia, MEDC juga telah ada kontrak pembelian dari tiga atau satu tahun sebelumnya. Hal inilah yang membuat MEDC tidak terpengaruh konflik di Timur Tengah.
“Mereka (MEDC) itu bisa mendapatkan keuntungan yang jauh lebih baik. Fundamental lebih stable dan lebih layak untuk dibeli,” ungkap Ezar kepada Kabarbursa.com, Jumat, 11 Juni 2024.
Sementara itu, pergerakan saham PT Astra International Tbk (ASII) justru terlihat stagnan dengan harga terakhir di level Rp5.125 atau 0,00 persen perubahan dari harga penutupan sebelumnya.
Saham ASII bergerak dalam rentang yang cukup sempit, dengan harga tertinggi di Rp5.150 dan terendah di Rp5.075. Ini menunjukkan pergerakan yang tenang dan minim volatilitas, yang mungkin disebabkan oleh kurangnya katalis atau sentimen baru di pasar untuk saham ini.
Untuk volume perdagangan tercatat 292 ribu lot, dengan nilai transaksi mencapai Rp148,6 miliar. Meski volume dan nilai transaksi cukup besar, harga saham tidak mengalami pergerakan yang signifikan, mengindikasikan adanya keseimbangan antara kekuatan jual dan beli.
Batas auto reject atas (ARA) ASII berada di level 6.150 dan auto reject bawah (ARB) di 4.100. Meski potensi untuk kenaikan atau penurunan drastis ada, saham ASII hari ini bergerak jauh dari level-level tersebut.
Sementara itu, rata-rata perdagangan berada di Rp5.091, sedikit di bawah harga terakhir di Rp5.125, menunjukkan bahwa sebagian besar transaksi terjadi di bawah harga penutupan.
Jika dilihat dari pergerakan saham hari ini, ASII bergerak stabil dengan pergerakan harga yang terbatas dan minim volatilitas. Hal ini bisa menunjukkan bahwa pasar sedang menunggu katalis berikutnya, baik itu dari kinerja perusahaan, kebijakan pemerintah, atau perkembangan ekonomi makro yang bisa mempengaruhi saham ini. Untuk jangka pendek, level support di 5.075 dan resistance di 5.150 bisa menjadi acuan pergerakan selanjutnya.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.