Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

MEDC Bantah Akuisisi Senoko Energy, Harga Sahamnya Goyah

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 03 October 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
MEDC Bantah Akuisisi Senoko Energy, Harga Sahamnya Goyah

KABARBURSA.COM - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memberikan klarifikasi atas kabar menjajaki akuisisi Senoko Energy, perusahaan asal Singapura.

Sekretaris Perusahaan MEDC Siendy K. Wisandana menyampaikan bahwa Medco Energi Indonesia atau anak usahanya tidak terlibat dalam pembahasan untuk mengambil alih pengendalian saham di Senoko Energy.

"Oleh karena itu, kami tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut," tegas Siendy dalam keterbukaan informasi, Kamis, 3 Oktober 2024.

Lebih lanjut, Siendy memastikan bahwa informasi atau kejadian tersebut tidak memengaruhi kelangsungan hidup dan mempengeruhi harga saham MEDC.

Sementara itu, dari lantai bursa, pada perdagangan hari ini, saham MEDC mengalami penurunan yang signifikan.

Harga saham pada sesi II hingga pukul 14:30 WIB, berada pada level 1,390, mencatatkan penurunan sebesar 10 poin atau 0,71 persen dari harga pembukaan yang tercatat di 1,400.

Meskipun demikian, volume perdagangan mencapai 1,385 ribu lot, dengan nilai transaksi yang mengesankan sebesar Rp196,8 miliar.

Selama sesi perdagangan, saham MEDC sempat menyentuh harga tertinggi di level 1,455, namun akhirnya harus ditutup di posisi terendah hari ini, yaitu 1,390.

Batasan auto reject atas (ARA) untuk saham ini berada di 1,750, sementara batasan auto reject bawah (ARB) ditetapkan di 1,050.

Rata-rata harga saham MEDC selama sesi ini tercatat di angka 1,422, menunjukkan adanya volatilitas yang cukup signifikan.

Meskipun mengalami penurunan di hari ini, dalam rentang waktu satu minggu terakhir, saham MEDC menunjukkan performa yang lebih baik dengan kenaikan 6,08 persen.

Hal ini memberikan harapan bagi investor, mengingat tren positif ini juga terlihat dalam periode satu bulan, di mana harga saham meningkat 11,16 persen.

Selain itu, dalam periode tiga bulan terakhir, saham MEDC mengalami kenaikan 4,49 persen, menunjukkan adanya momentum positif.

Namun, dalam jangka waktu yang lebih panjang, terutama dalam enam bulan terakhir, harga saham MEDC mengalami penurunan sebesar 10,29 persen.

Dalam satu tahun terakhir, saham MEDC mencatatkan penurunan sebesar 7,62 persen, yang bisa jadi dipengaruhi oleh kondisi pasar yang lebih luas dan berbagai faktor eksternal yang berdampak pada sektor energi.

Secara keseluruhan, meskipun harga saham MEDC mengalami penurunan pada hari ini, tren jangka pendek menunjukkan sinyal positif dengan kenaikan yang signifikan dalam waktu dekat. Namun, tantangan dalam jangka panjang tetap harus diperhatikan.

Investor disarankan untuk memantau perkembangan perusahaan dan mempertimbangkan kondisi pasar serta kinerja fundamental sebelum membuat keputusan investasi yang strategis.

Isu Mencaplok Senoko Energy

PT Medco Energi Internasional Tbk sebelumnya dikabarkan memberikan sinyal kuat akan mencaplok mayoritas saham Senoko Energy dengan nilai akuisisi ini diperkirakan mencapai USD1 miliar atau setara Rp15 triliun.

Proses akuisisi ini bahkan disebut akan mencakup 70 persen saham Senoko Energy, dengan tenggat waktu pembicaraan hingga akhir September 2024.

Perwakilan dari Medco Energi bahkan menyatakan bahwa perusahaan secara rutin menjajaki peluang akuisisi, meskipun belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai negosiasi kali ini.

Adapun Senoko Energy, perusahaan pembangkit listrik terkemuka di Singapura, memiliki kapasitas pembangkit sebesar 2.644 megawatt (MW) dan memasok sekitar 20 persen kebutuhan listrik Singapura.

Senoko beroperasi melalui tiga anak usaha, yakni Senoko Energy Supply Pte Ltd (SES), Senoko Services Pte Ltd (SSPL), dan Senoko Gas Supply Pte Ltd (SGS), menjadikannya pemain kunci di sektor energi Singapura.

Akuisisi ini terjadi di tengah tantangan yang dihadapi pasar listrik global dan penurunan valuasi Senoko Energy.

Pada Februari 2024, pemegang saham mayoritas Senoko mempertimbangkan untuk menjual saham mereka dengan valuasi mencapai USD3 miliar.

Namun, akibat kondisi pasar yang memburuk, nilai tersebut turun secara signifikan, menciptakan peluang bagi Medco untuk masuk.

Pada awal September kemarin, Sembcorp Industries, salah satu pemain energi besar di Asia, berhasil mengakuisisi 30 persen saham Senoko dari Engie Global Developments.

Meski jumlah transaksi ini dirahasiakan, kesepakatan tersebut menggarisbawahi minat yang meningkat terhadap pasar energi di Singapura.

Prospek ini tetap menarik, meskipun sektor listrik secara global tengah menghadapi tantangan akibat ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi harga energi.

Senoko Energy sebelumnya dimiliki oleh Temasek, perusahaan investasi milik negara Singapura, sebelum dijual pada tahun 2008 kepada konsorsium internasional yang dipimpin oleh Marubeni Corporation asal Jepang dan perusahaan utilitas asal Prancis, Engie SA. Pada saat itu, transaksi ini mencapai nilai sebesar USD3,65 miliar.

Akuisisi ini juga dapat menandai babak baru dalam lanskap energi di Singapura, yang sedang berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih.

Dengan Medco yang memiliki pengalaman dalam pengembangan energi terbarukan melalui Medco Power, potensi kolaborasi ini bisa menciptakan sinergi positif bagi kedua negara dalam pengembangan energi yang lebih berkelanjutan.

Meskipun proses akuisisi belum sepenuhnya dipastikan, peluang ini mencerminkan minat Medco untuk memperluas portofolio bisnisnya di sektor energi regional.

Jika berhasil, Medco dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri energi Asia Tenggara, sekaligus mendiversifikasi sumber pendapatannya di luar pasar domestik Indonesia. (*)