KABARBURSA.COM - Laba dua raksasa perbankan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), diproyeksikan untuk terus mengembang pada periode akhir 2023 hingga 2024. Pertanyaannya, mampukah saham-saham mereka mengikuti tren kenaikan.
Sebagai contoh, Bank BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp40,2 triliun pada Oktober 2023, mengalami pertumbuhan 26,1 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara itu, laba bersih BMRI naik 28,6 persen yoy, mencapai Rp40,5 triliun.
Analis dari Samuel Sekuritas, Prasetya Gunadi, dan Brandon Boedhiman, menyoroti bahwa penurunan biaya provisi menjadi pendorong utama pertumbuhan laba ini, sebagaimana tercantum dalam riset terbaru mereka.
Samuel Sekuritas tetap optimis terhadap kinerja bank-bank besar ini di akhir tahun, mempertahankan rating overweight untuk sektor ini berdasarkan kinerja solid pada 10 bulan pertama 2023.
BMRI menjadi top pick mereka dengan pertimbangan rasio pencadangan yang baik, pertumbuhan kredit yang solid, dan perbaikan kualitas aset.
Keberhasilan Bank Mandiri dalam ekspansi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) didukung oleh dana murah, terutama melalui current account saving account (CASA) yang tangguh.
Riset terbaru dari BRI Danareksa Sekuritas memberikan proyeksi pelambatan pertumbuhan pendapatan bagi bank-bank besar pada tahun 2024. Hal ini terutama dipicu oleh pertumbuhan pinjaman yang melambat, seiring dengan tren politik menjelang Pemilu 2024.
Meski demikian, NIM, cost to income ratio (CIR), dan cost of credit (CoC) diperkirakan tetap terkendali, menjaga kualitas aset tetap sehat. Analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis, meyakini bahwa empat bank besar akan tetap memegang posisi kuat di pasar.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu (8/12/2023), harga saham BBCA turun 0,85 persen menjadi Rp8.750. Dalam sepekan, penurunan mencapai 2,23 persen, tetapi saham tetap berada di zona hijau dengan kenaikan 2,34 persen sepanjang tahun ini (year to date/ytd).
Samuel Sekuritas merekomendasikan pembelian saham BBCA dengan target harga Rp10.500. Sementara BRI Danareksa Sekuritas menyarankan pembelian dengan target harga BBCA di level Rp12.100.
Harga saham BMRI turun 0,87 persen pada penutupan perdagangan hari ini menjadi Rp5.700. Dalam satu minggu, terjadi penurunan sebesar 3,39 persen, meskipun masih mencatatkan kenaikan 14,86 persen sepanjang tahun ini (ytd). Samuel Sekuritas merekomendasikan pembelian saham BMRI dengan target harga Rp7.200, dan BRI Danareksa Sekuritas tetap memberikan rekomendasi pembelian dengan target harga Rp7.300.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.