KABARBURSA.COM - PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) mendapatkan kabar baik dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), yang menaikkan peringkat korporasi perusahaan menjadi idA+.
Berdasarkan laporan tertulis yang dikutip Senin, 7 Oktober 2024, peringkat ini mencakup Obligasi Terdaftar V Tahun 2024 dengan jumlah maksimum sebesar Rp14 triliun serta Obligasi Terdaftar USD II Tahun 2024 dengan jumlah maksimum USD100 juta.
"Selain itu, Pefindo juga memberikan peringkat idA+(sy) untuk Sukuk Mudharabah IV Tahun 2024 senilai Rp6 triliun," tulis Pefindo.
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi rupiah dan sukuk ini direncanakan untuk mendukung modal kerja dan refinancing, sementara dana dari obligasi dolar AS akan digunakan untuk belanja modal.
Pefindo juga mengonfirmasi peringkat idA+ dan idA+(sy) untuk obligasi dan sukuk INKP yang masih beredar. Outlook untuk peringkat ini tetap stabil, mencerminkan posisi pasar yang sangat kuat dalam industri pulp dan kertas.
"INKP memiliki kekuatan di pasar yang didukung oleh operasi yang terintegrasi secara vertikal dan keberagaman produk serta pelanggan," ujar laporan Pefindo.
Namun, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti struktur modal yang moderat dan risiko volatilitas harga bahan baku dan produk. Dalam konteks ini, perusahaan perlu melakukan upaya deleveraging dan meningkatkan margin laba untuk mempertahankan dan meningkatkan peringkatnya di masa depan.
Sebagai salah satu produsen pulp dan kertas terkemuka, baik di Indonesia maupun global, INKP telah beroperasi sejak 1976, dengan pabrik yang terletak di Tangerang dan Serang, serta di Perawang, Riau.
Sebagian besar saham perusahaan, sebanyak 56,57 persen, dimiliki oleh PT APP Purinusa Ekapersada, yang merupakan bagian dari grup Sinarmas. Publik memegang sisa 43,43 persen saham perusahaan.
Dengan peringkat idA+ ini, INKP menunjukkan kapasitas yang kuat dalam memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Meskipun ada tantangan, perusahaan ini menunjukkan potensi untuk meningkatkan profil bisnis dan terus berkontribusi terhadap industri pulp dan kertas di Indonesia dan dunia.
Hal ini sejalan dengan kondisi fundamentalnya. INKP) melaporkan kinerja keuangan yang positif pada Kuartal II 2024, dengan laba bersih mencapai Rp4,58 triliun. Angka ini menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp4,03 triliun. Dengan demikian, laba bersih per saham perusahaan ini setara dengan Rp832,28 per lembar.
Dalam laporan keuangan kuartal ini, INKP mencatatkan pendapatan sebesar Rp26,3 triliun untuk enam bulan pertama tahun 2024, meningkat 105,5 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencatatkan pendapatan Rp12,8 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendapatan mengalami penurunan sebesar 9,3 persen dari Rp29 triliun.
Gross profit INKP juga menunjukkan kinerja yang baik, mencapai Rp8,8 triliun, yang meningkat 104,7 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (Rp4,3 triliun). Meskipun demikian, gross profit mengalami penurunan 14,6 persen dibandingkan dengan Rp10,3 triliun pada enam bulan pertama tahun lalu.
Dari segi EBITDA, perusahaan mencatatkan Rp6,1 triliun dengan pertumbuhan 110,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, meskipun masih mencatatkan penurunan 20,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp7,7 triliun.
Margin laba kotor INKP tercatat sebesar 33,5 persen, dengan EBITDA margin 23,2 persen dan net margin 17,5 persen. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki efisiensi operasional yang baik meskipun mengalami fluktuasi dalam pendapatan dan profitabilitas.
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) menunjukkan tanda-tanda pemulihan dalam kinerja sahamnya, dengan harga terakhir tercatat sebesar Rp8,850. Dalam perdagangan terbaru hingga 11:05 WIB, saham perusahaan ini mengalami kenaikan tipis sebesar 0.28 persen atau Rp25, setelah dibuka pada harga Rp8,775 dan ditutup sebelumnya di Rp8,825.
Saham INKP mencapai harga tertinggi hari ini di Rp8,900 dan terendah di Rp8,750, dengan volume perdagangan sebanyak 30.000 lot, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp26,3 miliar. Meskipun ada peningkatan kecil dalam harga saham, kinerja INKP dalam jangka panjang menunjukkan tantangan yang harus dihadapi.
Dalam analisis performa harga, saham INKP mencatatkan return positif dalam satu minggu terakhir dengan kenaikan sebesar 3,81 persen. Namun, ketika melihat lebih jauh, performa dalam enam bulan terakhir menunjukkan penurunan sebesar 7,57 persen, dan penurunan signifikan sebesar 13,24 persen dalam satu tahun terakhir.
Investor dan analis kini mengawasi perkembangan lebih lanjut dari perusahaan ini, terutama dalam konteks kenaikan peringkat dari Pefindo yang baru-baru ini menaikkan peringkat kreditnya menjadi idA+.
Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan pasar yang lebih besar terhadap kemampuan INKP untuk memenuhi komitmen keuangannya, meskipun tantangan di pasar tetap ada.
Sebagai salah satu produsen pulp dan kertas terkemuka, INKP diharapkan dapat mengatasi fluktuasi di pasar dan meningkatkan kinerja keuangannya, serta berupaya untuk mengoptimalkan strategi bisnis guna mempertahankan posisi kompetitif di industri. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.