Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Ekonomi Global Membaik, Kinerja Pasar Modal RI Tumbuh 0,34 Persen

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 01 October 2024 | Penulis: Ayyubi Kholid | Editor: Redaksi
Ekonomi Global Membaik, Kinerja Pasar Modal RI Tumbuh 0,34 Persen

KABARBURSA.COM - Anggota Dewan Komisioner OJK yang bertugas mengawasi pasar modal, Inarno Djajadi, menilai kinerja pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan positif seiring dengan membaiknya ekonomi global.

Dari awal September hingga 27 September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebesar 0,34 persen, mencapai level 7.696, dan jika dilihat dari awal tahun IHSG mencatatkan penguatan 5,83 persen.

“Sejalan dengan sentimen positif di pasar keuangan global, pasar saham Indonesia pada September 2024 sempat mencapai rekor tertinggi di 7.905,” ujar Inarno dalam konferensi pers RDK OJK di Jakarta pada 1 Oktober 2024.

Namun, meskipun IHSG menunjukkan penguatan, nilai kapitalisasi pasar bursa saham domestik turun sebesar 1,82 persen (month to date/mtd) menjadi Rp12.875 triliun. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penguatan IHSG pada bulan September 2024 adalah masuknya dana asing ke pasar modal Indonesia.

“Net buy hingga 26 September tercatat sebesar Rp1,31 triliun, meskipun secara year to date net sell mencapai Rp 9,8 triliun,” tambah Inarno.

Perdagangan IHSG Hari ini

Pada perdagangan Selasa, 1 Oktober 2024, IHSG dibuka di zona hijau atau menguat 22 poin (0,30 persen) ke level 7550.

Dikutip dari RTI Business pada pukul 09:00 WIB, terdapat 87 saham yang menguat, 61 saham melemah, dan 151 saham mengalami stagnan.

Di sisi lain, terdapat sejumlah saham yang menduduki top gainers. Di antaranya ialah SKBM, MRAT, ITIC, DGNS, dan MPOW.  Adapun saham yang mengalami koreksi yakni CITY, CGAS, VINS, JAWA, dan DNAR.

Pembukaan IHSG pada perdagangan pagi ini merupakan kabar baik. Sebab, pada penutupan perdagangan kemarin, 30 September 2024, IHSG ditutup melemah.

“Seperti telah diduga, IHSG lanjutkan konsolidasi pada perdagangan Senin dan saat ini telah mendarat di Support MA50 yang bisa dibilang cukup kritikal. Selangkah lagi IHSG mencapai Support jk.menengah sekitar 7500 yang akan sangat menentukan kelangsungan uptrend channel ini,” tulis NH Korindo Sekuritas Indonesia dalam risetnya kepada Kabar Bursa, 1 Oktober 2024.

Dalam hal ini, NHKSI Research pun menyarankan para investor atau trader untuk wait and see terlebih dulu untuk memantau kekuatan IHSG menguji support tersebut.

IHSG Terpengaruh Modal Asia Timur

Diberitakan sebelumnya, IHSG pekan ini  diprediksi akan dipengaruhi modal Asia Timur. Berdasarkan analisa Phintraco Sekuritas, kondisi tersebut akan sangat mempengaruhi para investor asing

“Di samping indikasi profit taking, peningkatan appetite pasar terhadap pasar modal Asia Timur turut menekan IHSG sejalan dengan net sell investor asing signifikan dalam beberapa hari perdagangan terakhir,” tulis analisa Phintraco Sekuritas, Minggu, 29 September 2024.

Adapun stimulus-stimulus moneter di Amerika Serikat (AS), Eropa dan Tiongkok, dinilai belum berdampak pada sektor manufaktur dalam negeri di bulan September 2024 ini. Adapun Indeks Manufaktur Indonesia diperkirakan masih berada di level 49.5 pada September ini.

“Indeks manufaktur Indonesia diperkirakan berada di 49.5 di September 2024, naik terbatas dari 48.9 di Agustus 2024,” tulis Phintraco.

Selanjutnya, harga-harga terindikasi mengalami kenaikan di September 2024 dari kenaikan inflasi inti ke 2,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) di September 2024 dari 2,02 persen yoy di Agustus 2024.

Sementara pada penutupan indeks-indeks Wall Street Jumat, 26 September 2024, berakhir beragam. Meski demikian, DJIA (+0.33 persen) berhasil membukukan level tertinggi baru di akhir pekan kemarin.

Adapun sentimen lainnya berasal dari indikasi perlambatan inflasi dari penurunan Personal Consumption Expenditure (PCE) ke 2,2 persen yoy di Agustus 2024 dari 2,5 persen yoy di Juli 2024.

“Data ini memvalidasi agresivitas pemangkasan suku bunga the Fed dalam FOMC terakhir,” jelasnya.

Sementara, indeks-indeks di Eropa melanjutkan penguatan di Jumat kemarin. Penguatan ditopang oleh rally harga saham-saham luxury goods menyusul ekspektasi peningkatan demand dari Tiongkok pasca stimulus moneter oleh PBOC pada pekan lalu.

Sementara itu Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia, Liza Camelia memprediksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih wait and see pada pekan depan.

Menurut Liza, IHSG pada pekan depan berpotensi pullback atau konsolidasi ke arah support 7.700.

IHSG saya rasa masih di posisi wait n see atau bahkan harus siap-siap untuk sedikit pullback atau konsolidasi ke arah support ke 7700 kemudian 7650, 7630, sampai 7550,” jelas dia kepada KabarBursa.com, dikutip Sabtu, 28 September 2024.

Tapi seandainya IHSG harus sampai mendarat di level 7500, Liza menyatakan hal ini masih belum mengganggu tren naik jangka menengah yang berlangsung sejak Juni 2024.

“Lalu kalau pun IHSG masih harus jatuh ke situ,  sentimen positif dari market regional itu kurang bagus, sehingga kita harus turun dulu, justru saat itu bisa digunakan untuk kesempatan buy on back,” terangnya.

Di sisi lain, Liza menjelaskan sentimen yang perlu diperhatikan pada pekan depan ialah data ketenagakerjaan yang bakal dirilis oleh Amerika Serikat (AS). (*)