Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Harga Minyak Kelapa Sawit (CPO) Naik 7 Poin

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 27 December 2023 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Harga Minyak Kelapa Sawit (CPO) Naik 7 Poin

KABARBURSA.COM - Harga minyak kelapa sawit (CPO) di bursa derivatif Malaysia pada Februari 2024 mengalami penguatan sebesar 7 poin, mencapai 3,750 ringgit per metrik ton. Sementara itu, kontrak untuk Maret 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 12 poin, mencapai 3,775 ringgit per metrik ton.

Berdasarkan laporan Reuters, penguatan harga minyak kelapa sawit berjangka Malaysia terjadi pada Selasa (26/12), seiring dengan berlanjutnya perdagangan setelah liburan panjang akhir pekan.

Penguatan ini didukung oleh performa positif minyak nabati Dalian, meskipun volume perdagangan yang rendah membatasi potensi kenaikan. Mitesh Saiya, seorang manajer perdagangan di perusahaan Kantilal Laxmichand & Co yang berbasis di Mumbai, menyatakan bahwa kurangnya peserta dan rendahnya volume perdagangan, akibat liburan akhir pekan, menjadi dominan dalam pergerakan kontrak.

"Dalam situasi ini, produksi yang rendah dan ekspor yang melambat juga membuat para pedagang berhati-hati dalam mengambil posisi," ungkap Saiya.

Menurut data dari surveyor Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia, ekspor produk minyak kelapa sawit Malaysia selama 1-25 Desember 2023 diperkirakan akan turun antara 4 persen dan 16 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara Dewan Minyak Sawit Malaysia menyampaikan bahwa negara tersebut akan mempertahankan pajak ekspor minyak kelapa sawit mentah sebesar 8 persen pada Januari 2024, sambil menaikkan harga referensi.

Indonesia, sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, mengumumkan pekan lalu akan memberlakukan denda sebesar Rp4,8 triliun kepada perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di dalam kawasan hutan, sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

Harga minyak kelapa sawit juga stabil pada Selasa (26/12) karena mendapat dukungan dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan optimisme investor terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS). Harapan ini dianggap dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi global dan mendorong permintaan bahan bakar.

Penguatan masa depan harga minyak mentah membuat minyak kelapa sawit semakin menarik sebagai bahan baku biodiesel. Kontrak minyak kedelai di Dalian mengalami kenaikan sebesar 0,85 persen, sementara kontrak minyak kelapa sawit naik 1,44 persen. Menurut data Bloomberg, mata uang perdagangan kontrak minyak kelapa sawit, Ringgit Malaysia, ditutup menguat 0,06 persen terhadap dolar AS. Penguatan ringgit membuat minyak kelapa sawit kurang menarik bagi pemegang mata uang asing.