KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) menetapkan target inflasi turun ke kisaran 2.5 persen plus minus satu persen pada tahun 2024, dibandingkan dengan kisaran 3 persen plus minus satu persen pada tahun 2023.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menekankan bahwa BI akan terus memantau sejumlah risiko yang dapat mengganggu terkendalinya inflasi, terutama yang berasal dari harga pangan. "Bank Indonesia akan terus mencermati sejumlah risiko yang dapat mengganggu terkendalinya inflasi, terutama yang bersumber dari harga pangan," ujar Perry.
Bank Indonesia berkomitmen untuk memperkuat bauran kebijakan moneter dan menjalin sinergi yang lebih erat dengan pemerintah pusat dan daerah. Sinergi diperkuat melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), dengan penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah guna memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran 2.5 persen plus minus satu persen pada tahun 2024.
Perry menambahkan bahwa inflasi saat ini tetap terjaga dalam kisaran yang ditargetkan. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2023 terkendali pada 2.86 persen secara year on year (yoy). Dengan demikian, inflasi IHK tahun 2023 diperkirakan akan berada dalam kisaran 3 persen plus minus satu persen.
Pengaruh positif terhadap inflasi ini dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga yang konsisten dan stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Inflasi pada kelompok administered prices juga rendah, sebesar 2.07 persen yoy.
Meskipun demikian, inflasi pada kelompok volatile food mengalami kenaikan menjadi 7.59 persen yoy, dipengaruhi oleh faktor musiman yang memengaruhi produksi beberapa komoditas hortikultura.