BI Klaim Rupiah Stabil Karena Kebijakan Ini

KABARBURSA.COM - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjoyo, kembali melaporkan keberlanjutan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Pernyataan tersebut menegaskan keselarasan dengan konsistensi kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia, yang pada gilirannya mulai meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Menurut Perry, "Nilai tukar Rupiah pada 20 Desember 2023 mengalami penguatan rata-rata sebesar 0,44 persen dibandingkan dengan perkembangan pada November 2023." Ungkapannya disampaikan dalam rangkaian hasil Rapat Dewan Gubernur BI pada 20-21 Desember 2023, yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Bank Indonesia.

Selain penguatan nilai tukar, Perry mengungkapkan bahwa strategi operasi moneter pro-market terus dioptimalkan melalui instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan manajemen likuiditas di lembaga keuangan domestik dan menarik aliran modal asing dari luar negeri.

Dalam konteks ini, bank sentral terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah, sektor perbankan, dan pelaku usaha. Hal ini dilakukan untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas, khususnya Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA), sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023.

Perry menegaskan komitmen BI dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan nasional, sambil tetap memperhatikan potensi risiko yang mungkin muncul di masa mendatang. Melalui langkah-langkah ini, BI berupaya menciptakan lingkungan keuangan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.