KABARBURSA.COM - Investment Analyst Stockbit Sekuritas Hendriko Gani menyoroti langkah PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) yang akan menggelar private placement atau Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis perseroan, private placement LEAD akan melepas 1,75 miliar lembar saham dengan harga Rp186 per helai sehingga dapat mengonversi USD20 juta atau Rp325,5 miliar.
"Kami menilai aksi korporasi ini merupakan sentimen positif bagi LEAD, mengingat perseroan memiliki level utang yang tinggi," ungkapnya dalam komentar tertulis yang dikutip Kabarbursa.com, Rabu, 9 Oktober 2024.
Lebih lanjut, LEAD sebenarnya berhasil mencatatkan perbaikan kinerja keuangan yang signifikan pada kuartal kedua tahun 2024, meskipun masih membukukan rugi bersih sebesar Rp3,6 miliar, berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 31 Juni 2024.
Angka ini jauh lebih baik dibandingkan kerugian Rp45,2 miliar pada periode yang sama tahun 2023, mencerminkan penurunan kerugian hingga 92 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Pendapatan perusahaan juga mengalami kenaikan yang kuat, tumbuh sebesar 55 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp361,5 miliar di semester pertama 2024, dibandingkan dengan Rp233,3 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perbaikan ini juga terlihat dari laba bersih kuartal pertama 2024 yang mencatatkan Rp0,8 miliar, sebelum kembali turun menjadi kerugian Rp3,6 miliar pada kuartal kedua, mencerminkan perubahan kuartal ke kuartal (quarter on quarter/qoq) sebesar 554,5 persen.
Oleh karena itu, Hendriko menyatakan bahwa dalam dua tahun terakhir LEAD belum dapat mencatatkan laba bersih positif akibat beban bunga yang besar.
"Meskipun sektor offshore supply vessel (OSV) telah mengalami pemulihan dan perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan," jelas dia.
Jika melihat rincian private placement tersebut, maka persentase kepemilikan LEAD dari pemegang saham lain akan mengalami penurunan (dilusi) sebanyak 30,17 persen.
Jumlah terutang LEAD kepada UOB sebesar USD69,21 juta hingga 24 April 2024, terdiri atas utang pokok, dan bunga yang dikapitalisasi. Lalu, DBS Bank senilai USD26,02 juta, terdiri atas utang pokok dan bunga yang dikapitalisasi.
Masih di waktu yang sama, LEAD bersama OCP IV, dan OCP V sebagai lender (kreditor), dan Serica sebagai agent (Perantara), dan Security Agent (Perantara Jaminan) meneken master facility agreement. Total saldo utang perseroan pada 24 April 2024 kepada UOB dan DBS yang dialihkan kepada OCP IV dan OCP V saat teken master facility agreement USD95,23 juta.
Sementara pada 14 Agustus 2024, LEAD menerima sertifikat pengalihan dari OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Limited (OCP) IV, OCP V, dan Oakshire Capital Advisors Pte Ltd (OCA), yang intinya menyatakan sebagian tagihan OCP IV sebesar USD5,7 juta, dan sebagian tagihan OCP V sebesar USD9,66 juta terhadap perseroan berdasar master facility agreement, telah dialihkan kepada OCA.
Lebih jauh, LEAD menerima kembali sertifikat pengalihan dari OCA, dan PT Jalan Terang Samudra (JTS) pada 19 Agustus 2024 yang intinya menyatakan seluruh tagihan OCA USD15,37 juta terhadap perseroan, telah dialihkan kepada Jalan Terang Samudra.
Pelaksanaan private placement ini juga menawarkan solusi untuk membayar kewajiban perseroan, serta meningkatkan kondisi likuiditas perusahaan. Selain itu, perseroan akan menerima dampak positif berupa peningkatan struktur permodalan menjadi USD43,55 juta, dan modal kerja bersih menjadi positif sebesar USD16,97 juta.
Berdasar data tersebut, Hendriko menerangkan, dengan asumsi beban bunga yang dikonversi menjadi ekuitas setara dengan beban bunga per semester pertama tahun 2024, LEAD berpotensi mengalami penurunan beban keuangan mencapai sebesar USD1,7 juta per tahunnya.
"Sehingga perseroan berpotensi mencatatkan laba bersih sebesar USD1,25 juta per fiscal year 2024 annualized (Rp20 miliar dengan asumsi kurs Rp15.900 per USD)," sambung risetnya tersebut.
Jumlah laba bersih yang mencerminkan earnings per share (EPS) sebesar Rp3,46 per saham, tutur Hendriko, setelah transaksi penerbitan saham baru. Angka ini menunjukkan kinerja positif perusahaan dan memberikan sinyal optimis bagi para investor.
Adapun pada semester I 2024, LABA mencatatkan EPS sebesar Rp0,90. Angka negatif ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian bersih sebesar Rp3,6 miliar selama periode tersebut. Meskipun perusahaan mengalami kerugian, penting untuk menganalisis lebih dalam mengenai kinerja keuangan dan struktur modal LEAD.
"Dengan demikian, Jumlah laba bersih USD1,25 juta setara EPS sebesar Rp3,46 per saham berdasarkan jumlah saham pascatransaksi," jelas Hendriko.
"Dengan kinerja dan jumlah saham baru, LEAD berpotensi diperdagangkan pada PE fiscal year 2024 Annualized sebesar 33,8x," tegas analis dari Stokbit Sekuritas itu. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.