Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

260 Expo Properti: PPRO Perluas Pasar Hunian di Jawa Tengah dan Timur

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 10 October 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
260 Expo Properti: PPRO Perluas Pasar Hunian di Jawa Tengah dan Timur

KABARBURSA.COM - PT PP Properti Tbk (PPRO), anak usaha dari PT PP (Persero) Tbk, menggelar pameran bertajuk 260 Expo Properti 2024 yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 20 Oktober 2024 di Rest Area Heritage KM 260B, Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah.

Corporate Secretary PPRO, Afrilia Pratiwi menyampaikan bahwa pameran ini memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan akses lebih mudah ke informasi serta peluang memiliki hunian yang tidak hanya nyaman, tetapi juga memiliki nilai investasi tinggi.

"Melalui 260 Expo Properti 2024, masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi mengenai properti yang tidak hanya nyaman untuk dihuni, tetapi juga bernilai investasi tinggi," ujarnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.

Rest Area KM 260B sendiri dikelola oleh anak perusahaan PT PP (Persero), yaitu PT PP Sinergi Banjaratma, dengan PPRO sebagai salah satu pemegang saham. Lokasi yang dulunya adalah pabrik gula yang dibangun pada 1908 oleh HVA Belanda ini, kini telah direvitalisasi menjadi rest area modern sejak 2019, dengan tetap mempertahankan sentuhan heritage yang khas.

Terletak di ruas Tol Pemalang-Pejagan arah Jakarta, lokasi ini memberikan suasana unik bagi para pengunjung yang ingin melepas lelah dari perjalanan jauh di sepanjang jalur Tol Trans-Jawa. Hal ini menjadi daya tarik tambahan bagi PPRO untuk memperkenalkan berbagai proyek unggulannya.

Menurut Afrilia, lokasi strategis ini memberi kesempatan bagi PPRO untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk-produk hunian PPRO, khususnya yang berada di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berbagai proyek properti dari PPRO dipamerkan, termasuk Amartha View dan student residence The Alton Residence di Semarang. PT PP Urban, yang merupakan bagian dari grup usaha PPRO, juga turut memamerkan berbagai proyek apartemennya yang tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang.

Pameran ini menawarkan beragam keuntungan bagi investor dan calon pembeli, mulai dari program kredit dengan persyaratan ringan, doorprize menarik, hingga hiburan serta sesi talkshow yang memberikan wawasan mendalam tentang dunia properti. Berbagai bank besar seperti Bank BRI, Bank BNI, Bank BTN, Bank BSI, Bank BJB, dan Bank Mandiri juga turut ambil bagian, memberikan fasilitas pembiayaan yang memudahkan pengunjung untuk mewujudkan impian memiliki properti.

Pameran ini diharapkan menjadi jembatan antara industri properti dan perbankan nasional, serta memperkuat sinergi kedua sektor tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat.

Acara ini sekaligus menjadi momentum penting bagi PPRO dalam memperkenalkan potensi pasar properti di kawasan Jawa Tengah dan sekitarnya, sembari memperkuat komitmennya untuk menyediakan hunian berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat urban masa kini.

Catatan Kerugian Membengkak

Kinerja keuangan PT PP Properti Tbk (PPRO) pada paruh pertama tahun 2024 masih berada di zona negatif, dengan mencatatkan kerugian sebesar Rp459,57 miliar. Angka ini melonjak 1.135 persen dibandingkan rugi bersih sebesar Rp37,21 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Informasi tersebut disampaikan oleh perseroan dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan bahwa membengkaknya kerugian ini disebabkan oleh lonjakan beban keuangan yang signifikan, yakni naik 785,79 persen menjadi Rp463,58 miliar pada semester I 2024, dibandingkan hanya Rp52,33 miliar pada semester I 2023. Kenaikan beban keuangan tersebut menyebabkan PPRO mengalami rugi sebelum pajak sebesar Rp461,33 miliar pada semester I 2024, atau naik 1.246 persen dari posisi Rp34,26 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, penurunan pendapatan juga berperan besar dalam memburuknya kinerja keuangan PPRO. Pendapatan bersih perusahaan tercatat turun 36 persen menjadi Rp189,81 miliar pada semester I 2024, dibandingkan dengan Rp296,75 miliar pada semester I 2023. Penurunan tersebut utamanya dipicu oleh penurunan penjualan realti (apartemen dan tanah) yang merosot 43,3 persen menjadi Rp109,27 miliar dari Rp192,77 miliar, serta pendapatan dari properti yang turun 22,5 persen menjadi Rp80,54 miliar dari Rp103,98 miliar.

Dari sisi aset, total aset PPRO per Juni 2024 tercatat sebesar Rp18,99 triliun, turun 3,5 persen dari Rp19,69 triliun pada Desember 2023. Sementara itu, jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing berada di angka Rp16,16 triliun dan Rp2,82 triliun per Juni 2024.

Target dan Strategi 2024

Meski kinerja semester pertama tertekan, perseroan tetap optimis dengan target tahun ini. PPRO menargetkan kenaikan penjualan sekitar 30 persen-40 persen serta membidik laba operasi sebesar Rp23,15 miliar. “Tahun 2024 kami rencanakan ada peningkatan dari sisi penjualan sekitar 30 persen sampai 40 persen, kenaikan penjualan dari 2023 ke 2024," kata Direktur Keuangan PP Properti, Deni Budiman.

Untuk mencapai target tersebut, PP Properti berencana meningkatkan arus kas operasional dan fokus pada penjualan lahan serta divestasi saham. Selain itu, perusahaan akan memaksimalkan pemasaran produk residensial, meningkatkan pendapatan dari sektor hospitality, serta menambah jumlah tenant komersial. PPRO juga akan selektif dalam mengembangkan proyek-proyek baru guna memastikan keberlanjutan pertumbuhan.

PPRO menargetkan serah terima untuk empat proyek residensial dan komersial pada tahun ini. Proyek-proyek tersebut mencakup:

  1. Louvin Apartment di Jatinangor dan Permata Puri Cibubur yang dijadwalkan selesai pada Desember 2023 dan akan diserahterimakan pada kuartal pertama 2024.
  2. Westown View di Surabaya yang diproyeksikan rampung pada kuartal kedua 2024.
  3. Gunung Putri Square di Bogor yang dijadwalkan selesai pada kuartal ketiga 2024.
  4. Begawan Apartment di Malang yang akan diserahterimakan pada kuartal keempat 2024.

Selain pengembangan proyek tersebut, PP Properti juga menyusun sejumlah strategi untuk menghadapi tantangan di tahun 2024. Strategi ini meliputi peningkatan kas operasional, penjualan lahan, divestasi saham, fokus pemasaran residensial, dan peningkatan pendapatan dari sektor hospitality. Perusahaan berharap langkah-langkah ini akan membantu mengembalikan performa positif dan mencapai target yang telah ditetapkan.(*)