KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah, turun -55,856 poin atau setara dengan -0,74 persen ke level 7501.285 pada perdagangan Rabu, 9 Oktober 2024.
Melansir RTI Business, sepanjang hari ini level tertinggi IHSG berada di angka 7595.576 sementara level terendah yakni 7501.217. Sementara 237 saham terpantau menguat, 334 saham melemah, dan 228 saham mengalami stagnan pada penutupan perdagangan sore ini.
Adapun lima besar saham yang berada di top gainers adalah LEAD (+26,50 persen), BCIC (+18,18 persen), PDPP (+16,39 persen), PPRE (+13,04 persen), dan SPRE (+8,33 persen).
Sedangkan lima besar saham yang mengalami pelemahan yakni MEJA (-9,82 persen), MANG (-9,68 persen), TOBA (-6,14 persen), ISAT (-6,13 persen), dan KPIG (-5,81 persen).
Sementara itu mengutip Stockbit, semua sektor mengalami pelemahan pada pentutupan kali ini. Basic-IND (-0,54 persen), cyclical (-0,63 persen), energi (-0,76 persen), finance (-0,64 persen), health (-0,01 persen), industrial (-0,59 persen), infrastruktur (-0,04 persen), non cyclical (-0,65 persen), properti (-0,76 persen), teknologi (-0,74 persen), dan transportasi (-0,34 persen).
Penutupan kali ini bertolak belakang dengan pembukaan pagi tadi di mana IHSG dibuka menguat ke level 7565.821 atau naik sebesar -0,11 persen.
Di tengah kelesuan IHSG, banyak investor muda yang bertanya, apakah masih aman berinvestasi?
Reksa Dana adalah salah satu investasi yang dianggap memiliki risiko rendah. Padahal, seperti halnya semua bentuk investasi, reksa dana juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Untuk mengurangi risiko dan memastikan investasi yang aman, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti oleh para investor:
1. Pahami Profil Risiko Pribadi
Setiap orang memiliki toleransi risiko yang berbeda dalam berinvestasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di reksa dana, penting untuk mengetahui profil risiko Anda. Apakah Anda cenderung lebih konservatif, moderat, atau agresif dalam mengambil risiko? Profil risiko ini akan membantu menentukan jenis reksa dana yang paling sesuai, apakah reksa dana pasar uang yang relatif lebih aman, atau reksa dana saham yang berisiko namun berpotensi memberi imbal hasil lebih tinggi.
2. Pilih Manajer Investasi yang Terpercaya
Manajer investasi adalah pihak yang bertanggung jawab untuk mengelola dana Anda di reksa dana. Penting untuk memilih manajer investasi yang memiliki rekam jejak baik dan kinerja yang solid. Anda dapat melihat peringkat dan kinerja manajer investasi melalui berbagai platform dan sumber terpercaya seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau situs-situs investasi. Jangan ragu untuk melakukan riset mendalam sebelum mempercayakan uang Anda pada sebuah manajer investasi.
3. Diversifikasi Portofolio Investasi
Diversifikasi adalah salah satu strategi investasi terbaik untuk mengurangi risiko. Jangan menaruh semua dana Anda dalam satu jenis reksa dana atau instrumen keuangan. Sebaliknya, sebarkan investasi Anda di beberapa jenis reksa dana—misalnya, sebagian di reksa dana saham, sebagian lagi di reksa dana obligasi, dan sebagian di reksa dana pasar uang. Dengan cara ini, jika salah satu jenis reksa dana mengalami penurunan, kerugian Anda dapat ditutupi oleh performa yang lebih baik dari jenis lainnya.
Setiap reksa dana biasanya mengenakan biaya tertentu seperti biaya manajemen, biaya pembelian, dan biaya penjualan. Penting untuk memahami berbagai biaya yang dikenakan agar Anda tahu berapa besar pengaruhnya terhadap imbal hasil investasi Anda.
Reksa dana dengan biaya yang lebih rendah bisa menghasilkan keuntungan lebih tinggi dalam jangka panjang, karena tidak banyak dana yang terpotong untuk biaya administrasi. Pastikan Anda membaca prospektus setiap produk reksa dana sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Imbal hasil tinggi memang menggiurkan, tetapi biasanya juga datang dengan risiko yang lebih besar. Reksa dana yang memberikan imbal hasil besar dalam waktu singkat mungkin sangat berfluktuasi, terutama jika investasinya lebih fokus pada saham atau instrumen keuangan berisiko tinggi.
Untuk investasi yang aman, lebih baik fokus pada reksa dana dengan imbal hasil yang stabil dan terukur. Perhatikan juga kinerja historis reksa dana selama beberapa tahun terakhir, bukan hanya imbal hasil dalam jangka pendek.
Meskipun reksa dana merupakan instrumen yang relatif pasif dan tidak memerlukan pengelolaan harian, penting untuk tetap memantau perkembangan investasi Anda. Lakukan evaluasi secara berkala, misalnya setiap tiga atau enam bulan sekali, untuk memastikan kinerja reksa dana masih sesuai dengan tujuan investasi Anda.
Jika perlu, lakukan penyesuaian portofolio jika ada perubahan kondisi pasar atau perubahan dalam tujuan investasi Anda.
Pasar keuangan, termasuk reksa dana, akan mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Saat pasar sedang turun, investor sering kali tergoda untuk menjual investasinya karena takut mengalami kerugian lebih besar. Namun, keputusan seperti itu biasanya berdasarkan emosi, bukan analisis rasional.
Sebaliknya, tetap tenang dan pertahankan fokus pada tujuan jangka panjang Anda. Penurunan pasar sering kali bersifat sementara, dan sejarah menunjukkan bahwa pasar akan pulih seiring waktu.
Salah satu prinsip utama dalam berinvestasi adalah menggunakan dana dingin—yakni uang yang tidak Anda perlukan dalam waktu dekat untuk keperluan mendesak. Dengan menggunakan dana dingin, Anda dapat lebih tenang menghadapi fluktuasi pasar, karena tidak tertekan untuk segera mencairkan investasi saat harga sedang turun.
Ini juga memungkinkan Anda untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan investasi dalam jangka panjang.
Setiap reksa dana memiliki prospektus, yang merupakan dokumen resmi berisi informasi detail tentang produk tersebut, termasuk tujuan investasi, kebijakan investasi, risiko yang mungkin dihadapi, dan biaya yang dikenakan. Membaca prospektus adalah langkah yang tidak boleh dilewatkan, terutama untuk memastikan bahwa produk tersebut sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.
Jika Anda masih ragu atau merasa kesulitan memahami berbagai aspek investasi di reksa dana, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau perencana keuangan. Mereka dapat membantu Anda membuat rencana investasi yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda.
Kesimpulan
Investasi di reksa dana bisa menjadi langkah yang bijak untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Namun, agar investasi Anda aman dan tetap memberikan hasil yang optimal, penting untuk memahami risiko, melakukan diversifikasi, dan tetap tenang menghadapi gejolak pasar. Dengan strategi yang tepat, reksa dana dapat menjadi instrumen yang efektif untuk mencapai kesejahteraan finansial.(*)