Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Analis Minta Investor Saham Tak Terlalu Agresif, Kenapa?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 30 August 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Analis Minta Investor Saham Tak Terlalu Agresif, Kenapa?

KABARBURSA.COM - Para investor diimbau untuk tidak terlalu agresif di akhir minggu ini. Kondisi ini disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diperhitungkan.

Hal tersebut disampaikan NH Korindo Sekuritas Indonesia (NKSI) Research, yang melihat penghujung pekan ini bakal diselimuti data ekonomi penting.

"NHKSI Research menyarankan para investor untuk tidak terlalu agresif di penghujung minggu yang sarat data ekonomi penting ini, walau mungkin masih tersisa trading opportunities di beberapa sektor," tulisnya kepada Kabar Bursa, Jumat, 30 Agustus 2024.

Sebelumnya, (Indeks Harga Saham Gabungan) IHSG melemah pada penutupan perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024, turun 31,27 poin atau 0,41 persen ke level 7.627,6.

Hal tersebut membuat pertimbangan untuk mengurangi posisi di area Resistance sekitar 7650, setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  sempat menyentuh titik rekor tertinggi baru lagi di 7715.76.

Walaupun ditutup menurun, namun IHSG kemarin berhasil menembus rekor intraday tertinggi sepanjang masa (ATH) di level 7.715. Sementara rekor intraday sebelumnya berada di level 7.672 yang terjadi pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Menelisik dari data RTI, sebanyak 264 saham terpantau naik, 317 saham turun, dan 206 saham stagnan. Adapun total nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp13,26 triliun.

Volume perdagangan sebanyak 17,37 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 1.292.695 kali.

Adapun, mayoritas sektor saham rontok pada penutupan pasar hari ini. Pelemahan terdalam terjadi di sektor barang baku 0,97 persen. Diikuti, pelemahan di sektor transportasi 0,91 persen, sektor energi 0,6 persen, sektor properti 0,44 persen dan sektor barang konsumsi primer 0,2 persen. Sedangkan penguatan terjadi pada sektor barang konsumsi non primer 0,47 persen dan sektor infrastruktur 0,39 persen.

Sedangkan yang menjadi pendongkrak IHSG pada penutupan hari ini adlah saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) naik 6,79 persen, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) naik 1,68 persen, PT Astra International Tbk (ASII) hanya naik 1 persen.

Beralih ke bursa asing, bursa saham di kawasan Asia terpantau kompak bergerak bervariasi. Tercatat indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,02 persen dan indeks Shanghai Composite di China minus 0,50 persen.Di sisi lain, indeks Hang Seng Composite di Hong Kong menguat 0,53 persen dan indeks Straits Times di Singapura plus 0,60 persen.Sementara bursa saham Eropa pun terpantau kompak hijau.

Tercatat indeks FTSE 100 di Inggris menguat 0,28 persen dan indeks DAX di Jerman menguat 0,44 persen.Sedangkan, bursa Amerika Serikat terpantau kompak jatuh. Indeks S&P 500 melemah 0,60 persen, indeks NASDAQ Composite melemah 1,12 persen, dan indeks Dow Jones minus 0,39 persen.

IHSG Dibuka Menghijau

Adapun IHSG dibuka cenderung menguat pada awal perdagangan sesi I Jumat, 30 Agustus 2024. Menguatnya IHSG berbarengan dengan tumbuhnya perekonomian Amerika Serikat (AS) pada kuartal II-2024 berdasarkan data perkiraan kedua.

Setelah lebih dari dua tahun IHSG bergerak stagnan dan gagal menembus level baru di atas 7.500, pada 21 Agustus 2024 lalu IHSG berhasil mencatatkan rekor baru dengan menyentuh level 7.595. Pencapaian ini didorong oleh arus pembelian asing yang deras di pasar modal domestik, baik pada obligasi maupun saham.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,31 persen ke posisi 7.651,13. Selang lima menit setelah dibuka, penguatan IHSG cenderung terpangkas sedikit yakni menguat 0,29 persen ke 7.649,43.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 626 miliar dengan volume transaksi mencapai 866 juta lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 53.667 kali.

Hal lain yang mendukung penguatan IHSG adalah perilaku pasar yang cenderung merespon dari rilis data perkiraan kedua pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II-2024.

Untuk kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,92 poin atau 0,20 persen ke posisi 944,05.

Sementara itu, pergerakan sejumlah indeks saham di Asia juga berada di zona hijau. Nikkei tercatat menguat 0,49 persen, Hang Seng Index menguat 1,08 persen, Shanghai Composite Index minus 0,46 persen, Straits Times menguat 0,52 persen, sementara LQ45 menguat 0,13 persen.

Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah hari ini bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah terhadap dolar AS pada pukul 08.57 WIB berada di Rp 15.423 atau melemah 1,50 poin (0,01 persen).

Tiga saham yang memimpin top gainers, yakni PT Atlas Resources Tbk (ARII) naik 14,56 persen di Rp362, PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) menanjak 7,74 persen di Rp362, dan PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) naik 4,82 persen di Rp87.

Sementara itu Research Team PT Reliance Sekuritas  memproyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.

"Dengan support pada level 7,560 dan resistance pada level 7,680" tulis Research Team PT Reliance Sekuritas. (*)