Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Akibat The Fed, IHSG (14/12/2023) Ditutup Menguat

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 14 December 2023 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Akibat The Fed, IHSG (14/12/2023) Ditutup Menguat

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja membanggakan dalam perdagangan hari ini, dipicu oleh respons positif investor terhadap langkah bank sentral Amerika Serikat (AS). The Fed kembali menahan suku bunga acuannya dan mengisyaratkan rencana pemangkasan suku bunga pada tahun depan.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa IHSG ditutup dengan lonjakan signifikan sebesar 1.42 persen ke posisi 7,176.016. IHSG berhasil meraih level psikologis 7.100 dan hampir menyentuh level 7.200, menunjukkan optimisme di pasar modal Tanah Air.

Nilai transaksi IHSG hari ini mencapai sekitar Rp 15 triliun dengan perputaran saham mencapai 26 miliar unit, transaksi dilakukan sebanyak 13 juta kali. Dari sisi pergerakan saham, 335 saham menguat, 198 saham melemah, dan 228 saham stagnan.

Secara sektoral, sejumlah sektor turut menjadi pendorong kenaikan IHSG. Sektor teknologi tampil perkasa dengan pertumbuhan 5.93 persen, diikuti sektor properti (2.31 persen), keuangan (2.15 persen), energi (1.64 persen), dan industri (1.24 persen).

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi penyokong terkuat IHSG hari ini, mencapai peningkatan sebesar 4.32 persen ke posisi Rp 9.050 per unit. Meskipun kembali bersemangat, IHSG masih terpaut cukup jauh dari posisi tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) sebanyak 17.928 poin agar mencapai ATH-nya di 7.355,3.

Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan pidato yang cenderung lebih lunak dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir tahun ini. Powell menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga mulai muncul dalam pandangan bank sentral dan menjadi topik diskusi.

Dokumen dot plot The Fed menunjukkan bahwa 17 anggota FOMC memproyeksikan pemangkasan suku bunga tahun depan, sementara hanya dua yang memperkirakan tidak ada penurunan suku bunga. Keputusan The Fed ini memberikan sentimen positif pada pasar global dan membuat pelaku pasar melihat potensi pelonggaran moneter pada tahun depan, dengan kemungkinan penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada Mei 2024.

Keputusan The Fed tidak hanya dinantikan oleh pelaku pasar Indonesia, tetapi juga menjadi perhatian dunia. Sebagai ekonomi terbesar di dunia, setiap kebijakan The Fed berdampak besar terhadap ekonomi global. Keputusan ini diyakini dapat membawa dampak positif bagi IHSG, penguatan rupiah, dan minat asing kembali ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).