Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Eksplorasi PTBA di Triwulan III Capai Rp10,7 Miliar: Fokus Perluas Wilayah

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 09 October 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Eksplorasi PTBA di Triwulan III Capai Rp10,7 Miliar: Fokus Perluas Wilayah

KABARBURSA.COM - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merilis Laporan Eksplorasi Triwulan III 2024 pada Oktober lalu. Manajemen menyampaikan bahwa aktivitas eksplorasi selama Juli-September 2024 dilaksanakan di Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) oleh tim internal PTBA dan kontraktor eksternal dengan total anggaran mencapai Rp10,7 miliar (belum diaudit).

Eksplorasi tersebut mencakup pemetaan geologi, pengeboran (coring, open hole, dan touch coring), logging geofisika, pengambilan sampel batu bara dan batuan, serta pemantauan TOC (Top of Coal) dan BOC (Bottom of Coal). Seperti keterangannya di Jakarta,

Manajemen menambahkan, kegiatan pengeboran dilakukan di dua Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP), yaitu IUP Air Laya dan Banko Tengah B, dengan jumlah 59 titik bor dan total kedalaman mencapai 9.489 meter. Fokus utama eksplorasi ini adalah memperluas cakupan area di UPTE.

Selain itu, kegiatan lain di lima IUP di area UPTE melibatkan pengambilan sampel batu bara dan batuan pada titik bor eksplorasi maupun pit aktif guna memastikan kualitas (Quality Control/QC). Sebanyak 837 contoh batu bara (inti bor dan front tambang), 252 contoh batuan untuk uji keasaman, dan 590 contoh untuk uji mekanika telah dikumpulkan. Monitoring TOC-BOC berhasil mencakup area seluas 502,53 hektare.

Manajemen PTBA juga mengungkapkan bahwa pengeboran eksplorasi di Unit Pertambangan Ombilin (UPO) dijadwalkan akan berlangsung pada 2025. Sementara itu, untuk wilayah tambang milik PT Internasional Prima Coal—entitas anak PTBA—tidak ada kegiatan pengeboran di Triwulan III, dengan rencana dimulainya aktivitas pada Triwulan IV 2024.

Emiten Di Sektor Mineral

Analis Komoditas dan Founder Traderindo.com Wahyu Triwibowo mengatakan emiten di sektor mineral sedang cuan dan memiliki prospek yang baik seperti halnya yang terjadi kepada PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

“Dalam 6 bulan pertama tahun 2024, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp19,64 triliun dan EBITDA sebesar Rp3,63 triliun,” kata Wahyu kepada  Kabarbursa.com, Minggu, 6 Oktober 2024.

Setelah dikurangi biaya-biaya, lanjut Wahyu, PTBA membukukan laba bersih Rp2,03 triliun. Sedangkan total aset perusahaan per 30 Juni 2024 sebesar Rp38,39 triliun.

Secara triwulanan (quarter to quarter), kinerja keuangan PTBA mengalami peningkatan signifikan. Pendapatan pada Triwulan II 2024 sebesar Rp10,23 triliun, naik 9 persen dibanding Triwulan I 2024. Laba bersih pada Triwulan II 2024 mencapai Rp 1,24 triliun, tumbuh 57 persen secara triwulanan.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus menunjukkan kinerja yang stabil sepanjang tahun 2024 meskipun menghadapi tantangan fluktuasi harga komoditas.

Sebagai salah satu perusahaan tambang batu bara terkemuka di Indonesia, PTBA berhasil mempertahankan performa keuangan yang solid, meskipun terlihat ada penurunan pendapatan bersih dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan data dari Stockbit, laba bersih PTBA pada kuartal pertama 2024 tercatat sebesar Rp791 miliar dan meningkat signifikan pada kuartal kedua menjadi Rp1,242 miliar. Jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun 2023, terlihat adanya penurunan, di mana laba bersih pada Q1 2023 tercatat mencapai Rp1,163 miliar, dan pada Q2 2023 sebesar Rp1,613 miliar. Kendati demikian, tren kenaikan dari Q1 ke Q2 2024 menunjukkan potensi pemulihan yang menjanjikan untuk sisa tahun ini.

Secara tahunan, laba bersih PTBA pada tahun 2024 diproyeksikan mencapai Rp4,066 miliar jika mengacu pada data semester pertama. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencatat laba bersih sebesar Rp6,106 miliar.

Meski begitu, stabilitas pendapatan PTBA dalam beberapa tahun terakhir tetap menjadi salah satu kekuatan utama perusahaan ini. Sebagai gambaran, PTBA mencatatkan performa tertinggi pada tahun 2022 dengan laba bersih sebesar Rp12,568 miliar, berkat lonjakan harga batu bara di pasar global. Namun, kondisi pasar yang lebih moderat pada 2023 dan 2024 berimbas pada pendapatan yang lebih rendah.

Kapitalisasi Pasar dan Potensi Saham PTBA

Saat ini, kapitalisasi pasar (market cap) PTBA mencapai Rp34,447 miliar, dengan enterprise value sebesar Rp33,606 miliar. Data ini mengindikasikan bahwa perusahaan berada dalam posisi yang stabil meskipun tekanan dari pasar komoditas masih mempengaruhi. Investor tetap memandang PTBA sebagai perusahaan yang kuat, terutama karena posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor tambang batu bara Indonesia.

Meski menghadapi berbagai tantangan eksternal, PTBA memiliki keunggulan dari segi efisiensi operasional dan manajemen risiko yang baik. Kondisi ini memberi keyakinan bagi investor bahwa perusahaan mampu menjaga kestabilan di tengah dinamika industri batu bara yang rentan terhadap volatilitas harga. Selain itu, jumlah saham beredar PTBA mencapai Rp11,52 miliar pada pertengahan tahun 2024, mencerminkan likuiditas saham yang tetap tinggi di pasar.

Tren Kinerja dan Prospek Masa Depan

Jika melihat tren beberapa tahun terakhir, PTBA memperlihatkan pertumbuhan yang stabil, meskipun ada fluktuasi besar pada laba bersih dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, perusahaan mencatat penurunan laba bersih pada 2020 sebesar Rp2,387 miliar di tengah pandemi global, namun segera bangkit pada 2021 dengan laba bersih sebesar Rp7,909 miliar. Hal ini menunjukkan ketahanan PTBA dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi global.

Namun, dengan adanya peralihan global menuju energi bersih dan tekanan terhadap industri  batu bara, PTBA perlu beradaptasi dengan tren ini. Meskipun batu bara masih menjadi sumber energi utama di banyak negara berkembang, arah kebijakan global yang semakin ketat terhadap emisi karbon akan berdampak pada prospek jangka panjang perusahaan tambang seperti PTBA.

Ke depannya, investor akan memantau langkah-langkah PTBA dalam mengatasi perubahan kebijakan energi dan apakah perusahaan akan mulai mendiversifikasi portofolio bisnisnya menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Tetap ada peluang bagi PTBA untuk berinovasi dan mencari terobosan baru dalam sektor energi guna mempertahankan daya saingnya di pasar yang semakin dinamis. Dengan kinerja yang stabil pada 2024 ini, PTBA masih menjadi pilihan yang menarik bagi investor yang menginginkan eksposur di sektor tambang batu bara.(*)