Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Nasib GGRM dan HMSP Saat CHT Naik 10 persen di 2024

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 26 December 2023 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Nasib GGRM dan HMSP Saat CHT Naik 10 persen di 2024

KABARBURSA.COM - Pemerintah tengah berupaya mengurangi angka perokok di Indonesia, dan kenaikan tarif CHT menjadi langkah yang diambil. Akibatnya kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) atau cukai rokok sebesar 10 persen pada tahun depan akan memberikan tekanan pada kinerja emiten rokok.

"Di tengah upaya pemerintah untuk mengurangi angka perokok di Indonesia, diperkirakan tarif CHT akan terus mengalami kenaikan. Sehingga efeknya akan menekan daya beli konsumen," ujar Analis Investasi dari Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian.

Fajar menekankan bahwa prospek emiten rokok masih tergantung pada strategi masing-masing perusahaan untuk melakukan efisiensi dan inovasi guna mempertahankan daya beli konsumen rokok, meskipun tarif CHT semakin mahal. Pembatasan penggunaan dan pembelian rokok juga akan terus menekan kinerja emiten.

Sentimen yang mempengaruhi kinerja emiten rokok mencakup daya beli masyarakat dan kebijakan pemerintah untuk industri rokok, termasuk tarif CHT itu sendiri.

Kiwoom Oktavianus Audi, Head Customer Literation and Education, menambahkan bahwa kenaikan CHT sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengendalikan konsumsi rokok secara berkelanjutan.

Berdasarkan data dari Philip Morris International hingga kuartal III-2023, terjadi penurunan konsumsi rokok di Indonesia sebesar 39 persen year on year (YoY), dengan jumlah konsumsi mencapai 779 juta batang. Kenaikan CHT di tahun 2024 akan menjadi penekan kembali terhadap daya beli rokok, mengingat total kenaikan tarif cukai sebesar 11,769 sejak tahun 2012 hingga 2023.

Meski CHT naik 10 persen, Oktavianus melihat adanya peluang pertumbuhan laba dari emiten rokok, terutama PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Saat tarif cukai rokok naik, seperti pada tahun 2018 dan 2019, masih akan mendorong kenaikan laba emiten rokok. Oktavianus merekomendasikan buy saham GGRM dengan target harga Rp 32.950 per saham dan buy saham HMSP dengan target harga Rp 1.150 per saham.