Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Strategi CO Log Berikan Sinyal Positif, ELSA Breakout di 492

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 02 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Strategi CO Log Berikan Sinyal Positif, ELSA Breakout di 492

KABARBURSA.COM - ELSA (Elnusa Tbk) hari ini, 2 Oktober 2024, menunjukkan performa yang menarik dengan melampaui level resistensi kunci di 492, setelah ditutup pada harga 510 dengan kenaikan 8.05 persen atau 38 poin. Strategi CO Log yang diperkenalkan pada pertengahan September kemarin sepertinya memberikan katalis positif bagi pergerakan ELSA.

Fakta ini juga menjadi tanda-tanda positif yang menandakan potensi pertumbuhan lebih lanjut bagi perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa energi dan infrastruktur.

Performa Saham

Saham ELSA dibuka pada Rp480, naik dari harga penutupan sebelumnya di Rp472. Dalam perdagangan hari ini, saham mencapai titik tertinggi di Rp510 dan terendah di Rp480, dengan nilai transaksi mencapai Rp139.3 miliar dan volume transaksi yang signifikan mencapai 2,795 juta lot. Dengan peningkatan yang stabil dan volume perdagangan yang tinggi, ELSA menunjukkan minat investor yang kuat, menciptakan momentum untuk pergerakan harga lebih lanjut.

Setelah breakout di level Rp492, ELSA kini berpotensi menguji level resistensi selanjutnya di Rp590. Jika ELSA mampu mempertahankan posisi di atas Rp492 dalam beberapa sesi perdagangan mendatang, analisis teknikal menunjukkan bahwa ada kemungkinan untuk melanjutkan tren bullish ini. Stop-loss yang disarankan berada di sekitar 460 untuk mengelola risiko bagi investor yang berpartisipasi dalam momentum ini.

Pendorong utama untuk pergerakan saham ini bisa jadi berasal dari meningkatnya aktivitas di sektor energi, di mana ELSA memainkan peran penting dalam penyediaan jasa. Dengan proyeksi pertumbuhan sektor energi yang positif dan kebutuhan infrastruktur yang terus meningkat, ELSA berada dalam posisi yang baik untuk mendapatkan manfaat dari tren tersebut.

Secara keseluruhan, penguatan saham ELSA pasca breakout di level resistensi penting ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang menarik. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan perusahaan dan kondisi pasar secara keseluruhan untuk memaksimalkan peluang investasi mereka.

Dengan tren positif ini, ELSA mungkin menjadi salah satu pilihan menarik di pasar saham Indonesia, khususnya dalam sektor energi dan infrastruktur yang terus berkembang.

Lantas, bagaimana menurut Warren Buffett?

Dalam melihat sebuah saham, biasanya Warren Buffett memfokuskan diri pada Earnings Per Share (EPS), yang mencerminkan profitabilitas perusahaan dan pertumbuhannya. Data terbaru menunjukkan EPS (TTM) ELSA mencapai 95.36, dengan proyeksi EPS tahunan sekitar 121.39. Hal ini menunjukkan kinerja positif dan potensi pertumbuhan laba di masa depan.

Dalam periode yang dilihat, net income ELSA untuk kuartal pertama 2024 mencapai Rp183 miliar, meningkat signifikan dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu, yang hanya Rp115 miliar. Kenaikan 92.17 persen dalam laba bersih menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi operasional dan memperbesar margin laba.

Jika  memperhatikan Revenue (TTM) yang mencapai Rp13.021 triliun dengan gross profit margin sebesar 10.74 persen, terlihat bahwa ELSA mampu mengelola biaya dengan baik dan menghasilkan profitabilitas yang menguntungkan bagi pemegang saham. Payout ratio yang relatif rendah di 22.71 persen menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kapasitas untuk reinvestasi laba ke dalam bisnis, mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Valuasi Saham

Dari sudut pandang valuasi, Current PE Ratio (TTM) ELSA berada di 5.35, jauh di bawah median PE Ratio IHSG yang mencapai 7.89. Ini mengindikasikan bahwa saham ELSA mungkin undervalued dibandingkan dengan rata-rata pasar, menjadikannya potensi investasi yang menarik.

Earnings Yield (TTM) di 18.70 persen menunjukkan bahwa investor bisa mendapatkan pengembalian yang baik dibandingkan dengan alternatif investasi.

Berdasarkan analisis EPS dan pertumbuhan laba, serta valuasi yang menarik, ELSA tampaknya menawarkan potensi pertumbuhan yang baik bagi investor. Pendekatan Warren Buffett, yang berfokus pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang berkelanjutan dan menilai valuasi saham, menunjukkan bahwa ELSA bisa menjadi pilihan menarik dalam portofolio investasi.

Teknologi CO Log Elnusa

PT Elnusa Tbk (ELSA) resmi menghadirkan teknologi CO Log atau Carbon-Oxygen Logging untuk mendukung  kegiatan operasi hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.

Untuk diketahui, CO Log adalah alat yang sering digunakan dalam industri hulu migas untuk memantau reservoir serta mengidentifikasi kandungan minyak yang masih tersisa serta potensial untuk diproduksikan kembali.

Dalam kerjanya, CO Log akan mengukur kadar karbon dan oksigen yang terdapat di dalam formasi. Andai nanti ditemukan kadar karbon, maka ada kandungan hidrokarbon. Sedangkan kalau ditemukan oksigen maka yang terkandung adalah air.

Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja, mengatakan pemanfaatan CO Log terbilang efektif untuk menilai sisa kandungan minyak di dalam suatu sumur. Berdasarkan perhitungan tersebut, perusahaan migas kemudian bisa menentukan metode apa yang tepat dilakukan untuk sumur tersebut secara ekonomis, apakah sumur tersebut harus ditutup atau masih dapat diproduksikan kembali.

Saat ini, penggunaan CO Log menjadi relevan dikarenakan adanya ribuan sumur tua dan idle di Indonesia. Terlebih, perusahaan migas seperti Pertamina grup  juga tengah menggencarkan kegiatan reaktivasi sumur tua/idle well.

“Alat CO Log ini sangat berguna untuk mendeteksi keberadaan hidrokarbon di dalam formasi untuk daerah-daerah yang mature, terutama sumur tua atau sumur idle yang ingin diketahui apakah masih ada sisa minyak atau hidrokarbon di dalamnya,” jelas Bachtiar dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dikutip, Senin, 16 September 2024.(*)