Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

INDY Kantongi Rp15 Miliar usai Lepas Mayoritas Saham Tambang Batu Bara

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 08 October 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
INDY Kantongi Rp15 Miliar usai Lepas Mayoritas Saham Tambang Batu Bara

KABARBURSA.COM - Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Indika Indonesia Resources (IIR) menjual sebagian besar saham PT Mitra Energi Agung (MEA), sebuah perusahaan tambang batu bara.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan INDY Adi Pramoono menjelaskan, IIR menandatangani akta jual beli saham dengan PT Niaga Gilang Persada (NGP) pada Kamis, 3 Oktober 2024 lalu.

"IIR melepas sebanyak 3.060 lembar saham atau setara dengan 60 persen kepemilikan di MEA dengan nilai yang telah disepakati adalah Rp15 miliar," ujar Adi, Selasa, 8 Oktober 2024.

Adi menambahkan, transaksi penjualan saham ini dilakukan sesuai dengan strategi bisnis diversifikasi INDY.

Langkah tersebut juga diambil untuk memastikan agar perseroan fokus pada pelaksanaan kegiatan usaha yang berkelanjutan.

"Setelah penyelesaian atas transaksi, MEA tidak lagi menjadi anak perusahaan perseroan dan tidak dikonsolidasi dalam laporan keuangan perseroan," jelas Adi.

Adapun transaksi ini tidak akan berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk telah menjual sahamnya di salah satu anak perusahaan, yaitu PT Trisetia Citagraha (TCG), kepada PT Barito Pacific Lumber (BPL).

Pada 26 September 2024, INDY dan BPL menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Bersyarat (PPJB), di mana PT Indika Multi Properti (IMP), sebagai pemilik langsung TCG, melepas 6.332 lembar saham dengan total nilai transaksi Rp26,77 miliar.

Pembayaran transaksi ini dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, BPL telah membayarkan Rp22,29 miliar kepada IMP, sementara sisa pembayaran akan dilakukan pada tahap selanjutnya.

"Setelah transaksi ini selesai, TCG tidak lagi menjadi anak perusahaan kami dan tidak akan dikonsolidasi dalam laporan keuangan," jelas Adi Pramono, Sekretaris Perusahaan INDY.

Pramono juga menjelaskan bahwa penjualan saham TCG sejalan dengan strategi diversifikasi bisnis perusahaan. "Ini bertujuan agar perusahaan tetap fokus pada kegiatan usaha yang berkelanjutan," tambahnya.

Laba dan Pendapatan INDY

Sebagai informasi, PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatatkan laba bersih sebesar USD 21,01 juta pada semester pertama 2024, mengalami penurunan sebesar 76,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Penurunan laba bersih ini sejalan dengan kinerja pendapatan yang hanya mencapai USD 1,19 miliar, turun sebesar 28,7 persen yoy, dibandingkan dengan pendapatan pada semester yang sama tahun lalu yang mencapai USD 1,67 miliar.

Selain itu, penurunan laba bersih INDY pada semester pertama 2024 juga disebabkan oleh penurunan bagian laba bersih dari entitas asosiasi dan ventura bersama, yang hanya sebesar USD 9,58 juta. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun sebelumnya, bagian laba bersih dari entitas asosiasi dan ventura bersama tercatat mencapai USD 15,25 juta.

Pendapatan investasi INDY pada periode ini juga turun 14,9 persen yoy menjadi USD 9,51 juta, sementara beban keuangan perusahaan meningkat sebesar 10,7 persen yoy menjadi USD 45,29 juta.

Sektor bisnis sumber daya energi masih menjadi penyumbang utama pendapatan INDY selama semester pertama 2024, dengan total pendapatan sebesar USD 1,06 miliar. Di sisi lain, pendapatan dari jasa energi tercatat sebesar USD 93,04 juta, sementara sektor logistik dan infrastruktur menyumbang USD 19,34 juta.

Selain dari bisnis energi, INDY juga memperoleh pendapatan dari bisnis mineral sebesar USD 2,46 juta, bisnis hijau sebesar USD 10,75 juta, ventura digital sebesar USD 4,35 juta, serta pendapatan lain-lain sebesar USD 7,59 juta.

Saham INDY Hari ini

Pada perdagangan hari ini, Selasa, 8 Oktober 2024, saham INDY terpantau mengalami sedikit penurunan sebesar 0,29 persen atau turun 5 poin ke level Rp1.745 pada pukul 10:05 WIB. Saham INDY dibuka di harga Rp1.770, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di Rp1.750.

Sepanjang sesi perdagangan, harga saham INDY bergerak di rentang Rp1.735 sebagai level terendah dan Rp1.770 sebagai level tertinggi. Meskipun ada pergerakan harga, saham ini tidak mencapai batas atas auto rejection (ARA) di Rp2.180 maupun batas bawah auto rejection (ARB) di Rp1.315.

Volume transaksi saham INDY pada pagi ini mencapai 2,79 juta saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp4,9 miliar. Rata-rata harga saham tercatat di Rp1.747. Frekuensi perdagangan saham INDY terlihat cukup aktif dengan jumlah lot yang diperdagangkan mencapai 28.000 lot.

Meskipun mengalami penurunan tipis, saham INDY tetap menjadi perhatian para pelaku pasar dengan volume rata-rata perdagangan mencapai 16,7 juta saham, menunjukkan minat yang stabil terhadap saham di sektor energi ini. (*)