Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Tiba-tiba Ambruk setelah Naik Seharian, Ada Apa? 

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 29 August 2024 | Penulis: Yunia Rusmalina | Editor: Redaksi
IHSG Tiba-tiba Ambruk setelah Naik Seharian, Ada Apa? 

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang awalnya naik justru berakhir melemah pada penutupan perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024, turun 31,27 poin atau 0,41 persen ke level 7.627,6.

Walaupun ditutup menurun, namun IHSG hari ini berhasil menembus rekor intraday tertinggi sepanjang masa (ATH) di level 7.715. Sementara rekor intraday sebelumnya berada di level 7.672 yang terjadi pada kemarin Rabu, 28 Agustus 2024.

Menelisik dari data RTI, sebanyak 264 saham terpantau naik, 317 saham turun, dan 206 saham stagnan. Adapun total nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp13,26 triliun.

Volume perdagangan sebanyak 17,37 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 1.292.695 kali.

Adapun, mayoritas sektor saham rontok pada penutupan pasar hari ini. Pelemahan terdalam terjadi di sektor barang baku 0,97 persen. Diikuti, pelemahan di sektor transportasi 0,91 persen, sektor energi 0,6 persen, sektor properti 0,44 persen dan sektor barang konsumsi primer 0,2 persen. Sedangkan penguatan terjadi pada sektor barang konsumsi non primer 0,47 persen dan sektor infrastruktur 0,39 persen.

Sedangkan yang menjadi pendongkrak IHSG pada penutupan hari ini adlah saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) naik 6,79 persen, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) naik 1,68 persen, PT Astra International Tbk (ASII) hanya naik 1 persen.

Namun saham ini justru menjadi pemberat IHSG, yaitu PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 4,20 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun 3,23 persen, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) turun 2,91 persen.

Beralih ke bursa asing, bursa saham di kawasan Asia terpantau kompak bergerak bervariasi. Tercatat indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,02 persen dan indeks Shanghai Composite di China minus 0,50 persen.Di sisi lain, indeks Hang Seng Composite di Hong Kong menguat 0,53 persen dan indeks Straits Times di Singapura plus 0,60 persen.Sementara bursa saham Eropa pun terpantau kompak hijau.

Tercatat indeks FTSE 100 di Inggris menguat 0,28 persen dan indeks DAX di Jerman menguat 0,44 persen.Sedangkan, bursa Amerika Serikat terpantau kompak jatuh. Indeks S&P 500 melemah 0,60 persen, indeks NASDAQ Composite melemah 1,12 persen, dan indeks Dow Jones minus 0,39 persen.

Lebih lanjut Phintraco Sekuritas mengingatkan investor untuk mewaspadai potensi pullback normal pada IHSG pada Jumat, 30 Agustus 2024.

IHSG menunjukkan pola "shooting star" dan berpotensi mengalami "death cross" pada indikator Stochastic RSI di area overbought. Oleh karena itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan mengalami pullback dan menguji level support di 7.600 pada perdagangan hari Jumat, 30 Agustus 2024.

Dari perspektif global, investor sedang menunggu rilis data penting seperti Core PCE & PCE Price Index Amerika Serikat untuk bulan Juli 2024 yang dijadwalkan keluar pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Diperkirakan, Core PCE Price Index akan sedikit meningkat menjadi 2,7 persen yoy pada Juli 2024 dari 2,6 persen pada Juni 2024. PCE Price Index juga diharapkan naik sedikit ke 2,6 persen yoy pada Juli 2024 dibandingkan dengan 2,5 persen yoy pada bulan sebelumnya. Meskipun terdapat kenaikan pada kedua indeks ini, angka tersebut masih menunjukkan tren inflasi yang melandai.

Peningkatan ini sejalan dengan proyeksi peningkatan Personal Spending yang diperkirakan tumbuh 0,5 persen yoy pada Juli 2024, dibandingkan 0,3 persen yoy pada Juni 2024. Secara keseluruhan, rilis data PCE ini diharapkan akan memperkuat keyakinan The Fed terhadap prospek inflasi yang lebih terkendali, yang bisa membuka peluang pelonggaran kebijakan moneter pada September 2024.

Di Eropa, data Inflasi Flash untuk bulan Agustus 2024 juga akan dirilis pada Jumat, 30 Agustus, dan diperkirakan akan turun menjadi 2,2 persen yoy dari 2,6 persen yoy sebelumnya. Core Inflation juga diperkirakan sedikit turun menjadi 2,8 persen yoy dari 2,9 persen yoy pada bulan sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan bahwa lonjakan inflasi yang terjadi pada bulan Juli mungkin mereda pada Agustus, mendekati target ECB sebesar 2 persen. Penurunan harga energi secara tahunan menjadi salah satu faktor yang mendorong ekspektasi penurunan inflasi ini.

Sementara itu, di kawasan regional Asia, Jepang akan merilis beberapa data penting pada Jumat, 30 Agustus. Penjualan ritel bulan Juli 2024 diperkirakan meningkat sebesar 2,9 persen yoy, meskipun lebih rendah dari 3,7 persen yoy pada Juni 2024. Namun, produksi industri bulan Juli 2024 diproyeksikan tumbuh positif sebesar 3,3 persen mom, berbalik dari kontraksi -4,2 persen mom yang terjadi pada Juni 2024.

Saham-saham yang dapat menjadi perhatian pada perdagangan Jumat, 30 Agustus 2024, termasuk rekomendasi Trading Buy untuk TLKM, CLEO, ESSA, DOID, serta Buy on Support untuk ASSA dan BRIS. (*)