Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Ada Aksi Buang Saham ADRO Senilai Rp1,39 Triliun

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 01 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Ada Aksi Buang Saham ADRO Senilai Rp1,39 Triliun

KABARBURSA.COM - Pada perdagangan bursa Senin, 30 September 2024, ada aksi mengejutkan di saham ADRO (PT Adaro Energy Indonesia Tbk). Tampak ada aksi buang saham hingga mencapai Rp1,39 triliun. Apa yang terjadi?

Adalah PT Adaro Strategic Investments, pengendali utama ADRO. Dalam laporan yang dirilis oleh Ficomindo Buana Registrar pada 30 September 2024, kepemilikan Adaro Strategic berkurang sebesar 370 juta saham pada 26 September 2024.

Jumlah kepemilikan Adaro Strategic Investments saat ini tercatat sebanyak 13,67 miliar saham atau sekitar 44,46 persen dari total saham ADRO, menurun dari posisi sebelumnya sebesar 14,04 miliar saham (45,66 persen persen). Meskipun tidak dijelaskan secara rinci alasan perubahan tersebut, jika dilihat dari harga saham ADRO pada penutupan 26 September, yaitu Rp3.780, nilai saham yang berkurang dari portofolio Adaro Strategic Investments diperkirakan mencapai Rp1,39 triliun.

Sebagai catatan, sebelumnya kepemilikan Adaro Strategic sempat bertambah pada akhir Agustus 2024 menjadi 45,66 persen, setelah pada akhir Juli 2024 hanya sebesar 43,91 persen. Perubahan dalam jumlah kepemilikan ini mencerminkan adanya dinamika dalam strategi investasi di perusahaan energi tersebut.

Di sisi lain, saham ADRO pada 30 September 2024 mengalami koreksi sebesar 2,56 persen, ditutup pada harga Rp3.810 per saham. Meski demikian, dalam kurun tiga bulan terakhir, harga saham ADRO masih menunjukkan tren kenaikan dengan peningkatan sebesar 36,56 persen.

Jika dilihat dalam skala year to date (ytd), saham ADRO telah mengalami kenaikan sebesar 53,01 persen, yang mencerminkan minat pasar yang kuat terhadap saham perusahaan tersebut di tengah fluktuasi pasar energi global.

Rencana RUPSLB Adaro Energy Indonesia

Adaro Energy Indonesia (ADRO) dijadwalkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Oktober 2024 di Jakarta. Pemegang saham yang berhak hadir dalam rapat ini adalah mereka yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 25 September 2024.

Agenda utama dalam RUPSLB ini adalah meminta persetujuan dari para pemegang saham terkait rencana penjualan seluruh saham ADRO di PT Adaro Andalan Indonesia (sebelumnya dikenal sebagai PT Alam Tri Abadi). Rencana penjualan ini digolongkan sebagai transaksi material karena PT Adaro Andalan Indonesia memiliki aset, laba bersih, dan pendapatan usaha yang melebihi 50 persen dari total yang dimiliki oleh Adaro Energy Indonesia.

Transaksi material ini diatur dalam Peraturan OJK No. 17/2020 dan memerlukan persetujuan dari para pemegang saham karena dampaknya yang signifikan terhadap struktur aset dan keuangan perusahaan. Keputusan ini akan menjadi salah satu poin strategis bagi Adaro Energy dalam menyusun langkah ke depan, terutama dalam menghadapi dinamika di sektor energi dan keberlanjutan operasional perusahaan.

Rencana RUPSLB ini diprediksi akan menarik perhatian para pemegang saham dan analis pasar, mengingat dampak potensial dari penjualan saham tersebut terhadap kinerja dan prospek bisnis Adaro Energy ke depannya.

Pergerakan Saham ADRO Hari ini

Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menunjukkan performa yang solid pada perdagangan terakhir, ditutup menguat 2,89 persen ke level Rp3.920 per saham. Kenaikan ini terjadi setelah saham ADRO dibuka di level Rp3.830 dan sempat mencapai harga tertinggi harian di Rp3.930, sebelum akhirnya ditutup di level penutupan yang menguntungkan.

Dalam perdagangan tersebut, total volume saham yang diperdagangkan mencapai 1,312 juta lot dengan total nilai transaksi mencapai Rp500,7 miliar. Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 19.922 kali, menandakan tingginya minat investor pada saham sektor energi ini.

Selain itu, aksi beli dan jual investor asing juga cukup aktif. Pembelian saham oleh investor asing tercatat senilai Rp96,4 miliar, sementara aksi jual oleh pihak asing mencapai Rp103,0 miliar. Dengan begitu, terdapat sedikit tekanan dari investor asing, meskipun sentimen pasar tetap positif.

Rata-rata harga saham ADRO pada hari ini mencapai Rp 3.816 per saham, dengan level harga tertinggi yang bisa dicapai saham ini (auto rejection atas/ARA) berada di Rp4.760 dan batas bawah (auto rejection bawah/ARB) di Rp2.860.

Kinerja Saham ADRO dalam Beberapa Bulan Terakhir

Kenaikan saham ADRO hari ini melanjutkan tren positif yang telah terlihat dalam beberapa bulan terakhir. Saham perusahaan energi ini terus menunjukkan pergerakan yang positif seiring dengan membaiknya harga komoditas batu bara di pasar global. Dalam tiga bulan terakhir, saham ADRO mengalami kenaikan signifikan di atas 36 persen, sementara secara year to date (ytd) telah melonjak lebih dari 50 persen.

Kinerja ini mencerminkan keyakinan investor terhadap prospek jangka panjang Adaro Energy di sektor energi, terutama dengan meningkatnya permintaan terhadap energi fosil di pasar global. Meski demikian, volatilitas pasar batu bara tetap menjadi faktor yang harus diperhatikan ke depannya.

Dengan performa yang solid ini, ADRO terus menarik perhatian para investor yang mencari keuntungan dari tren positif di sektor energi, meskipun tantangan seperti transisi energi global menuju sumber daya yang lebih bersih tetap menjadi isu yang harus dihadapi perusahaan di masa mendatang.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.