KABARBURSA.COM - PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) menetapkan target pertumbuhan pendapatan konsolidasi sebesar 15 persen pada tahun 2024. JAST optimistis dengan prospek tahun depan yang didorong oleh pertumbuhan konektivitas Internet of Things (IoT) yang lebih cepat dan pergeseran menuju layanan digital yang lebih terintegrasi.
Direksi Jasnita Telekomindo, melalui keterbukaan informasi pada Kamis, 28 Desember, menyatakan bahwa dari sisi regulasi, kebijakan pemerintah turut mendorong percepatan layanan panggilan darurat 112. Perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan memenuhi kebutuhan stakeholder guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dalam mencapai target tersebut, JAST telah merumuskan sejumlah rencana strategis. Pertama, untuk Layanan Darurat 112, JAST menargetkan peningkatan hingga 20 kabupaten/kota baru. Kedua, segmen Contact Center dengan nilai proyek mencapai Rp 80 miliar, fokus pada peningkatan kualitas layanan dan diversifikasi layanan kontak.
Jascloud Omnichannel menjadi fokus ketiga, dengan target peningkatan lebih dari 15 klien per hari melalui strategi up-selling dan cross-selling. Keempat, Pengembangan dan Pemasaran AI Smart City, di mana JAST akan menyelesaikan pengembangan teknologi AI dan solusi Smart City dengan nilai proyek Rp 50 miliar, fokus ekspansi pasar di Asia Tenggara.
Kelima, Pengembangan dan Pemasaran CCTV Surveilance as a Service dan Video Management Service, dengan fokus pada CCTV Surveilance as a Service dan Video Management Sistem berbasis AI melalui kolaborasi dengan PT Jast Indonesia Aman. JAST ingin menghadirkan solusi keamanan tanpa perlu investasi CCTV.
Terakhir, JAST terus aktif berpartisipasi dalam roadshow IoT Bizlator oleh Kemen-Kominfo RI, untuk menciptakan kolaborasi dengan Pemerintah dalam solusi IoT. Selain mengungkapkan strategi dan prospek tahun 2024, JAST juga membeberkan capaian kinerja pada tahun 2023. Proyeksi pendapatan tahun ini mencapai Rp 140 miliar, naik 10 persen dibandingkan dengan tahun 2022, dengan pendapatan dari sektor pengadaan tender mencapai Rp 466 miliar, tumbuh 100 persen dibanding tahun 2022.