KABARBURSA.COM - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, tampak masih kebingungan saat ditanya soal isu masuknya tiga elite Partai Demorasi Indonesia Perjuangan atau PDIP dalam kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Dasco mengaku hingga kini dirinya masih mencari informasi mengenai kebenaran isu tersebut.
"Sampai dengan hari ini justru saya juga masih menunggu atau kemudian mencari info-info apakah itu benar atau enggak, karena ini memang dari kemarin agak ramai media yang tanya," ujar Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 4 Oktober 2024.
Nama-nama elite PDIP yang beredar adalah Budi Gunawan, Azwar Anas, dan Olly Dondokambey. Dasco mengaku dirinya belum sempat bertemu dengan Prabowo Subianto untuk menanyakan langsung soal isu tersebut.
"Saya belum sempat ketemu Pak Prabowo, mungkin nanti sore saya ketemu saya akan tanyakan," ucapnya.
Selain itu, Dasco juga menegaskan dirinya belum pernah bertemu dengan elite PDIP mengenai isu ini.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, sebelumnya mengungkapkan keputusan masuknya nama Budi Gunawan, Azwar Anas, dan Olly Dondokambey sebagai calon menteri dalam kabinet Prabowo Subianto masih menunggu persetujuan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Belum ada sinyal dari Ibu Ketua Umum. Tiga nama itu, baik Pak Budi Gunawan, Pak Azwar Anas, maupun Pak Olly Dondokambey menunggu keputusan dari DPP dan Ibu Ketua Umum," jelas Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Oktober 2024.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Hendro Purnomo, mengungkapkan hingga saat ini kepastian porsi kabinet era Prabowo masih dalam pembahasan. Eko menyebut pembagian kursi kabinet masih cair.
“Masih cair tapi kalau untuk ngobrol itu sudah pasti. Jadi artinya bahwa Pak Zul sebagai Ketua Partai Politik, ya, dalam hal ini Ketum PAN, sudah diajak ngobrol oleh Pak Prabowo,” ungkap Eko kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024.
Eko sendiri menilai, PAN memiliki porsi prioritas dalam penentuan kursi kabinet Prabowo. Dia mengaku, kursi kabinet yang diamanatkan Prabowo akan diserahkan kepada sosok yang kompeten nantinya.
Dia menilai, zaken kabinet yang tengah diupayakan Prabowo membutuhkan sosok yang profesional di bidangnya. Karenanya, jatah menteri yang diamanahkan bagi PAN akan diserahkan pada kadernya yang berkompetensi.
“Jadi dicari yang bingkaiannya adalah sesuai tidak figurnya dengan jatah menteri yang ada,” ungkapnya.
Lebih jauh, Eko pun berharap partainya dapat porsi besar dalam pembagian kabinet Prabowo. Apalagi, kata dia, PAN sendiri sudah menjadi koalisi Prabowo hingga 15 tahun terakhir.
“Jadi buat saya, kalau ditanya maunya semana? Ya tentunya PAN berharap mendapatkan yang signifikan dengan hasil jerih payah yang kita lakukan terhadap Bapak Prabowo,” katanya.
Ditemui terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, mengaku bahwa partai sudah mengusulkan beberapa nama untuk mengisi kebutuhan kabinet Prabowo kelak. Dia mengaku, nama yang diusulkannya merupakan kader terbaik yang dimiliki Partai Demokrat.
“Sudah ada nama-nama kader terbaik Demokrat yang sudah diberikan ke Pak Prabowo,” ungkapnya.
Kendati demikian, Riefky tak dapat memastikan seberapa banyak kadernya yang terpilih untuk mengisi kebutuhan kabinet Prabowo. Hingga saat ini, dia menyebut pembahasan jatah kabinet masih dalam proses.
Begitu juga dengan peluang kembali terpilihnya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai menteri. Diketahui, AHY sendiri saat ini menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kendati begitu, Riefky menyebut bahwa komunikasi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo berjalan dengan baik. Dia mengaku, akan menunggu keputusan dari Prabowo ihwal kursi yang dijatahkan untuk Partai Demokrat.
“Kita serahkan, kita serahkan semua ke Pak Prabowo. Ya komunikasi Pak SBY dengan Pak Prabowo, Mas AHY dengan Pak Prabowo juga masih berjalan,” ungkapnya.
Sementara Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hasanudin Wahid, menilai susunan kabinet menjadi hak prerogatif Prabowo. PKB, kata dia, enggan berandai-andai ihwal peluang mendapat jatah kursi di kabinet mendatang.
“PKB sangat tahu betul itu prerogatif. Maka kita tidak berandai-andai, kita juga tidak kemudian, tau dirilah kita ini bagaimana,” kata pria yang akrab disapa Cak Udin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 1 Oktober 2024.
Kendati begitu, Cak Udin menegaskan bahwa PKB akan turut berperan sebagai suksesor pemerintahan Prabowo kelak sebagaimana perintah yang diungkapkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu.
“Kepresidenan Pak Prabowo harus sukses, melebihi sukses yang ada sekarang ini. Karena itu bukan urusan posisi. Tetapi tugasnya semua fraksi PKB, DPR RI, MPR RI, mensukseskan Pak Prabowo sesukses-suksesnya,” katanya.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.