Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Menyelisik Saham BSDE usai Catat Lompatan Laba Semester I

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 30 August 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Menyelisik Saham BSDE usai Catat Lompatan Laba Semester I

KABARBURSA.COM - Emiten pengembang properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berhasil membukukan laba bersih semester I 2024 sebesar Rp2,33 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,94 triliun, dengan kenaikan 94,3 persen year on year (yoy).

Perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan usaha sebesar 46,99 persen (yoy) menjadi Rp7,35 triliun. Rinciannya, sepanjang Januari hingga Juni 2024, total penjualan properti meningkat secara kumulatif sebesar 54,9 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai Rp6,44 triliun. Angka ini menyumbang 88 persen dari total pendapatan BSDE. Pertumbuhan utama dalam segmen properti didorong oleh proyek perumahan, yang naik sebesar 84,8 persen dibandingkan tahun lalu, menjadi Rp3,12 triliun.

Proyek-proyek lainnya juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan harga tanah meningkat sebesar 62,6 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai Rp1,35 triliun. Selain itu, penjualan komersial, termasuk rumah toko, mencapai Rp1,97 triliun, naik sebesar 20,2 persen dibandingkan tahun lalu.

Sementara pendapatan sewa BSDE secara keseluruhan mencapai Rp469 miliar pada semester I 2024, mengalami sedikit peningkatan sebesar 1,1 persen dibandingkan tahun lalu. Rinciannya menunjukkan bahwa pendapatan dari sewa ruang kantor naik 1,1 persen menjadi Rp274 miliar, sementara pendapatan dari mal dan sewa lainnya turun 10,6 persen menjadi Rp195 miliar.

Saat ini, emiten punya grup Sinar Mas memiliki dan mengelola sekitar 300 ribu meter persegi ruang perkantoran, termasuk Sinarmas Land Plaza Thamrin, Sinarmas MSIG Tower Sudirman Jakarta, dan BSD City Green Office Park. Selain itu, perusahaan juga memiliki dan mengelola lebih dari 300 ribu meter persegi ruang ritel, terutama di wilayah Jabodetabek.

Pendapatan sewa dari mal terutama berasal dari AEON Mall Southgate, DP Mall Semarang, Breeze, dan Q-Big, sedangkan pendapatan hotel disumbangkan oleh Rooms Inc Hotel di Semarang.

Sejumlah analis menyampaikan penilaiannya bahwa kinerja positif dari PT Bumi Serpong Damai Tbk ini bakal berlanjut hingga akhir tahun ini. Alasannya ialah penjualan properti dan pendapatan dari segmen sewa bakal laris, meskipun ada wacana Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Yasmin Soulisa, analis dari Ciptadana Sekuritas Asia, mencatat bahwa pendapatan BSDE dari penjualan properti mengalami penurunan sebesar 8,2 persen secara kuartalan pada kuartal kedua, disebabkan oleh berkurangnya serah terima proyek. Meski demikian, dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, pendapatan segmen properti masih meningkat 82 persen. "Ini menunjukkan bahwa permintaan di pasar perumahan menengah hingga tinggi tetap kuat," jelas Yasmin.

Dalam hal margin, Yasmin menggarisbawahi perbaikan signifikan pada margin BSDE, dengan Gross Profit Margin (GPM) dan Operating Profit Margin (OPM) masing-masing meningkat 263 basis poin dan 777 basis poin menjadi 66,2 persen dan 43,1 persen.

Peningkatan margin dan penurunan kerugian valuta asing berkontribusi pada laba semester pertama yang mencapai Rp2,33 triliun, melonjak 94,3 persen dibandingkan tahun lalu, dan melebihi ekspektasi Ciptadana Sekuritas serta konsensus pasar.

Yasmin juga memperkirakan bahwa segmen pendapatan berulang BSDE akan mencatat pertumbuhan lebih tinggi di semester kedua, dengan segmen ini diperkirakan akan terus meningkat setelah menyumbang sekitar 10 persen dari total pendapatan BSDE pada semester pertama 2024.

“Kami memperkirakan pendapatan sewa BSDE akan meningkat secara signifikan karena lalu lintas pengunjung yang biasanya naik selama musim liburan di semester kedua,” ujar Yasmin.

Yasmin juga menambahkan bahwa pendapatan dari layanan jalan tol meningkat 25,5 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai Rp32 miliar pada semester pertama tahun ini, berkat volume lalu lintas yang lebih tinggi di Jalan Tol Serpong - Balaraja fase 1A. Ke depan, kontribusi dari pendapatan jalan tol diharapkan meningkat lebih lanjut setelah fase 1B mulai beroperasi pada semester kedua 2024.

Ciptadana Sekuritas percaya bahwa BSDE berada di jalur yang tepat untuk mencapai target penjualan pemasaran tahun 2024 sebesar Rp9,5 triliun. Selain itu, Ciptadana telah merevisi proyeksi pendapatan dan laba bersih BSDE menjadi Rp14,77 triliun dan Rp4,04 triliun setelah mempertimbangkan hasil positif pada enam bulan pertama tahun ini.

Analis Kiwoom Sekuritas, Vicky Rosalinda, mencatat bahwa BSDE menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun ini, dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan. Pendapatan BSDE terutama berasal dari penjualan properti serta pendapatan berulang, seperti sewa.

Vicky memperkirakan bahwa BSDE akan terus mengalami pertumbuhan hingga akhir tahun, didorong oleh kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan yang dapat meringankan beban penjualan properti dan menarik minat sektor properti.

Selain itu, BSDE juga akan mendapatkan dukungan dari perpanjangan insentif PPN DTP 100 persen hingga Desember 2024. Insentif ini, yang secara historis menarik minat masyarakat untuk membeli properti, berpotensi berdampak positif pada penjualan BSDE.

Pemerintah juga sepakat untuk meningkatkan insentif PPN DTP dari 50 persen untuk semester kedua 2024 menjadi 100 persen hingga Desember 2024, serta menambah target kuota FLPP dari 166 ribu unit menjadi 200 ribu unit mulai 1 September 2024.

“Kami memperkirakan BSDE akan terus tumbuh hingga akhir tahun berkat potensi pemangkasan suku bunga. Namun, BSDE juga menghadapi tantangan dari ketidakpastian ekonomi global dan persaingan ketat di industri properti,” jelas Vicky.

Sementara itu, analis Samuel Sekuritas Indonesia, Ahnaf Yassar, mencatat pertumbuhan pendapatan BSDE yang kuat di kuartal kedua, terutama dari segmen residensial. Pendapatan BSDE pada kuartal kedua meningkat 68,3 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai Rp3,57 triliun, dengan laba bersih yang melonjak 94,28 persen menjadi Rp2,33 triliun. Meski demikian, terdapat penurunan margin akibat penurunan penjualan tanah secara kuartalan dan peningkatan porsi produk kelas bawah dalam portofolio serah terima.

Samuel Sekuritas memandang bahwa potensi pemangkasan suku bunga acuan di semester kedua tahun ini dan seterusnya dapat membuka peluang pertumbuhan bagi BSDE. Suku bunga yang lebih rendah diharapkan dapat mengurangi beban bunga yang mencapai 23 persen dari laba sebelum pajak pada semester pertama 2024.

“Pemotongan suku bunga dapat memperbesar laba dan meningkatkan sentimen harga saham,” tulis Ahnaf dalam risetnya pada 22 Agustus 2024. (*)