Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

88,3 persen dari Rp3.0612 Triliun APBN Telah di Belanjakan

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 December 2023 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
88,3 persen dari Rp3.0612 Triliun APBN Telah di Belanjakan

KABARBURSA.COM - Per 21 Desember 2023, realisasi belanja negara telah mencapai Rp2.7966 triliun, menyumbang sebanyak 88,3 persen dari pagu APBN yang sebesar Rp3.0612 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan informasi ini saat melakukan kunjungan kerja dan pemantauan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN DKI Jakarta pada Sabtu, 23 Desember 2023.

Rinciannya mencakup Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp1.9982 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp771.4 triliun. Sisa pagu belanja negara yang belum terpakai masih mencapai Rp366.3 triliun atau sekitar 11.7 persen dari total pagu.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa realisasi belanja ini termasuk dukungan untuk tahapan persiapan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hingga 2 Desember 2023, anggaran sebesar Rp234 triliun atau sekitar 77 persen dari pagu Rp304 triliun telah terealisasi. Dana tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembentukan badan ad hoc, penetapan jumlah kursi, penetapan daerah pemilihan, pemutakhiran data pemilih, penyusunan daftar pemilih masa kampanye Pemilu, hingga pengelolaan pengadaan, laporan, dan dokumentasi logistik.

Dalam konteks ini, Sri Mulyani juga menyoroti fakta bahwa serangan Houthi di Laut Merah dapat mempengaruhi kebijakan biaya pasokan minyak, sehingga berpotensi memengaruhi belanja negara di sektor energi dan infrastruktur terkait.

Di sisi lain, keputusan Angola untuk keluar dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) membuka peluang investasi bagi Tiongkok di sektor minyak dan sektor lainnya di negara tersebut. Meskipun Angola saat ini memproduksi sekitar 1.1 juta barel minyak per hari, peningkatan produksi membutuhkan waktu, bahkan jika Tiongkok mengambil tindakan besar.

Terakhir, dari Amerika Serikat, data inflasi utama yang lebih rendah dari perkiraan memberikan optimisme investor akan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada tahun depan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti pada November 2023 meningkat sebesar 0,1 persen, naik 3,2 persen dari tahun sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan masing-masing sebesar 0,1 persen dan 3,3 persen. Pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya juga turut berkontribusi dalam meningkatkan permintaan minyak, karena membuat bahan bakar menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang selain dolar.