Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Dekap Erat Barito, INDY Yakin Capai Target Jangka Panjang

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 04 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Dekap Erat Barito, INDY Yakin Capai Target Jangka Panjang

KABARBURSA.COM - Mengawali Oktober 2024, Indika Energy Tbk (INDY) bersepakat menjual anak usahanya, PT Trisetia Citagraha (TCG), kepada Barito Pacific Lumber (BPL) dengan nilai transaksi sebesar Rp26,7 miliar. Langkah ini menimbulkan reaksi positif di pasar, di mana saham INDY saat itu ditutup naik 4,68 persen menjadi Rp1.790 per lembar saham setelah pengumuman tersebut.

PT Trisetia Citagraha (TCG) adalah perusahaan yang bergerak di bisnis kehutanan, dengan konsesi seluas 24.287 hektar yang terletak di Kalimantan Timur. Indika Energy memiliki kepemilikan tidak langsung sebesar 80 persen di TCG melalui anak usahanya yang lain, Indika Multi Properti (IMP). Selain itu, IMP juga telah mengembangkan lebih dari 160.000 hektar area hutan industri yang tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Nilai kesepakatan sebesar Rp26,7 miliar akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, sebesar Rp22,3 miliar, meliputi pengalihan hak atas modal dan penjualan 80 persen saham IMP kepada BPL. Tahap ini telah selesai. Sisanya, sebesar Rp4,4 miliar, akan digunakan untuk pembelian 20 persen saham IMP yang tersisa. Barito Pacific Lumber (BPL) dimiliki oleh Prajogo Pangestu dan juga memegang kepemilikan minoritas di Barito Pacific (BRPT) sekitar 0,5 persen.

Strategi Divestasi Indika Energy

Penjualan TCG ke BPL bukanlah langkah pertama Indika Energy dalam melakukan divestasi asetnya ke grup Barito. Sebelumnya, INDY juga menjual anak perusahaannya, Multi Tambangjaya Utama (MUTU), kepada PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), yang juga dimiliki oleh Prajogo Pangestu.

Langkah-langkah ini memicu spekulasi bahwa INDY mungkin akan terus menjual aset-aset batu bara lainnya untuk mendukung inisiatif net-zero yang menjadi target perusahaan, mengikuti jejak yang dilakukan oleh perusahaan lain seperti Adaro Energy (ADRO).

Meski nilai transaksi sebesar Rp26,7 miliar tidak signifikan dalam menyumbang laba bersih Indika Energy, yang tercatat sebesar Rp511 miliar (USD34 juta) pada semester pertama 2024, transaksi ini disambut baik oleh pasar. Hal ini karena pembeli, Barito Pacific Lumber, membawa sentimen positif terhadap saham INDY.

Kenaikan harga saham INDY juga terjadi di tengah perkembangan positif di sektor batu bara, terutama terkait dengan peraturan royalti dan distribusi dana kompensasi batu bara (MIP).

Penjualan ini menjadi bagian dari strategi Indika Energy untuk memposisikan diri dalam transisi menuju energi yang lebih bersih, sambil memanfaatkan peluang yang ada di sektor kehutanan dan pengelolaan sumber daya. Dengan adanya dukungan dari grup Barito yang memiliki rekam jejak kuat di industri ini, langkah ini diharapkan dapat membantu INDY mencapai target jangka panjangnya.

Divestasi anak usaha TCG merupakan bagian dari strategi bisnis Indika Energy dalam merespons dinamika industri energi dan tambang. Meski transaksi ini tidak secara signifikan mempengaruhi laba bersih, kerja sama dengan Barito Group memberikan angin segar bagi investor dan menciptakan sentimen positif bagi harga saham INDY di pasar.

Pergerakan Saham INDY

Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) melanjutkan penguatan dengan kenaikan sebesar 3,57 persen atau 60 poin, menutup sesi pertama perdagangan Jumat, 4 Oktober 2024, di level Rp1.740 per saham. Kinerja positif ini didorong oleh sentimen pasar yang optimis terhadap langkah strategis perusahaan, terutama setelah pengumuman divestasi anak usaha PT Trisetia Citagraha (TCG) kepada Barito Pacific Lumber (BPL).

Pada pembukaan perdagangan, saham INDY dibuka di level Rp1.695, sedikit lebih tinggi dibandingkan harga penutupan sebelumnya di Rp1.680. Sepanjang hari, harga saham INDY bergerak di kisaran Rp1.685 hingga Rp1.750, mendekati level tertinggi hariannya. Nilai transaksi saham mencapai Rp25,2 miliar dengan volume perdagangan sebesar 146 ribu lot, dan rata-rata harga berada di kisaran Rp1.726 per saham.

Saham INDY saat ini berada di atas level terendah harian (auto reject bawah/ARB) di Rp1.260 dan di bawah level tertinggi harian (auto reject atas/ARA) yang berada di Rp2.100. Penguatan saham ini sejalan dengan optimisme investor terhadap strategi perusahaan dalam mengalihkan beberapa aset dan fokus pada diversifikasi bisnis, serta upaya menuju target net-zero.

Pergerakan Harga Saham INDY:

  • Harga Penutupan: Rp1.740 (+3,57 persen)
  • Pembukaan: Rp1.695
  • Harga Tertinggi: Rp1.750
  • Harga Terendah: Rp1.685
  • Volume Perdagangan: 146 ribu lot
  • Nilai Transaksi: Rp25,2 miliar
  • Rata-rata Harga: Rp1.726

Kenaikan saham INDY juga terjadi di tengah dinamika positif di sektor energi dan batu bara, yang terus mendapatkan dukungan dari kebijakan terkait royalti dan distribusi dana kompensasi batu bara. Sentimen pasar yang positif diperkirakan akan terus mengangkat kinerja saham INDY dalam beberapa hari mendatang.(*)