Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Peluang Bullish BUKA di Tengah Kosongnya Kursi Direktur

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 07 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Peluang Bullish BUKA di Tengah Kosongnya Kursi Direktur

KABARBURSA.COM - Bukalapak.com (BUKA) berpeluang mengalami kenaikan di tengah kekosongan kursi direktur. Dalam keterbukaan informasi BUKA kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terungkap, Teddy Nuryanto Oetomo menanggalkan jabatannya sebagai Direktur Bukalapak.com.

Pengunduran diri itu merupakan keputusan pribadi. Dan sampai saat ini, perseroan belum memiliki rencana untuk mencari calon pengganti Teddy. Jikalau ada perubahan, maka akan disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

"Melalu empat segmen usaha utama, perseroan akan tetap fokus untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan secara berkelanjutan," kata Corporate Secretary Bukalapak.com Fika Lutfi, dalam Keterbukaan Informasi, dikutip Senin, 7 Oktober 2024.

Fika menegaskan, pengunduran diri Teddy tidak akan berdampak buruk pada perseroan, baik dari sisi kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha emiten sebagai perusahaan terbuka.

Sementara itu, investor analyst Kalvin Lie, mengatakan BUKA berpeluang mengalami kenaikan harga saham jika menembus level Rp143 box dan bertahan di atas level tersebut.

Pergerakan Saham BUKA

Saham Bukalapak (BUKA) pada perdagangan hari ini, mengalami lonjakan harga yang signifikan, dengan harga terakhir tercatat di Rp150, naik 35 poin atau +30,43 persen dibandingkan harga penutupan sebelumnya di Rp115. Kenaikan tajam ini menjadi sorotan, terutama karena terjadi di tengah volume perdagangan yang sangat tinggi dan potensi minat beli yang kuat dari investor.

Saham BUKA dibuka di Rp117 dan langsung menunjukkan momentum kenaikan yang pesat. Harga tertinggi yang dicapai adalah Rp153, hanya sedikit di bawah batas Auto Reject Atas (ARA) di Rp155. Pergerakan harga yang hampir menyentuh batas maksimal ini mengindikasikan bahwa permintaan terhadap saham BUKA sangat tinggi pada hari ini, didorong oleh sentimen positif dari pasar.

Volume perdagangan BUKA luar biasa tinggi, dengan 24.256 lot diperdagangkan. Hal ini mencerminkan aktivitas jual-beli yang sangat intens, serta tingginya minat dari investor, baik institusional maupun ritel. Nilai transaksi pun mencapai Rp340,3 miliar, memperkuat bahwa saham ini sedang berada di pusat perhatian pasar.

Sebagian besar transaksi hari ini berlangsung di level Rp140. Namun, dengan harga yang ditutup lebih tinggi di Rp150, terdapat dorongan beli yang kuat yang kemungkinan besar akan membawa saham ini untuk terus mengalami kenaikan. Jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas level Rp150, ini bisa menjadi sinyal bullish yang lebih kuat dalam jangka pendek.

Analisis Fundamental BUKA

Dalam menganalisis saham Bukalapak (BUKA) dan menentukan nilai investasi yang adil, kita dapat menggunakan metodologi yang sering dipakai oleh Warren Buffett. Metodologi ini mengedepankan analisis fundamental, khususnya Earnings Per Share (EPS) dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Berikut adalah analisis berbasis data terbaru mengenai BUKA.

Dari laporan keuangan terbaru, berikut adalah nilai EPS BUKA:

  • EPS (TTM): -16.76
  • EPS (Annualized): -14.58

Nilai EPS negatif menunjukkan bahwa BUKA mengalami kerugian per saham selama periode 12 bulan terakhir. Ini adalah sinyal peringatan bagi investor, karena perusahaan tidak menghasilkan laba bersih untuk dibagikan kepada pemegang saham.

Rasio Keuangan Penting

  1. Current PE Ratio (Annualized): -10.28
  2. Current Price to Sales (TTM): 3.31
  3. Current Price to Book Value: 0.63
  4. Gross Profit Margin (Quarter): 20.21 persen
  5. Net Profit Margin (Quarter): -57.07 persen
  6. Return on Equity (TTM): -7.08 persen

Rasio-rasio ini menunjukkan bahwa meskipun BUKA memiliki margin laba kotor yang positif, perusahaan mengalami kerugian yang signifikan di tingkat laba bersih. PE Ratio negatif juga menunjukkan bahwa pasar menilai BUKA tidak memiliki potensi laba dalam waktu dekat.

Analisis Cash Flow dan Likuiditas

  • Cash From Operations (TTM): 302 B
  • Free Cash Flow (TTM): 119 B
  • Current Ratio: 26.54
  • Quick Ratio: 26.34

Cash flow positif menandakan bahwa BUKA masih mampu menghasilkan arus kas dari operasi meskipun mengalami kerugian. Dengan Current Ratio dan Quick Ratio yang sangat tinggi, BUKA menunjukkan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang kuat untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

Menggunakan metodologi Warren Buffett, yang fokus pada nilai intrinsik dan fundamental perusahaan, analisis BUKA menunjukkan adanya tantangan serius. EPS negatif dan rasio profitabilitas yang buruk adalah sinyal peringatan. Meskipun ada arus kas positif, kerugian bersih dan rasio keuangan yang menunjukkan ketidakmampuan untuk menghasilkan laba perlu menjadi perhatian serius bagi investor.

Dengan mengingat semua data ini, investor harus berhati-hati sebelum mengambil keputusan investasi. Menunggu hingga BUKA menunjukkan perbaikan dalam kinerja keuangannya, khususnya dalam menghasilkan laba, mungkin lebih bijaksana.(*)